Sifatnya tak lagi hangat seperti kemarin. Suaranya tak lagi menenangkan. Bahkan semuanya berubah.
Lega rasanya ketika melihat masalah yang kau alami mereda dengan sendirinya. Apalagi yang bisa dilakukan selain bersyukur karena itu?
Seusai konfrontasi dengan Alvero di sekolah tadi, kini Ryssa terduduk manis di kasur rumah Lina. Bersama dengan Siska tentunya. Yap! Mereka sudah baikan tentunya, karena Siska yang menyadari kesalahannya dan Ryssa yang mencoba mengalah.
"Ryssa, lo ngga mandi sekalian?" Tanya si pemilik rumah kepada tamu kehormatannya.
"Kan gue ngga bawa baju ganti." Ujarnya sembari menautkan alis.
Lina melemparkan sepotong baju yang langsung ditangkap Ryssa. "Makasih Princess Cellyna ter-unch." Lina hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan temannya yang satu itu.
"Siska, belom kelar apa? Lama banget ganti baju."
"Bacot lo, pendek."
"Kaya lo ngga pendek aja, Cil."
"Cil apaan? Cilok?"
"Bocil!"
"Syalan lo!"
Perdebatan mereka memang tak pernah usai, semoga saja akan selalu seperti itu, selamanya.
---
"Terus kita ngapain di sini, Lin?"
"Oh jadi lu ngga mau nemenin gua? Tega lo semua ninggalin gue sendiri di rumah?" Sahutnya dengan muka memelas.
"Idih jelong banget muka lo!" Kontan Siska ketika melihat raut wajah menjijikkan milik Lina.
"Dear teman-temanku yang terhormat, apakah kalian tidak ingin melakukan sesuatu yang lebih berfaedah?" Kini giliran Ryssa yang menyahut.
"Sis, temen lo gila amat sih?"
"Temen lo kali!" Keduanya tertawa melihat Ryssa yang bermuka merah padam, menahan kekesalan.
"Eh, gue mau nanya boleh?"
"Sok atuh, nanya apaan?"
"Tentang Kak Alvero sama lo dulu, pokoknya cerita sedetail-detailnya."
Siska menarik dan menghembuskan nafasnya kemudian mengangguk mengiyakan permintaan Ryssa.
"Ya udah deh, daripada gua gabut mau ngapain coba. Ya nggak, Lin?" Ucapnya santai sambil mencomot cemilan yang dibawa Lina.
Flashback on
Siska sedang mengikuti ekskul dance ketika temannya memanggil namanya.
"Apa?"
"Coba deh lihat, ganteng ya?" Celetuk temannya ketika menyodorkan handphone dengan gambar seorang yang tidak jauh umurnya dari mereka.
"Dia siapa?"
"Alvero Renando Arya. Instagramnya @veronando. Pasti dia mau ama lo, lo kan cantik." Goda salah satu temannya.
Foto laki-laki tampan yang mengenakan jas mewah tersebut nampaknya telah mencuri simpati Ayra-nama panggilannya saat itu-. Lantas ia mulai men-stalking akun instagram tersebut, namun tidak mem-follow nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arka
Teen FictionRyssa Alycia, gadis cantik nan sopan yang lugu. Ia tak menampik ketampanan seorang Arka Adriansyah Widjaya, sahabat Kakaknya. Pertemuan singkat di perpustakaan antara dia, Arka, dan Alvero kemudian mengantarkan mereka ke titik yang lebih jauh. Di sa...