"Sometimes we need someone to simply be there. Not to fix anything or to do anything in particular, but just to let us feel that we are cared for and supported"
Tok tok
"Eonnie, ini aku Yeri" Yeri mengetuk pintu kamar milik Suho
"Ah nae, masuklah Yeri-ah" Irene membuka pintunya dengan handuk yang masih membalut tubuh putihnya.
"pakailah dulu baju ini eonni, " Yeri masuk dan memberikan bajunya kepada Irene
"terimakasih Yeri-ah, sebentar ya" Irene kembali masuk ke kamar mandi untuk memakai baju yang yeri berikan.
Yeri terus menatap punggung Irene yang perlahan hilang dibalik pintu kamar mandi yang tersedia dikamar mewah itu.
"Apa tidak ada darah mengalir ditubuhnya, kulit putihnya sangat pucat, " Yeri berbicara dalam hati sambil mengerutkan dahinya, lalu ia duduk di tempat tidur menunggu Irene kembali.
Tidak lama Irene kembali dengan kemeja putih dan celana jeans milik yeri yang pas ditubuhnya. Kulit putihnya dan bibir merah mudanya membuat wajah pucatnya terlihat sangat cantik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Waaah eonni kau sangat cantik" Yeri terkejut melihat kecantikan Irene.
"Kau seperti vampire eonni" Lanjut Yeri yang masih membuka sedikit mulutnya karna terkejut
"Oh? Ah ayo kita turun Yeri-ah" Jawab Irene canggung karna Yeri menyebutnya seperti vampire.
.....
"Eomma dimana Yeri?" Tanya Suho yang sudah duduk dimeja makan keluarga Kim
"ah pasti anak itu belum bangun!" Sahut Kai yang duduk disebelah Suho
"Dia sedang mengantarkan pakaian untuk Irene" Jawab Nyonya Kim yang sedang mempersiapkan sarapan dibantu oleh dua orang Ahjumma.
"itu dia, oh apa itu Irene?" Xiumin menunjuk ke arah Yeri yang turun dari lantai atas bersama Irene.
Suho melirik ke arah Yeri dan Irene, dan pandangannya terhenti pada wajah Irene. Suho terus menatap Irene tanpa berkedip , mulutnya sedikit terbuka karna terpesona oleh kecantikan Irene.
"kedip Hyung!" Kai menyadarkan Suho yang terus memandang Irene, membuat Suho salah tingkah.
Nyonya Kim dan Xiumin tertawa geli melihat Suho yang salah tingkah.
"Ku kira kau masih tidur Kim Yeri!" Kai meledek Yeri yang baru sampai ke meja makan
"Aku bukan tukang tidur seperti kau Kim Jong In" Yeri membalas ucapan Kai dengan sinis
"Yaa jaga ucapanmu Kim Yeri, aku ini oppamu" Kai mulai membentak Yeri
"Cih kau tak pantas aku panggil Oppa Kim Jong In!" Yeri membalas bentakan Kai
"Kim Yeri Kim Jong In hentikan!" Nyonya Kim meninggikan suaranya
"Kim Yeri duduklah, " Xiumin menenangkan Yeri dengan menyuruhnya duduk disebelahnya
"Aku tidak mau duduk disebelah orang itu oppa!" jawab yeri dengan nada membentak
"Kim Yeri duduk!" Suho menekankan kata katanya sambil menatap tajam Yeri
"Nae Oppa" Yeri menunduk dan mulai duduk disebelah kai dan xiumin,
"Irene-ah duduklah sebelah sini" Nyonya Kim menyuruh duduk Irene yang mematung menyaksikan pertengkaran yeri dan kai.
"Nae eomma" Irene duduk disebelah Nyonya Kim dan Suho.
"Irene ini Kim Min Seok anak sulung eomma sepertinya kau lebih muda darinya jadi kau bisa memanggilnya oppa, ini Kim Jun Myeon anak kedua eomma, ini Kim Jong In dan yang terakhir Kim Yeri. Appa akan pulang malam ini, kau bisa bertemu dengannya ketika makan malam nanti" Nyonya Kim memperkenalkan keluarganya sebelum memulai sarapan.
"Jam berapa Appa sampai korea eomma? Aku akan kembali ke china sore ini" Tanya Xiumin sambil menuangkan beberapa sendok nasi kepiringnya
"mungkin petang ini" Jawab Nyonya Kim
"Ah sepertinya aku tidak akan bertemu Appa lagi" Xiumin menghela nafas
"Aku akan pergi siang ini bersama chanyeol" Sambung Suho yang memilih salad sebagai sarapannya
"Aku juga akan pergi bersama Sehun, eomma" ucap Yeri tidak mau kalah
"Ck sehun terus , sehun lagi, apa kau tidak bosan" Kai mulai meledek Yeri lagi
"Heol apa kau iri karna kau tidak punya kekasih? Apa kau dikhianati oleh Jennie Eonni? Atau ditinggalkan oleh kristal eonni? Kau pantas ditinggalkan dan dikhianati Kim Jong In" jawab Yeri sinis membuat kai naik darah
"kau bilang apa? Ulangi ucapanmu?" Kai beranjak dari duduknya dan berdiri dihadapan yeri membentak sambil menunjuk wajah yeri
"KU BILANG KAU PANTAS DI KHIANATI DAN DITINGGALKAN, APA ADA YANG SALAH DENGAN UCAPANKU TUAN KIM JONG IN?" yeri ikut beranjak dari tempat duduknya dan menekankan kata katanya dihadapan wajah kai
"Yaaa kau!" Kai mengangkat telapak tangannya hendak menampar yeri
"KIM JONG IN KIM YERI HENTIKAN" Suho membanting sendok yang ia pegang ke piringnya hingga membuat suara kencang, Irene yang duduk disebelah Suho sangat terkejut, suho bangkit dari tempat duduknya menghampiri Kai dan Yeri yang berhadapan.
"Jika kau berani menamparnya aku akan menghajarmu Kim Jong In, dan Kau Kim Yeri apa kau mencium eomma dengan mulut kasarmu itu hah?" Suho membentak kedua adiknya itu, matanya mulai memerah karna menahan emosi.
"Maafkan aku Hyung" Kai menunduk dan menurunkan tangannya
"Maafkan aku Oppa" Yeri menunduk dan meneteskan air mata
Suho tidak menjawab lalu meninggalkan meja makan itu pergi ke kamarnya yang ada dilantai dua.
"minggir kau!" Yeri mendorong kai dan berlari ke kamarnya sambil menangis.
"Aku permisi" begitupun dengan kai yang pergi keluar membawa kunci mobilnya entah mau kemana.
"Apa aku salah mendidik mereka" Nyonya Kim hanya bisa menangis melihat perilaku Kai dan Yeri yang buruk.
"eomma jangan menyalahkan dirimu, masa remaja memang seperti itu, ketika mereka sudah dewasa aku yakin sikapnya pasti berubah" Xiumin menenangkan Nyonya Kim yang terus menangis.
"eomma ke kamar dulu ya, kalian habiskanlah sarapannya" Nyonya Kim bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan meja makan.
Irene terus terdiam setelah menyaksikan drama yang terjadi dikeluarga itu, bahkan ia tidak menyentuh makanannya sedikitpun.
"Selamat datang dikeluarga kami yang penuh drama, Kim Irene-ssi" ucapan Xiumin memecah keheningan.
"apa kehadiranku membuat suasana keluarga ini semakin buruk?" Irene bertanya dengan lirih
"sebelum ada kau pun selalu seperti ini , aku kesal kepada diriku sendiri karna tidak bisa tegas kepada jong in dan yeri. Mereka hanya takut pada Junmyeon. Aku tidak bisa membayangkan jika tidak ada Junmyeon apa yang akan terjadi pada mereka, mungkin mereka akan saling membunuh" Xiumin berbicara sambil menatap makanannya yang belum habis.
"Irene-ssi?" Kemudian Xiumin memanggil nama Irene
"nae?" Jawab Irene pelan
"Aku harap kehadiranmu bisa merubah sikap Yeri, karna Yeri tidak punya kakak perempuan dan eomma selalu sibuk dengan pekerjaannya, jadi aku berharap kau bisa menjadi kakak perempuan untuknya" xiumin berbicara dengan serius
"Aku akan mencobanya" Irene menelan ludah
"terimakasih Kim Irene-ssi" xiumin bangkit dari duduknya dan meninggalkan Irene sendiri di meja makan.
Irene pun meninggalkan meja makan dan mencari kamar Yeri.
Irene berjalan dilantai 2 menyusuri pintu mencari kamar Yeri. Irene berhenti didepan pintu kamar yang ia tempati .
"Aku tidak tau tadi dia keluar dari pintu kamar yang mana" Irene bergumam kecil sambil menengok ke kanan dan ke kiri
Lalu tiba tiba pintu kamar itu terbuka dan keluarlah seorang pria mengenakan sweater putih dengan ransel dipundak kanannya lengkap dengan kacamata hitamnya, yang tak lain adalah Suho.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Irene terpaku menatap suho yang ada dihadapannya.
"Kau mencari apa?" Tanya Suho dingin
"....." Irene tidak menjawab, matanya terus menatap Suho
"dia sangat tampan" Batin Irene
"yaaa apa kau mendengarku?" Suho melambaikan telapak tangannya ke wajah Irene membuat Irene tersadar
" a...aku mencari kamar Yeri" Jawab Irene canggung
"Itu" Suho menunjuk sebuah pintu di sebelah kamarnya menggunakan dagunya.
"ah nae terimakasih" Irene mengangguk dan perlahan melangkahkan kakinya menuju pintu yang ditunjuk oleh Suho
"Tunggu Kim Irene-ssi" panggilan suho menghentikan langkah Irene
"Nae?" jawab Irene singkat
Suho menatap wajah Irene dengan seksama dibalik kacamata hitamnya.
"Ada apa?" Irene kembali bertanya
"Tidak ada!" Jawab Suho cepat, lalu pergi berjalan meninggalkan Irene yang bingung dengan sikap Suho.
....
"Yeri-ah?" Irene mengetuk pintu kamar Yeri, namun tidak ada jawaban
Lalu Irene membuka pintu kamar itu yang ternyata tidak dikunci. Irene melihat sosok Yeri yang sedang duduk didepan cermin dengan mata yang sembab.
"Yeri-ah?" Irene menghampiri Yeri
"Ada apa eonni?" Yeri menjawab dengan matanya yang masih menatap pantulan dirinya di cermin
"Apa kau baik baik saja?" Irene bertanya dengan hati hati
"Emm aku baik baik saja" Jawab Yeri singkat
"Kau menangis?" Irene kembali bertanya sambil menatap yeri dari cermin
"Aku baik baik saja Eonni, kau tidak perlu khawatir" Yeri tersenyum sambil membalikkan tubuhnya menghadap Irene
"nae eonni terimakasih" Yeri menggenggam punggung tangan Irene yang menyentuh pipinya
"Eonni kulitmu masih saja dingin" Yeri mengerutkan dahinya
"Oh?" Irene terkejut dan menjadi salah tingkah. Sampai sebuah pesan diponsel Yeri mengalihkan perhatian Yeri
"Ah eonni Sehun sudah menjemputku, aku harus pergi. Daaah eonni" Yeri beranjak dari tempat duduknya mengambil tasnya dan berlari meninggalkan Irene,
"Ah Eonni?" langkah Yeri terhenti didepan pintu, gadis itu pun berlari kembali ke arah Irene dan
Cup
"Aku menyayangimu Eonni" Yeri mengecup pipi Irene dan mengucapkan kata kata yang membuat Irene kehilangan kata kata. Lalu Yeri berlari kembali keluar dan hilang dibalik pintu.