sembilanbelas

18 5 0
                                    


Update dua chapter nih yuhuu...
___☆__

Devan keluar dari kamar mandi dengan rambutnya yang basah dan handuk dililitkan dipinggangnya. Ia yang tidak tau bahwa ada aku dikamarnya langsung terjengkit kaget.

"Kirain lo setan tau ngak!Ngapain lo dek?sana gue mau pakai baju!"aku memutar mata jengah.

"Cantik gini dibilang setan.huh, owh ya bang aku mau tanya sama foto ini dong?"sekejap ia terkejut dengan yang ingin aku tanyakan.ada apa yah?.

"Em..em itu cuma foto biasa kok sama temen abang"melihat gelagat bang devan ia semakin penasaran pasti ada yang disembunyikan darinya!."udah sana abang mau pakai baju ini dingin tau!"ia mengalihkan pembicaraan.

"Yaelah bang dikamar mandi juga bisa kali!pasti abang ada yang disembunyiin kan?kalau emang iya ada, kasih tau jangan sampai aku tau dari isi fikiran abang sendiri nanti"ancamku.dan raut wajahnya berubah kembali.

sebaiknya gue jujur sama dia.dari pada dia tau cerita dari orang lain!..dan juga dia ngak boleh tau soal buku diarynya yang gue umpetin meskipun belum sempet baca sih.batin devan.

Heh.kurasa dia lupa lagi denganku yang dengan lapang dada mendengar suara hatinya.hhaha.

"Nah tuh bener bang langsung aja cerita, terus balikin buku diary aku yang alhamdulillahnya belum abang baca!"karena disana ada foto-foto artis cogan yang aku selipkan!bahaya jika bang devan tau.bisa mampus nanti!.

"Heh ngak boleh sembarang baca fikiran orang tau!"ia mengumpat tak jelas sembari berjalan mengambil bajunya lalu berjalan kearah kamar mandi.

Sepuluh menit sudah berlalu."Ck lama banget tuh orang!mau pakai baju atau bikin baju sih.heran?"

"Emang dasar abang lo aja yang lemot tau!"aku kaget dengan tiba-tiba dava muncul didepanku dan duduk disebelahku.

Yah meskipun aku sudah biasa liat dia yang muncul tiba-tiba tapi tetep aja kan.aku kaget!untung aja dia tampan kalo enggak udah aku timpuk dengan sendal bagusku ini.dan juga sayang kalau wajahnya jadi jelek kan artinya ngak enak dipandang dong.hha!.

Setelah beberapa jam.ah maksudku beberapa menit bang devan keluar dengan cengiran tak berdosanya.

"Heheh maaf lama, soalnya kebelet tadi jadi sekalian"aku berdecak kesal.sebelum aku ingin memprotesnya mamah memanggilku dikamar namun kurasa ia tidak melihatku disana, lalu suara langkah kakinya mendekat.

Ia membuka pintu."ternyata disini kamu mama cariin dari tadi, ada temen kamu tuh didibawah"

"Iya mah"aku berjalan keluar menuruni tangga spiral lantai satu.

"Kok kalian ngak ngasih tau kalau mau kesini?"dengan cengeran tak berdosa mereka. Sebelum mereka ingin menjawab bang devan terlebih dulu memotongnya.

"Oy dek balikin tuh foto gue!"aku melihat bingkai foto yang tak sengaja terbawa.

"Enak aja abang kan tadi mau cerita soal temen abang ini!"aku menatap orang disebelahnya.yang sangat membuatku penasaran, sebenarnya siapa dia?sepertinya aku kenal.

Ia menghela nafas panjang."Sebenarnya itu sahabat abang yang sudah meninggal, dia nuduh abang yang mendorongnya padahal itu adalah pacarnya sendiri ralat mantan pacarnya.yang dia juga adalah perempuan yang sudah dijodohkan dengan abang!. Abang ngak tau kalau dia itu pacarnya sahabat abang, sampai tiba-tiba perempuan itu meluk abang dan abang membalasnya karena jujur dia itu cantik dan baik tapi itu semua adalah kedoknya untuk balas dendam karna ibunya yang meninggal karnanya. Abang juga jujur ngak tau soal sahabat dekat abang yang membuat ibu perempuan itu meninggal karena kecelakaan.entahlah mungkin saja dia menyetir dalam keadaan mabuk...dia sama sekali tidak cerita tentang kejadian itu, dan dia juga ngak pernah kasih tau abang kalau dia udah punya pacar!"

Ia membuang nafas gusar."lalu dengan tenganya wanita itu mendorong sahabat abang, dan juga wanita itu menuduh abang yang tidak melakukan apa-apa. Dan saat itu abang membawamu"ia menatap kearahku."kau membela abang dan mendorong wanita licik itu mengakibatkan ia marah dan kau didorong kuat olehnya... sampai kepalamu terantuk dinding dengan keras mengakibatkan...kau hilang ingatan!"

Hah.jadi yang mengakibatkan kepalaku sering sakit adalah ini pantas saja...aku juga sering melupakan sesuatu contohnya masalaluku!.

"Tapi untungnya hanya empat puluh persen ingatanmu hilang...tidak semuanya, maafkan abang yang tidak bisa menjagamu"ia menunduk merasa bersalah.tapi itu semua bukanlah salahnya, aku duduk disampingnya dan memeluknya.

"Abang sangat-sangat minta maaf"ujarnya.

"Ini bukan salah abang, jangan salahkan diri sendiri lagian aku udah baik-baik aja kan?"ia tampak tersenyum.

"Jadi intinya si wanita itu dekat dengan sahabat kak devan malah sudah pacaran yaitu dengan tujuan untuk balas dendam?dan setelah mengetahui kalau kak devan sama orang yang membuat ibunya meninggal itu sahabatan, lalu dia memanfaatkan situasi itu untuk menuduh abang, dan menimbulkan persahabatan kalian pecah. membalaskan dendamnya dengan itu!"ujar tasya yang mulai mengerti dengan persoalan ini.

"Ya mungkin saja benar begitu!saya juga hendak mencari wanita sialan itu tapi tetap saja tidak menemukannya, dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya!"

Sedangkan salsa tampaknya sedang berfikir."yang gu--maksudnya aku pikirin itu siapa nama mereka kak, aku penasaran?"hah benar juga pertanyaan salsa.kenapa ngak kepikiran dari tadi yah?.

"Sahabat abang namanya reyno jahid anggara!"

Deg.

Aku, tasya, dan salsa saling menatap satu sama lain. Sepertinya aku tau siapa pemilik nama itu, dan sudah pasti mereka juga tau siapa pemilik nama tersebut!.apa jangan-jangan semua ini berkaitan dengan teror disekolah.yah benar yang sedang kami bicarakan adalah jahid!..hantu menyeramkan yang penuh dengan aura balas dendam!.adalah sahabat dari kakakku!.

Kebenaran macam apa ini?.

Aku memijat pelilisku yang rasanya pening."Jadi sebenarnya yang tante rania ceritakan itu adalah.....aku dan bang devan!"mereka mengangguk...masih menatap tak percaya dengan semua clue yang mulai saling berhubungan, sedangkan bang devan hanya menampilkan wajah bingungnya.

Dan setelah itu bang devan menuntut penjelasan, kami pun mulai menjelaskan dari awal mula ada misteri pembunuhan disekolah sampai tante rania menceritakan kejadian yang sedikit sama dengan ucapan bang devan.tapi semuanya tidak dibocorkan yang mengapa alasanku datang kesekolah itu!.

Huh.yang benar saja ini semakin rumit!.

Bersambung...

Jangan lupa tekan🌟
Jangan lupa komen!
Dan...

Jangan lupa awali pagimu dgn sarapan, karna pas kmarin aku awali pagi dgn senyuman siangnya laper gays😂.

The Dream Of A INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang