9th

488 87 14
                                    

"Ryujin!"

Beberapa meter didepannya, Ryujin membalikkan badan mendengar ada yang memanggil. Hyunjin yang sebelumnya berjalan cepat lantas berlari dan berhenti didepan cewek itu.

"Lo disini? Kakak lo masih sakit?"

Hyunjin mengangguk pelan sekali, "Iya." Lalu melihat jam tangannya yang menempel dipergelangan tangan kiri, "Udah jam makan siang kan? Makan bareng gue mau?"

"Iyasi," Ryujin mengusap tengkuknya, menyelinapkan jari tangan kanannya diantara helaian rambut sebahunya yang mulai memanjang, "tapi gue udah ada janji Jin sama temen gue."

Hyunjin menautkan kedua alisnya, lalu menyahut 'ohh' sambil mengangguk.

Keduanya lalu berjalan berdampingan. Sama-sama mau keluar dari lobi rumah sakit.

Ryujin sendiri terlihat celingukan mencari keberadaan Jeno, yang katanya sudah menunggunya di lobi namun kini tidak terlihat batang hidungnya.

Saat hampir sampai didepan pintu rumah sakit, barulah sosok Jeno terlihat. Cowok itu tidak sendiri, dan terlihat sedang mengobrol akrab dengan seseorang. Merasa tidak asing, Ryujin menyipitkan matanya. Mengingat cowok yang bersama Jeno adalah anak dari pasiennya yang baru saja ia operasi.

"Lo ada janjinya sama dia?" Tanya Hyunjin yang sadar kemana arah pandang Ryujin. Cowok itu ternyata masih ingat dengan Jeno akibat kecelakaan kecil kemarin malam.

"Eh iya, kita makan siang bareng aja kalau gitu." Ryujin lantas menarik pelan pergelangan tangan Hyunjin tanpa sadar. Awalnya tidak siap hendak ditarik, Hyunjin akhirnya pasrah saja. Namun rautnya sudah berubah datar tak bersahabat yang tentu tidak disadari cewek yang kini sedang menariknya.

"Jen!" Panggil Ryujin lalu berhenti didepan Jeno.

Jeno dan satu cowok lagi yang berdiri disebelahnya menoleh. Pandangan Jeno yang berawal melihat wajah Ryujin, sontak teralih melirik tangan cewek itu yang menggenggam pergelangan tangan orang yang hampir menabraknya, menurutnya.

Ryujin lalu melepaskan genggamannya. Jeno lalu berdecak sambil mengalihkan pandangan ke arah lain, setelah itu menatap kembali Ryujin setelah melirik sekilas cowok disebelahnya, "10 menit?"

"Iya maaf gue telat. Dari tadi lift penuh."

Jeno terdengar menghembuskan nafas pelan.

"Lo mau ajak temen lo juga?" Tanya Ryujin sambil melirik cowok disebelah Jeno.

"Juga?"

"Iya. Kalo gitu kita bisa makan siang berempat, gue juga ajak temen gue." Jelas Ryujin sambil mengarahkan wajahnya pada Hyunjin.

Jeno menaikkan sebelah alisnya, raut cowok itu sudah jelas terlihat tidak suka, itu yang Hyunjin tangkap dari lirikan sekilasnya. Hyunjin sendiri sedari tadi memandang ke arah lain. Karna didepannya, berdiri salah satu sosok yang begitu dibencinya.

Sebuah kebetulan yang menyebalkan.

"Lo mau ikut makan siang bareng gue Min?" Ajak Jeno akhirnya, pada Seungmin.

Dilihat dari fakta yang terlihat, yang sulit dan terlalu tertutup untuk terungkap. Hubungan Jeno dan Seungmin cukup baik, mereka teman dekat saat masa sekolah dulu. Bahkan hingga sekarang.

Namun fakta yang tidak orang ketahui, buruknya sisi gelap Seungmin maupun Hyunjin yang sama-sama saling mengetahui namun saling membenci. Entah sampai kapan sisi lain dari mereka akan terungkap.

"Gue kan mau nemenin bokap gue yang habis di operasi Jen." Sahut Seungmin. Lalu melirik sekilas Hyunjin yang enggan melihatnya disertai senyum tipis.

Blood |  H.HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang