21

1.5K 111 1
                                    

"Ayra?" panggil Ning Hasna

"Eh Ning? Kenapa?" tanya Ayra sembari tangannya tetap mengelap gelas.

"Menurut kamu Gus Fahmi itu gimana?"

"Eh? Mmm. Baik pastinya dan hangat" jawab Ayra dengan tatapan tulus.

"Ya kan? Sifatnya sangat hangat. Saya mau bilang sesuatu, ini cuma kamu yang tau"

"Saya suka Gus Fahmi, sepertinya" lanjut Ning Hasna.

"Eh? Ahahaha" Ayra tak tau harus apa.

Tatapan polos dari Ning Hasna menandakan ia memang tak ada maksud bilang begitu pada Ayra. Bila Ayra kesal, memang Gus Fahmi siapanya? Begitu saja terlintas dari pemikiran Ayra.

Sekarang ia harus menampilkan senyum palsu. Hatinya nyeri. Matanya berusaha menahan embun hangat yang siap meluncur. Ia ingin segera berlari kembali ke kamar dan menangkan diri disana "sendiri" .

"Ning saya duluan" ucap Ayra lantas mengucapkan salam dan langsung melenggang pergi tanpa menunggu jawaban Ningnya itu.

Baru saja Ayra ingin membuka pintu kamarnya, ia teringat tempat rahasinya. Disana ia bisa mengekspresikan segala perasannya. Dengan cepat Ayra berbalik dan berlari menuju secret place nya.

_PiL_

Ayra lansung duduk dan bersender pada salah satu pohon rindang. Matanya terpejam. Hatinya memberikan reaksi yang tak biasa. Sesekali helaan nafas berat keluar dari mulut Ayra. Tak disangka seekor kucing  berjenis Persia berwarna putih polos. Kucing tersebut hanya diam menatap Ayra.

"Hey..kamu darimana?" tanya Ayra mulai mendekat.

"Pemilikmu siapa? Comelnya.." ucap Ayra seraya mengusap pelan kepala kucing tersebut.

"Wah ada kalungnya nih, ohh namamu Ice ya? Jantan toh" ucap Ayra tak sengaja melihat kalung nama yang suda terpampang pada kalung kucing tersebut.

"Ice...temenin Ayra bentar yuk disini. Ayra lagi sebel !"

"Ngaongg" balas Ice lembut.

Ayra membalas lagi dengan senyuman yang sangat cerah sembari mengangkat tubuh Ice menuju dekapannya.

Sudah 20 menit lebih Ayra menghabiskan waktu bersama Ice. Untuk hari ini Ice bisa dengan cepat mengembalikan mood Ayra menjadi lebih baik.

Sementara dilain tempat, Zahra sudah mondar mandir pesantren mencari Ayra. Ia cemas, takut terjadi sesuatu. Hampir setiap anak yang Zahra jumpai diberikan pertanyaan yang sama, "lihat Ayra nggak?" dengan tergesa gesa. Tanpa disengaja Zahra berpapasan dengan Fino dan Gus Fahmi yang tengah mengobrol santai dengan membawa beberapa tumpukan buku dan map.

"Permisi Gus, Kak Fino, lihat Ayra tidak?" tanya Zahra dengan tatapan cemas.

"Loh? Enggak. Emang Ayra kenapa?" tanya Fino.

"Ayra kenapa?" lanjut Gus Fahmi dengan tatapan serius.

"Saya nggak tau. Tiba tiba aja hilang. Takut sesuatu terjadi." jawab Zahra setengah menunduk.

"Ayo dicari" seru Gus Fahmi langsung melenggang pergi.

_PiL_

Karena sudah cukup lama mencari dan mereka tidak mendapatkan hasil apapun. Diakhiri dengan mereka berkumpul lagi ditempat semula.

"Nggak ketemu~" ucap Zahra dan Fino bersamaan.

"Iya, saya juga tidak menemukan Ayra" ucap Gus Fahmi.

Rasa cemas jelas terpancar diwajah mereka bertiga. Hening. Masing masing dari ketiganya larut dalam pemikiran sendiri. Melamun bersama ditengah lapangan. Walau beberapa pasang mata melihat mereka itu tidak membuyarkan lamunan tersebut.

"Kalian ngapain di tengah lapangan gini. Pake ngelamun segala." ucap Ayra bingung.

"Nyariin Ayra" jawab Zahra tetap melamun.

"Ayra?!" lanjutnya langsung dengan cepat menoleh menghadap Ayra. Diikuti Fino dan Gus Fahmi.

"Ya?"

"Kamu kemana aja? Kamu nggakpapa? Kamu kenapa?" tanya Zahra.

"Aku? Ke secret place, aku nggakpapa, beneran nggakpapa!" jawab Ayra cepat.

"Beneran nggakpapa?" Fino pun ikut unjuk suara.

"Bisa lihat sendirikan" jawab Ayra dengan menaikkan kedua alisnya dan tersenyum.

"Sama siapa ke secret place? dimana itu secret place?" tanya Gus Fahmi dengan tatapan serius.

"Sendiri lah. Kalau tempatnya ra-ha-si-a."

"Lain kali jangan pergi sendiri begitu. Ayo ikut saya sebentar ke Perpus." ucap Gus Fahmi langsung melenggang pergi. Diikuti Ayra setelah mengucapkan salam.

Nantikan keseruan di perpus ya ges

Jangan lupa bintang
Dan
Kumen

Always sehat semua.....!!

Pesantren in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang