● ft. NCT 00 LINE
Karena tindak pembolosan dan masalah beranak yang dimiliki masing-masing, Siti dan kelima cowok di sekolahnya harus dijatuhi hukuman yang pastinya menyangkut bersih-bersih. Kebetulan, sekolahnya mulai memberlakukan hukuman itu kare...
Gue natap papan tulis males, abisnya nggak ada yang menarik sama sekali sekarang. Mungkin pengecualian buat Jeriko yang lagi vc-an sama kucingnya--soalnya sejauh yang gue perthatiin, dia bukan ngomong pake bahasa manusia. Dan dia ngelakuin itu udah lebih dari dua jam.
Pemandangan wajar tapi nggak wajar itu sanggup bikin gue berpikir kalo ternyata, kucing aja jauh lebih beruntung dari gue.
Tapi karena tiba-tiba wali kelas gue masuk kelas sambil dikintil cowok yang aura-auranya cogan, mata gabut gue langsung fokus. Sama cogannya tentu, tapi kalo diliat-liat kok wali kelas gue sama itu cogan agak mirip ya? Tapi ya sudah, sekarang, kosongkan pikiran, fokus liatin cogan dimulai!
plik. (Suara kedip)
"Siang anak-anak!"
"Siang pak!!" Sahut seluruh anak kelas termasuk gue yang dalem hati ngelanjutin, "Mama Papa gue aja tiap hari ngasih makan gue biar cepet gede, udah gini masih aja dipanggil anak-anak."
"Bapak hari ini membawa teman sekelas baru untuk kalian!" Mata wali kelas gue pindah ke cowok berbarang serba branded di sebelahnya, "Silahkan perkenalkan diri kamu, nak."
Cogan yang belum diketahui namanya itu berdeham dan nyemprotin parfum ke mulutnya-- mungkin dia abis makan jengkol sambel pete, biar nggak bau gitu.
"Halo, nama saya Mayang. Saya dari-"
"Hai juga sayang!"
"Mayang! Jadi ayangnya aku aja ya!"
"Aku juga Mayang kamu!!"
Kelas mendadak ricuh dengan seribu 'yang' kemudian.
Saat keadaan udah mulai mendingan karena pelototan wali kelas gue, Mayang ngelanjutin sesi perkenalannya, "Saya dari Arendelle, pindah ke sini karena saya mau move on dari Elsaku tercinta, mau oleng ke Anna takut digaplok Andi apalagi kalo ngedeketin Ariel, bisa-bisa saya digigit Koh Ah heng."
"Oke, ada yang mau bertanya?" timpal wali kelas gue. Salah satu cewek udah bersiap ngangkat tangannya tapi langsung disela lagi sama ucapan bapak awet muda itu, "Eits, tapi nggak usah kalian modus nanya udah punya pacar atau belum, dia bilang mau move on, jadi silahkan kalian mendaftar jadi pelariannya sebelum Queen Elsa minta balikan."
Gumaman cewek kelas memenugi seisi ruangan, kecuali gue, karena gue lagi berpikir keras akan suatu pertanyaan yang sekiranya nggak bikin keliatan mau modus jadi pelariannya--gini-gini gue nggak mau kalo cuma jadi pelarian cuy!
Setelah seratus windu dikurang delapan abad terus ditambah 0.001785714 minggu, gue nemuin sebonggol pertanyaan!
Gue langsung angkat tangan. "Kenapa anda nggak masuk dari pagi aja?"
Karena doi masih pake saya-sayaan, jadi gue juga pake yang sopan-sopan dulu, apa lagi masih ada wakel gue, jaim dikit boleh lah. Barang kali aja tahun ini bisa naik kelas gue.
Si Mayang nyengir--manis cuy, pengen meleleh tapi gue bukan es batu yang ditaro di tengah lapangan. Cengirannya itu mengingatkan gue akan sesuatu, kayak apa ya... jeruk/?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
