"...lagian buat apa sih lo beli banyak makanan gini?"
"Persiapan, gue takut lidah sama lambung gue nggak cocok sama makanan dunia lain," Kata gue sembari ngambil ciki yang bungkusnya berwarna ijo metalik.
"Emang bayangan lo tentang tempat pertandingan nanti itu gimana?" Tanya Jeriko yang dengan baik hatinya nawarin buat nemenin gue belanja micin-micinan beserta minuman gula-gulaan yang pastinya masih kalah manis sama muka gue.
Gue liatin cicak di plafon Sigmamart, "Hm..., kayak di sebuah pulau terapung luar angkasa yang dilindungin bola kaca tebel terus di tontonin para alien mungkin?"
"Kalo menurut gue sih di tempat yang nggak beda jauh sama di sini tapi lebih banyak kucingnya."
"Yeh, itu sih maunya lo!" Tukas gue yang ngebuat doi ketawa-ketiwi, matanya melengkung kaya ujung besi kue pancong. Satu kata yang terlintas di pikiran gue, Gemay.
Bisa-bisanya peredam aura luar biasa Jeriko ini malah tak bisa meredam untuk dirinya sendiri.Sumpah, ketawanya bikin pengen cubit pake gunting kuku.
Dan ketawa-ketiwi itu masih berlanjut sampe di meja kasir.
Waktu mata gue natap si mas kasir, gue kaget. Perasaan tadi yang jaga bukan dia deh?
Muka si mas datar pake banget, dan tatapannya seolah macam nangkep pacarnya yang lagi selingkuh.
Tapi siapa yang selingkuh? Gue gitu?
Heh, mana mungkin!
T-tapi yang gugup kok gue ya?
"Pulsanya sekalian?" Katanya pake nada ketus, suaranya juga kedengeran lebih berat. Gue ngegeleng.
"Kembalian 200 peraknya boleh buat saya?"
"Loh, bukan buat donasi?" Jeriko nanya.
"Ya donasi juga maksudnya, tapi ke saya, saya 'kan kaum guava."
"B---"
"Nggak makasih, segitu lumayan buat beli permen sebiji," Potong Jeriko yang ngebuat gue tercengang sampai terjungkal, karena kegantengannya.
Loh? Apa hubungannya bujank?!
Nggak ada, cuma cari sensasi doang.
Dan selesai bayar, gue juga Jeriko keluar dari sigmamart yang tempatnya berhadapan langsung sama sekolah gue.
"Udah?"
Gue ngangguk.
"Sekarang apa?"
Gue ngangkat bahu, "Pulang?"
"Kemana?"
"Ke hatimu."
"Amit-amit."
Tenang, gue paham kok.
"Ya udah, gue duluan ya, Jer. Thanks udah nemenin."
"'Thanks' doang?"
Oh iya, hayati lupa kalau ananda Jeriko ini perhitungan. Untung kisanak temen hayati.
"Terus?"
"Nyeblak kuy, dari tadi baunya ngegodain idung gue terus."
"Ngegodainnya gimana?" Tanya gue.
"Sisi diri Aa' yang lagi makan seblak keliatan ganteng banget."
"S4 marketing, anjir."
"Nggak lah, ayo! Traktir gue ya."
"Lah, yang ngajak 'kan lo?"
"Lah, yang mau makan 'kan gue?"
"Lah, yang---eh, 'kan emang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepinggan Tubir
Humor● ft. NCT 00 LINE Karena tindak pembolosan dan masalah beranak yang dimiliki masing-masing, Siti dan kelima cowok di sekolahnya harus dijatuhi hukuman yang pastinya menyangkut bersih-bersih. Kebetulan, sekolahnya mulai memberlakukan hukuman itu kare...