tujuh

58 19 2
                                    


______☆___

Sepeninggalan raynand yang tengah menuju kelas. Aku yang masih melongo karenanya.

"Heii tunggu..."teriakku dia menoleh kearah kebelakang sejenak  dan melanjutkan berjalannya akupun menghampinya dan menyamakan langkahnya yang lebar itu sangat melelahkan pagi ini.

Sementara memasuki koridor yang sepi apa mungkin ia terlambat aduhh aku kok oon banget yah udah tau pelajaran dimulai sejak 10 menit yang lalu.

Trangg

"Hei apa kau mendengar sesuatu" raynand mengangkat bahu acuh.

Trang

Bruk

Tok

Tok

Suara aneh mulai bermunculan yang membuatku sedikit takut dan kini ada sebuah tong menggelinding dengan cepat mengarah kearahku entah karena apa?padahal tidak angin sama sekali.

"Huahhhhh.." aku reflek memeluk lengan kekarnya.

Raynand yang sudah tau pelaku dibalik semua ini cuma ngengisyaratkan kearah orang berjubah serba hitam itu diam.

Aku tak merasakan hamtaman dari tong sampah itu pun membuka mata dan betapa terkejutnya bahwa tong sampah tadi yang menggelinding sudah tidak ada lagi.

"Sudahlah ayo kita kembali kekelas"

"Tap.."ucapanku terhenti tatkala lengan rayanand yangmasih aku peluk menarikku untuk menuju kekelas...kurasa ada sedikit semburat merah dipipiku sekarang.

Sesampainya didepan kelas kami lansung masuk karena dikiranya tidak ada guru dan bum semua murid menatapku eh ralat menatap kita dan tampaknya guru tersebut sedang duduk disana menatap kita dengan tatapan marah guru tersebut ialah pak wanto yang sering disebut guru killer oleh para murid.

"Jam berapa sekarang yang enar saja kalian baru berangkat" ujar pak wanto sembari mengetuk ngetuk jam tangan miliknya.

"Maafkan kami pak saya janji tidak akan mengulanginya lagi"ucapku menunnduk sedangkan raynand masih setia dengan wajah dinginnya yang benar saja ia sedang dimarahi hanya diam.

"Sebagai hukuman kalian harus membersihkan toilet siswa dan siswi"ujar pak wanto.

Salsa dan tasya yang merasa kaget karena pasalnya ditoilet siswi itu pernah ada ada jasad perempuan ditemukan dan sedangkan annaline ia mempunyai indra keenam pasti sangat menyeramkan jika dia melihat sosok itu karena sosok itu juga sering mengerjai siswi yang masuk kedalamnya sedangkan toilet itu sudah jarang yang menggunakannya.

Kemudian salsa dan tasya saling pandang seakan akan mempunyai fikiran yang sama.

"Gimana nih sya" ujar salsa cemas.

"Udah kita tunggu aja kalau mereka sudah keluar terus kita permisi ketoilet sama pak wanto lalu kita bantuin anna biar cepet selesai and masalah beres"

"Ah emang cabatku ini paling pinter"

"Yaiya dong" ujar tasya membanggakan diri."udah diem pak wanto masih ngomong tuh sama mereka"

"Gimana kalian kok diem sih"

"I..iya pak kami akan bersihkan, permisi" dan kami pun berbalik untuk menhalankan hukuman kami sampai pak wanto berbicara.

"Eh tunggu kamu bukannya murid baru yah" merasa guru tersebut berbicara denganku aku langsung berbalik dan  mengangguk.

"Em.. sudah tidak apa-apa lanjutkan"

The Dream Of A INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang