EPS 4

2.3K 151 3
                                    

Kok gini banget ya... Cobaan ku :" gak ada yang nge respon
Sedih uy.



Oke hepi reading 😌

Ayra mengurungkan niatnya untuk pergi.

"AYRA! dengerin kak fino dulu!" teriak fino

"Jangan ngehindar dari kakak ay. Kak fino ngerasain sakit perih kayak di sayat.
Cuman karna kamu menghindar!"

Ayra sedikit menaruh simpati pada kakaknya ini. Tapi ia teringat akan fino yang tiba tiba pergi meninggalkannya tanpa penjelas an.

"Cepet jelas in atau ayra pergi" ancam Ayra dengan wajah terdunduk

Fino menarik nafas nya sejenak.
"Kak fino mondok disini waktu ninggalin kamu-

Kamu tau? Kak fino juga nahan rindu sama kayak ayra. Kak fino mondok karna dorongan orang tua" matanya mulai berkaca kaca

"Kak fino minta maaf sama ayra ya....kak fino beneran gak tau kalau kamu belum tau.
Kak fino kira kamu sudah diberitau budhe tapi ternyata belum"

Ayra masih berusaha untuk membendung air matanya tersebut. Hatinya sangat sesak mendengar penjelas an fino barusan.

Tangan fino mengepal berusaha tetap tegar.

"Kenapa diam?" tanya fino

"Iya. Ayra maaf in. Tapi janji ya jangan ninggalain ayra kayak dulu lagi ! " jawab ayra

Ada rasa lega di hati fino. Tangannya sudah tak mengepal. Senyumnya mengembang kembali. Ingin sekali ia memeluk adiknya tersebut tapi ia juga sadar bahwa mereka bukan muhrim.

"Yasudah ayra mau muter muter lagi sama Zahra. Mau ikut? " tanya Ayra santai

Semua terdiam.

"Ihh kok diem semua sih. Eh iya kamu siapa? Kita belum kenalan kan?"

Gus Fahmi mulai mengangkat kepala

"Saya sudah memperkenal kan diri. Mungkin kamu lupa"

"Ah? Maaf aku lupa. Kalo gitu kenalan lagi" ucap Ayra mantap

"Kamu kan sudah tau nama ku , aku belum tau namamu" tanya Ayra

"Saya Fahmi. Salam kenal" jawabnya singkat

"Oh. Jangan cuek cuek nanti gantengnya ilang" goda Ayra

Tanpa sepengetahuan siapapun wajah Gus Fahmi mulai bersemu merah. Ada rasa aneh yang mulai muncul di lubuk hatinya.

"Yodah kalo gitu. Assalamualaikum" ucap Ayra sambil melambaikan tangan

Sementara Gus Fahmi masih terikat pada pikirannya sendiri. Sampai akhirnya dikejutkan oleh Fino.

"Jangan di anggep serius omongannya Ayra. Dia itu orangnya blak blak an" jelas fino seperti bisa mengetahui apa yang sedang dipikirkan sahabatnya ini.

"Ha? Enggak. Aku gak mikir apapun jangan suudzon" Gus Fahmi tak mau kalah

"Jangan mengelak. Aku ini peka jadi langsung tau" sambil menyenggol lengan Gus Fahmi

Gus Hisyam langsung melanjutkan langkahnya melanjutkan ke arah yang tak menentu.

"Gus! Mau kemana? Kan tujuan kita kesebelah sini" teriaknya. Sehingga menyita beberapa perhatian santriwati.

Gus Fahmi langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Dih ngapain malu? Tau gak kalo gus lagi malu tuh gerak geriknya mirip sama Ayra"

"Ha? Apa? Yauda yuk lanjut jalan" elak Gus Fahmi

Melihat kelakuan sahabatnya itu fino tertawa. Dia menyadari bahwa sahabatnya tersebut sedang mengalami masa masa jatuh cinta. Terbesit rasa kekhawatiran di lubuk hati Fino.
.
.
.
.
.
.

Halooo
Wah apa bener Gus Fahmi jatuh cinta? Sama siapa hayoooooo???

Jangan lupa kasih bintang sama komen ya.

Makasiiiiiii🍃🍃🍃🍃

Pesantren in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang