____☆____
AnnalinePov
Aku membuka mataku, memengangi kepala yang brrdenyut nyeri. Bang devan tertidur disebelahku entah sejak kapan aku pingsan. Ah ya aku ingat! bagaimana kejadian dirumah kak vivi ketika ia keluar dari tubuhku dan aku langsung ambruk.
Aku melirik jam kamarku yang menunjukkan pukul 22.07... seperti dulu efeknya sangat berpengaruh padaku. Tapi ini lebih mendingan dari pada dulu aku tidak sadarkan diri sampai tiga hari lamanya...sekarang cuma enam jam, berarti ada peningkatan performa energiku. Aku melihat bang devan yang sedang terlelap, aku tidak enak untuk membangunkannya jadi aku biarkan saja ia tidur disini dikamarku.
Bang devan memelukku dan akupun menelusuk ketubuhnya yang hangat. Aku mendongak melihat ia yang tertidur tanpa beban sembari memelukku seolah aku ini bantal guling!huh. heh.ternyata abangku ini tampan juga yah dilihat dari dekat--meskipun aku tidak mau mengakuinya!nanti bisa bisa dia besar kepala tingkat akut!.
Sinar matahari pagi masuk melalui gorden kamarku yang membuatku menggeliat terusik karna cahayanya. Jam weker berbunyi nyaring...menandakan bahwa aku harus bersiap-siap untuk pergi sekolah.
Rupanya bang devan masih tertidur dengan nyenyaknya sampai tidak terusik dengan suara jam weker yang berbunyi nyaring itu. Aku beranjak dari sana dan langsung mandi dan berpakaian.
Hari ini aku berniat untuk mengikat rambutku seperti ekor kuda dan sedikit disisakan anak rambut dikanan dan kiri, memakai cream wajah yang tidak terlalu tebal karna bibirku yang sudah merah cerry jadi aku tidak tambahkan lipstik dan... walla aku puas dengan makeup natural seperti ini.
Karena pelajaran pertama adalah olahraga jadi tidak membuatku kepanasan nantinya. Bang devan mendengkur, aku melemparkan bantal kearahnya...seketika ia menjadi terbangun meskipun ia buka dan tutup kembali matanya.
"Bang udah siang woyy bangun" ia terbangun dan duduk berusaha melihat jelas jam dinding berbentuk bintang yang ada dikamarku.
"Argh sialan lo dek!"aku tertawa puas...bang devan melempar bantal kerahku tapi aku tangkap, jadi tidak mengenai tataan rambutku dan make up naturalku!.
***
Masih pagi begini mereka sudah ghibah.yaampun!.
Aku meletakkan tasku diatas meja, seketika salsa dan tasya melirik kesal kearahku karena sudah memotong acara ghibahnya.
"Na lo harus tau ini!"tasya berbicara menggebu-gebu. Aku menyergit heran.
"Pas tadi dirumah kamar kak vivi kita nemu diarynya loh...ada dibawah kolong kasurnya"tasya berbicara sedikit pelan agar tidak ada yang mendengar selain kita.
"Woahh hebat kamu sya, kali aja disana ada catatan penting, terus kamu dibaca belum?"tasya menggeleng.
Aku mendudukan bokongku dikursi sebelah tasya karena teman sebangkunya yang belum datang.
"Eh tunggu na lo harus tau gue juga nemu flasdisk nih"ujar salsa dengan bangga.
"Bagus deh kalian bisa nemu yang bisa menjadi clue kasus kita"aku bertepuk tangan dengan senang.
"Tapi nih diary ngak bisa kebuka ada gemboknya"tasya berkata lesu.
"Coba pake jepit biting punya kamu"tasya mengambil didalam tasnya. Ia tidak akan mengambil yang ada dirambutnya bisa-bisa rusak...untung saja ia punya cadangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dream Of A INDIGO
Mystery / ThrillerAku harap aku tidak memiliki sebuah kelebihan apapun!.ini sangatlah menggangguku!. Tapi berkat kemampuanku ini juga, aku berhasil menemukan seseorang yang telah lama aku rindukan. *** Berawal dari sebuah mimpi yang selalu menghantuinya ketika tertid...