Chapter 5 : UNKNOWN THINGS

946 116 1
                                    

"Life is a puzzle, we don't know what but all have their each answers"


Waktu menunjukkan pukul 7 malam, Irene yang sudah memiliki kamar sendiri hanya diam termenung dikamarnya. Yeri, Kai dan Suho yang belum pulang dari siang tadi dan Xiumin yang tadi sore baru saja kembali ke China. Disusul oleh Nyonya Kim yang pergi menjemput Tuan Kim di bandara.

Irene pun memberanikan diri keluar dari rumah mewah itu untuk sekedar mencari angin, karna dari hari pertamanya dirumah itu Irene belum pernah melihat dunia luar.

Dengan memakai dress hitam selutut milik Yeri,  Irene berjalan menyusuri jalanan komplek yang sepi sampai ia menemukan sebuah taman ditengah komplek ia pun duduk dikursi taman itu.

Mata Irene menatap tajam sekitar taman itu, ia merasa ada yang memperhatikannya. Lalu bola matanya menukik tajam ke bahu kirinya dan..

“arghhhhh” Irene berteriak ketika menengok ke arah kirinya melihat ada seorang wanita dibelakangnya

“arghhhhh” wanita berbaju hitam itu pun ikut berteriak.

“siapa kau?” irene bangkit dari duduknya dan agak menjauh dari wanita itu

“Kau bisa melihatku?” tanya wanita itu kaget

“Tentu saja aku bisa melihatmu” Jawab Irene yang masih terkejut

“Apa kau seorang indigo yang bisa melihat hantu?” Wanita itu kembali bertanya sambil berjalan mendekat ke arah Irene

“Apa? Apa kau hantu?” Irene mengernyitkan dahinya

“Nae, aku ini hantu” jawab wanita itu sambil menundukkan kepalanya

“Yaa kau serius? Kau benar benar sudah mati?” Irene memberanikan diri mendekati hantu wanita itu

“Nae, apa kau tidak takut padaku?” Hantu itu menatap heran Irene

“....” Irene menatap hantu itu dengan serius

“yaa jangan menatapku seperti itu” Hantu itu pun tiba tiba canggung

“Apa orang lain bisa melihatmu? Dimana kau tinggal? Apa jantungmu berdetak? Ah apa alasan Yang Kuasa menurunkanmu kembali ke dunia?” Irene menghujani hantu wanita itu dengan rentetan pertanyaan yang membuat hantu itu bingung

“Apa maksudmu nona? Aku seorang hantu, tidak ada yang bisa melihatku kecuali seorang yang memiliki indra keenam, Yang kuasa menurunkanku? Aku tidak mengerti maksudmu, aku hanya tiba tiba saja ada disini, aku pun tidak ingat aku mati kenapa dan kehidupanku sebelumnya bagaimana, ah Nona mungkinkah kau....?” Kini giliran Hantu itu menatap Irene

“Emm aku juga sudah mati sama sepertimu, aku juga tidak ingat aku mati kenapa dan kehidupanku bagaimana. Tapi yang kuasa menghidupkanku kembali dengan tujuan agar aku memperbaiki diriku dan membahagiakan orang yang mencintaiku, aku juga tidak mengerti dengan takdirku” Irene menunduk menatap tanah

“Waah benarkah? Jadi kau seorang vampire? Pantas saja wajahmu sangat pucat” Hantu itu berusaha menggenggam tangan Irene

“Bahkan aku bisa menyentuhmu Nona, Siapa namamu?” Tanya hantu wanita itu sambil terus menatap Irene

“Aku tidak tau nama asliku siapa, tapi keluarga yang menolongku memberi ku nama Kim Irene” Jawab Irene sambil tersenyum

“Perkenalkan namaku Wendy. Bolehkah aku memanggilmu Eonnie? Selama ini aku hanya berkeliaran sendiri, dan sekarang senang rasanya bisa berkenalan denganmu Eonni, mau kah kau menjadi temanku ?” Hantu bernama wendy itu terus menggenggam tangan Irene sambil tersenyum lebar

“Tentu saja Wendy-ssi” Jawab Irene ramah

“Eonni kau sangat beruntung Yang Kuasa memberimu kesempatan untuk memperbaiki diri. Tidak seperti aku, aku menjadi hantu jalanan tanpa arah dan tujuan. Untungnya ada halmeoni yang kadang menemaniku.” Wendy bercerita

“Aku akan menemanimu Wendy-ssi, dan jika tugasku disini sudah selesai, mari kita naik bersama sama dengan damai” tanpa sadar Irene memeluk wendy

“Terimakasih Eonni” Wendy membalas pelukan Irene

“Eonni kau tidak perlu memanggilku seformal itu, panggil saja aku Wendy” Wendy melepaskan pelukannya dan mengusap pipinya yang basah dengan kedua telapak tangannya.

“Ah nae baiklah. Oh iya siapa yang maksud Halmeoni? Bukankah kau bilang tidak ada yang bisa melihatmu? Apa Halmeoni itu juga hantu?” Tanya Irene penasaran

“Bukan Eonni, Halmeoni itu seorang manusia, dia seorang cenayang jadi dia bisa melihat dan berinteraksi dengan hantu. Dia yang memberiku nama Wendy karna aku tidak ingat namaku. Halmeoni tau banyak tentang dunia supranatural. Ah mungkin dia juga bisa membantumu menjelaskan maksud Yang Kuasa menghidupkanmu lagi Eonni” jawab wendy bersemangat

“Benarkah? Bisakah aku bertemu dengannya Wendy-ah?” Irene membulatkan matanya sambil memegang tangan Wendy

“Emm aku akan coba berbicara dulu dengan Halmeoni, jika dia bersedia aku akan mengantarmu bertemu dengannya” Wendy berpikir sejenak

“Baiklah Wendy-ah terimakasih banyak” Senyuman Irene merekah sempurna

“Eonni apakah kita boleh sering bertemu?” Wendy memasang muka memelas dihadapan Irene

“Tentu saja, kita kan teman” Irene mencubit gemas pipi Wendy

“Terimakasih Eonni” Wendy tersenyum malu

“Irene-ssi” Tiba tiba suara yang tidak asing memanggil Irene membuat Irene terkejut

“Oh? Kim Junmyeon-ssi anyeonghaseyo” Irene spontan membungkukan badannya melihat Suho yang memanggilnya dari dalam mobil

“Sedang apa kau disitu?” Suho mengerutkan dahinya

“A..aku bosan jadi aku mencari angin jalan jalan kesini” Jawab Irene canggung

“Eonni siapa pria itu, apa dia bisa melihatku?” Wendy mengumpat dibalik punggung Irene

“Sepertinya Tidak” Irene bergumam kecil menjawab pertanyaan Wendy

“Ayo naik, kita pulang ini sudah malam” Ajak Suho

“Nae? Ah tidak usah Junmyeon-ssi aku bisa pulang sendiri” Irene semakin canggung

“Tidak baik seorang wanita berjalan sendiri malam malam, orang orang akan mengiramu seorang hantu dengan pakaian serba hitammu itu. Cepat naik” Suho menghela nafasnya

“Ba..baiklah” Irene mengangguk

“Wendy-ah aku harus pergi. Sampai jumpa ya” Irene kembali bergumam dan perlahan melangkahkan kakinya naik ke mobil mewah milik Suho.

“Sampai jumpa Eonni” Wendy melambaikan telapak tangannya ke arah mobil Suho yang mulai melaju dijalanan komplek yang sepi.

1 jam sebelumnya


Junmyeon-ah Eomma dan Appa sepertinya akan pulang larut malam, kau bisa memesan layanan pesan antar untuk makan malam kalian. Min Seok sudah kembali ke China tadi sore” Suara Nyonya Kim terdengar sangat nyaring dispeaker ponsel milik Suho

“Nae Eomma” Jawab Suho singkat

Kau masih dimana?”  Tanya Nyonya Kim dari sebrang sana

“Aku masih dibar dengan Chanyeol, sebentar lagi aku pulang”Jawab Suho sambil memainkan gelas kecil dihadapannya

Kau tidak minum minum kan Kim Junmyeon? Bilang pada Chanyeol untuk jangan stress apalagi sampai mabuk berat” Nyonya Kim berbicara dengan nada khawatir sampai terdengar ke telinga Chanyeol yang duduk disebelah Suho

“Kau tidak perlu khawatir Eommoni , aku baik baik saja” Chanyeol berbicara ke ponsel  yang berada ditelinga Suho

“Tidak eomma kami hanya mengobrol” Jawab Suho menghela nafas

Baiklah kalau begitu, cepat pulang”  Nyonya Kim mengakhiri panggilannya

“Kau lihat ?  banyak orang yang mengkhawatirkanmu Chanyeol-ah, ku dengar kau menumpuk pekerjaanmu dikantor? Apa perlu aku menelpon Rose agar dia pulang untuk menghiburmu” Suho menuangkan sedikit minuman ke gelas kecilnya

“Ck aku hanya masih terpukul saja hyung” Chanyeol mengambil gelas berisi minuman yang Suho tuangkan tadi dan meminumnya dengan sekali teguk

“Yaaa itu minumanku!” Teriak Suho

“Kau pesan lagi saja, kau kan kaya” Chanyeol yang setengah mabuk menjatuhkan kepalanya ke meja bar.

“Apa dia mabuk lagi?” Tanya seorang Bartender yang muncul entah dari mana

“Oh, mungkin hanya alkohol yang bisa membuatnya tenang” Jawab Suho sambil memandang kearah Chanyeol

“Ku dengar Jisoo bekerja diperusahaanmu?” Pertanyaan bartender tersebut sontak membuat Suho mengerutkan dahinya

“Kau mengenal Jisoo?” Tanya Suho penasaran

“Emm, dia temanku” Jawab Pria itu sambil merapikan botol botol minuman

“Benarkah? Aku tidak percaya Jisoo mempunyai teman seorang pemilik Bar seperti mu Kim Seok Jin” Suho menatap Pria yang bernama Kim Seok Jin itu dengan sinis

“Yaa hyung, memangnya salah ? bukannya berteman itu dengan siapa saja, kau menyakiti hatiku hyung” Seok Jin tertawa sambil memegang dadanya

“Aku hanya becanda. Sudahlah aku mau pulang, bisa kau bantu aku membawa Chanyeol ke mobil?” Suho terkekeh lalu bangkit dari tempat duduknya lalu mulai memapah Chanyeol  keluar dibantu oleh Seok Jin.

Suho mengantar Chanyeol pulang, dan segera melanjutkan perjalanannya pulang kerrumahnya. Seorang wanita yang berdiri ditaman mengalihkan pandangannya. Suho menghentikan mobilnya dan memanggil wanita itu yang tak lain adalah Irene.

Irene pun pulang dengan Suho. Suasana canggung menyelimuti dua insan tersebut. Hingga sesampainya dirumah pun Irene hanya mengucapkan terimakasih dan pergi ke kamarnya. Begitupun dengan Suho.

To be continue.....




Miracle and Destiny (FINISH✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang