delapanbelas

20 6 2
                                        


____☆__

Huh dasar laki-laki menyebalkan!.

Ia mengambil es krim coklat dari tangannya.tanpa sengaja pun tangan mereka bersentuhan. Seketika ia merasa ada sengatan listrik yang menjalar sampai keotaknya.menghasilkan memori yang sempat hilang ketika masih kecil.

Hiks.hiks.

Anak perempuan berkisar umur tujuh tahunan menghampiri suara tangisan itu, ia melihat anak laki-laki seusianya menangis dibawah pohon yang rimbun akan buahnya. Ia yang sedang bersama kedua orang tuannya pun meminta ijin untuk pergi kearah anak laki-laki itu.

"Heyy jangan menangis, aku ingin tau mengapa kamu menangis, boleh aku tau?"tanyanya polos.

Anak laki-laki itu mendongak melihat anak perempuan yang sangat manis didepannya.

"Aku tersesat dengan orang tuaku"jawabnya sembari terisak.

"Hm..kalau begitu aku akan menemanimu disini sampai kamu bertemu orang tuamu"ia duduk disamping anak laki-laki itu dan menyodorkan permen lolipop yang sempat ia beli ditaman.

"Ini untukmu supaya kau tidak sedih lagi"ia tersenyum kerahnya.lantas membuat anak laki-laki itu pun ikut tersenyum.

Baru beberap gigit mereka memakan permen lolipop masing-masing, suara wanita yang terlihat khawatir menghampiri mereka. Wanita itu memeluk anak laki-laki tersebut disusul dengan pria dewasa dan juga anak laki-laki digandengannya.

"Oh syukurlah kami bisa menemukanmu ray!"wanita itu sampai menangis. Dan memeluk anak laki-laki itu yang bernama ray.

Anak perempuan itu mendekat kearah mereka."tante ngak usah khawatir tadi aku udah jagain dia"ucapnya polos.

"Terimakasih cantik"ujar wanita itu tersenyum."tante boleh tau siapa nama kamu?"

"Nama aku an--"

"Sayang kamu kemana aja mamah sama papah nyariin kamu dari tadi"bunga memeluknya.

"Apa dia anak kalian?"

"Ah ya dia anak kami"ujar setya menatap kearah pria dibelakang yang sedang menggandeng anak kecil.

"Hah robert!"dan yang dipanggilpun tak percaya bisa melihat sahabat masa SMAnya dulu.

"Hey apa kabar setya?"dan perbincangan diantara merekapun berlangsung dengan baik begitupula dengan bunga juga rania. Dan anak-anak kecil sedang bermain kejar-kejaran.

Handpone dari setya berbunyi."ah maafkan aku, kita harus pergi sekarang ada urusan yang harus diselesaikan.sekali lagi maaf"

"Ya tidak apa mungkin lain waktu kita bisa berbincang lagi"ujar robert.

"Ini ada kenangan kecil untuk si manis ini"rania memasangkan kalung dari nenek terdahulu.tentunya itu bukanlah sekedar kalung...untuk tidak ada roh ataupun lainnya yang ingin berniat jahat kepada sang pemakai.karna rania melihatnya bahwa ia sedikit berbeda dengan anak kecil lainnya.

Anak perempuan itupun tersenyum"terimakasih"

"Saya juga punya kenangan kecil untuk anak tampan ini"bunga mensejajarkan tingginya dan  memakaikan gelang yang kebesaran untuk anak laki-laki tersebut.

Sama dengan kalung yang diberikan rania pada anak perempuannya, gelang itu juga dari kakeknya untuk bisa memerangkap makhluk yang berniat jahat. Bunga rasa anak laki-laki itu pantas mendapatkannya. Ia memiliki firasat dialah pemilik gelang selanjutnya.

"Terimakasih"ucap anak laki-laki itu tersenyum manis.

"Kurasa bandul dikalung dan juga gelangnya sama yaitu...setengah bintang?"robert berkata heran.

"Entahlah semoga ada keajaiban diantara mereka"ujar bunga dan rania bersamaan.

Dan setelah itu pula badannya terasa terhuyung dengan kilas ingatan masa lalunya.

"Kau tak apa?"badannya akan jatuh jika tidak ada sebuah lengan yang langsung mendekapnya.

"Ah..aku tak apa, hanya sedikit pusing"raynand mendudukannya.

"Apa kau yakin?"ia mengangguk.

"Hanya saja aku mendapat ingatan tentang tempat ini sewaktu kecil aku menemani anak laki-laki seumuran denganku tersesat, dan aku memberikannya lolipop, dan entahlah aku sedikit pusing jika mengingatnya lagi!"ujarnya sembafi memegang kempalanya yamg masih berdenyut nyeri.

Aku menemukanmu!.

Dan siang itu mereka habiskan dengan memakan es krim juga bercerita.ah lebih tepatnya anna yang bercerita!.

***

Annaline merebahkan dirinya diatas bed sizenya dan memejamkan mata.ia terus mengingat perlakuan manis yang raynnad berikan kepadanya, sampai tak tau bahwa hantu tampan didepan lemari sedang menatapnya yang terus tersenyum...tidak taukah dia ada yang sedang jelous disini?.

"Ekhem...halo apakah orang disana masih waras?aku rasa tidak.biar aku bicara pada mamah agar kau dibawa kedokter"ia menatap jengkel dava.mana ada dia ingin bicara dengan bunga sedangkan bunga saja tidak bisa melihatnya!.

"Dasar hantu sialan, tidak ingin melihat sahabatnya senang sedikit!"

"Hey kan aku sudah bilang jangan dekat-dekat dengannya aku tidak mau kalau terjadi apa apa denganmu!"ujarnya khawatir.

"Aku tau dav!tapi lihat sendiri kan kalau aku tidak apa-apa sekarang, atau...jangan-jangan kau cemburu dav!yah benar katakanlah kalau kau cem--"belum sempat ucapannya selesai dava sudah hilang dari pandangan.

Dasar hantu menyebalkan!.

AnnalinePov.

Sebaiknya aku mencatat diary saja untuk mengenang masa-masa dimana aku berbicara dengan makhluk yang paling irit bicara itu. Akupun beranjak untuk mencari diary yang entah dimana aku lupa menaruhnya, karna sudah lama sekali aku tidak menulis diary lagi.

Ah.paling juga diumpetin bang devan dikamarnya.

"Abang ngumpetin diary aku yah!"aku langsung membuka pintu namun tidak ada yang menyahuti malah suara nyanyian dikamar mandi yang terdengar.

Aku pun langsung masuk dan mulai mencari diaryku. Mataku menatap kearah foto dengan dua laki-laki yang berseragam SMA sama dengan sekolahku. Sepertinya teman difoto bang devan aku mengenalnya.tapi siapa yah?ah aku lupa!.

Bersambung...

Jangan lupa tekan🌟
Jangan lupa koment.
Dan...

Jangan lupa selalu mengingat masalalumu yang indah.tentunya bukan mantan!maksud author itu masa kecil kalian yang menyenangkan itu tanpa mengerti arti sebuah kata cinta tentunya!.😇

Salam manis
Nana

The Dream Of A INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang