empatbelas

50 19 6
                                    


____☆___

AuthorPov

Setibanya raynand ditempat mereka belajar kelompok, ia tidak menemukan gadis itu disana, raynand mendekat kearah meja dimana cemilan yang tinggal setengah dan minuman yang tandas. Ketika menoleh keararh belakang ternyata gadis itu tengah terlelap disofa.

Ia membereskan buku-buku tugas yang berserakan.mungkin gadis itu kelelahan karena kerja kelompok yang banyak menguras tenaga dan pikirannya...secara mereka 4 jam terus menerus berfikir dan baru beristirahat ketika selesai.

Raynand berjalan kearah kamar untuk mengambil selimutnya... dengan hati-hati ia meletakkan selimut ketubuh gadis itu agar tidak mengganggu tidurnya. Ia duduk disampingnya dengan sesekali menyelipkan anak rambut yang menutupi wajah cantiknya.

"Entah kenapa ketika bersamamu jantungku selalu memompa dengan cepat tak seperti biasanya. Aku pernah merasakan rasa yang sama seperti ini...ketika masih kecil aku bertemu dengan bidadari penyelamat kecilku, dia sungguh mirip sekali denganmu...entah itu senyum dan segalanya apakah kau mengingatnya?atau dia adalah orang yang berbeda, aku lupa untuk menanyakan namanya.sungguh bodoh!".

" Sejak saat itu aku tidak pernah melihatnya lagi meskipun aku selalu datang pada waktu itu...dimana pertamakalinya seorang anak kecil yang langsung jatuh  cinta pada pandangan pertamanya".ia berkata lirih dan sekali-kali mengusap wajahnya yang putih bersih tanpa bekas jerawat ataupun yang lainnya.

Ada rasa lain ketika aku berada disampingmu.entah itu perasaan apa?sungguh aku tidak tau!.

Sangat jarang sekali seorang yang selalu bersikap dingin dan berbicara irit tadi tidak keberatan bercerita.

Tanpa raynand ketahui bundanya ada dibelakang tembok mendengarnya dan tersenyum ketika mendengar ucapan anak kesayangannya. Ia sungguh terharu dengan sikap anaknya yang dingin menjadi hangat ketika dihadapkan dengan gadis itu.

Kau harus melihat ini Robert.batin rania.

Ia berjalan kearah mereka, dan anaknya yang masih setia menatap wajah terlelap gadis itu. Ia tidak melarang raynand untuk berpacaran selama masih dalam batas wajar.

Hari sudah mulai gelap, pasti gadis itu akan dicari oleh keluarganya.

"Ray sayang...apakah kau tidak berniat mengantarnya pulang hm?"

"Tidak! Em..em maksudku iya, tapi aku tidak tau rumahnya bunda?"

Hm anak ini masih saja seperti anak kecil.

Bunda rania menatapnya dengan sayang."bagaimana kalau kau tanya saja teman dekatnya"

"Hm baiklah" ia mengambil benda pipih yang ada diatas meja...dan menchating tasya teman dekatnya juga sahabatnya.

"Kau tidak berniat untuk menyuruhnya menginap saja ray?" Raynand menatap bundanya.

"Apa bunda baru saja mengizinkannya untuk menginap disini, not mom sorry for she family must be looking for it!"

Anak ini sungguh mirip sekali dengan almarhum ayahnya.robert. nama itu selalu menjadi nomer satu dihatinya meskipun kini ia mempunyai pengganti tapi tetap saja.cinta pertamanya hanyalah dia.

The Dream Of A INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang