Chapter 33 : REMEMBER

770 85 9
                                    

"If one day I see you
I'll tell you
How sick and difficult I am
At that time"

May We Bye - Onestar feat Chen

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

“Kau mau mengajakku kemana Eonni?” Tanya Wendy pada Irene yang memakai pakaian pesta.

“Sudah ikut saja, aku yakin kau akan suka” Irene meyakinkan Wendy

“Tapi kan kau dengan Suho  Eonni, aku pasti hanya jadi obat nyamuk diantara kalian” Wendy mempoutkan bibirnya

“Aigooo tentu saja tidak Wendy-ah, aku ingin menunjukkanmu sesuatu jadi kau harus ikut oke?” Sekali lagi Irene meyakinkan Wendy untuk ikut bersamanya

“Emmm baiklah Eonni” Angguk Wendy

“Eonni ayo, Suho Oppa mana? Sehun sudah menjemputku” Yeri turun dari lantai 2 menghampiri Irene yang duduk di sofa ruangan keluarga

“Suho masih dikamarnya Yeri-ah” Jawab Irene

“Oh Yeri-ah apa rok mu tidak terlalu pendek? Kau mau mati kedinginan hah?” Nyonya Kim muncul dari arah dapur membawa segelas air putih

“Aish tidak Eomma, sudah ya aku pergi dulu, Eonni aku duluan ya” Yeri memakai mantelnya tebalnya

“Nae Yeri-ah hatihati” Irene melambaikan tangannya pada Yeri, Yeri pun berlari pergi meninggalkan Irene dan Nyonya Kim

“Pakai pakaian hangat Rene, cuaca sedang sangat dingin” Ucap Nyonya Kim sambil meminum air putihnya

“Nae Eomma, Eomma tidak akan pergi?” Tanya Irene, Wendy yang sedari tadi disebelah Irene hanya diam saja

“Tidak, Teman teman Eomma dan Appa akan kesini untuk merayakan tahun baru disini, kami akan mengadakan pesta barbeque ” Nyonya Kim kini fokus pada handphonenya

“Ahh nae Eomma” Irene hanya mengangguk

“Rene ayo” Suho berlari ditangga turun dari lantai 2 dengan mantel tebalnya

“Ah Nae” Irene bangkit dari duduknya

“Sampaikan salam Eomma pada Chanyeol ya Junmyeon-ah” Pesan Nyonya Kim pada Suho

“Nae Eomma, kami pergi ya” Suho berjalan mendahului Irene

“Eomma aku pergi” Pamit Irene

“Nae hatihati” Nyonya Kim melambaikan tangannya

“Wendy-ah ayo” Bisik Irene sangat pelan

“Nae Eonni” Wendy pun mengekor dibelakang Suho dan Irene

Perayaan ulang Tahun Chanyeol di adakan di bar milik Seokjin, tadinya Chanyeol ingin menyewa resort dengan pemandangan laut di Pulau Jeju, tapi tidak jadi karna cuaca yang ekstrim disana. Sambil merayakan natal dan tahun baru Chanyeol hanya mengundang teman teman terdekatnya saja karna acara tersebut bukanlah acara formal. Chanyeol membawa perlengkapan DJ sendiri dari rumahnya dan memasang layar infocus untuk berkaraoke bersama sama.

Pemandangan mobil mobil mahal yang berjejer memenuhi parkiran Bar milik Seokjin. Para sahabat terdekat Chanyeol mulai berdatangan, Musik dj berdentum sangat kencang menyambut para tamu, di awal mereka menghampiri Chanyeol untuk mengucapkan selamat kemudian mereka berbaur untuk mengobrol satu sama lain,hidangan khas pesta, aneka cocktail, serta wine mahal terhidangkan lengkap untuk menjamu sahabat sahabatnya itu.

“Chanyeol-ah waahh ini sudah seperti pesta clubbing kau tau hahaha” Ucap Baekhyun setengah berteriak

“Nikmatilah Baekhyun-ah” Chanyeol merangkul Baekhyun yang lebih pendek darinya itu

“Selamat ulang tahun Chanyeol-ah” Suho merangkul Chanyeol, Irene mengekor dibelakang Suho dengan ekspresi yang sulit di artikan.

“Terimakasih Hyung” Chanyeol membalas rangkulan Suho

Dentuman music bar terus menerus menghantam gendang telinga Irene membuat wanita itu hilang fokus.

“….hyun-ah”

“Kemarilah…..”

“….hyun-ah”

“… … hyun”

“Minumlah…”

Suara suara samar itu berputar putar dipendengaran Irene. Irene memutar kepalanya ke kanan dan ke kiri lampu lampu disco membuatnya semakin pusing.

“Eonni berisik sekali disini?” Suara Wendy mengembalikan kesadaran Irene

“Nae?” Seru Irene linglung

“Kau baik baik saja?” Suho menoleh kea rah Irene

“Irene-ah kau pasti kaget ya dengan suasana disini, ekspresimu sangat lucu” Chanyeol tertawa melihat ekspresi Irene yang terlihat agak tidak nyaman

“Ah tidak Chanyeol-ah” Irene berusaha sesantai mungkin

“Nikmatilah pestanya” teriak Chanyeol

“Ayo kita duduk, kau pasti tidak biasa kan ?” Suho menarik tangan Irene untuk duduk disudut ruangan

“Emmm” Irene duduk sambil memikirkan suara suara apa yang berputar dikepalanya tadi

“Hyung” Chanyeol menghampiri Suho dan Irene

“Emm wae?” tanya Suho

“Kau mengundang Kyungsoo?” Chanyeol memperlihatkan ekspresi tidak sukanya

“Tidak, dia datang?” Suho mencari keberadaan Kyungsoo

“disana” Chanyeol menunjuk Kyungsoo yang berdiri bersama Seokjin

“Ah baguslah dia datang, berarti dia menghargai dirimu Chanyeol-ah” Ucap Suho menghela nafasnya

“Mwo? Bagus kau bilang hyung? dia mengganggu pestaku!” Chanyeol melangkah dengan kasar menuju kearah Kyungsoo

“Chanyeol-ah..Park Chanyeol” Panggil Suho namun Chanyeol terus berjalan

“Rene sebentar ya, kau tau kan situasinya?” Suho berbalik menghadap Irene yang sudah sadar dari lamunannya

“Emmm” Angguk Irene yang mengerti maksud Suho.

Suho pun bergegas menyusul Chanyeol. Irene bangkit dari duduknya agar kyungsoo bisa melihatnya keberadaannya.

“Eonni kau baik baik saja?” Wendy yang sedari tadi khawatir pdaa Irene yang melamun pun kembali bersuara

“Nae Wendy-ah tadi aku hanya sedikit pusing, musiknya kencang sekali” Irene tersenyum kecut

“memang musiknya sangat kencang, aku saja tidak nyaman disini, bolehkah  aku pergi Eonni?” Rengek wendy yang merasa tidak nyaman

“Ah tolong temani aku sebentar saja disini wendy-ah” Irene memasang wajah memelas

“Emm baiklah Eonni” Untuk kesekian kalinya Wendy mengalah untuk Irene

“Bisakah kau memutar video yang ada di flashdisk ini Seokjin-ah, aku minta tolong padamu” Kyungsoo memohon dengan pelan

“Minta izinlah pada Chanyeol Kyungsoo-ah, pesta ini miliknya” Tolak Seokjin halus

“Aku yang akan bertanggung jawab, kau cukup putarkan saja video itu” Kyungsoo meyakinkan Seokjin

“Emmm baiklah” Angguk Seokjin setuju, lalu ia pergi kebelakang panggung

“Untuk apa kau datang kesini?” Suara berat Chanyeol terdengar ditelinga Kyungsoo

“Untuk sebuah alasan” jawab Kyungsoo datar

“Alasan?” Chanyeol mengerutkan dahinya

“Chanyeol-ah, aku ingin kesalahpahaman kita cepat berakhir” Ucap Kyungsoo tulus

“Mwo? Seingatku tidak pernah ada kesalahpahaman diantara kita, semuanya jelas bagiku. Pergilah!” Chanyeol menekankan kata terakhirnya

“Chanyeol-ah” Lirih Kyungsoo menahan egonya

“KU BILANG PERGI” teriak Chanyeol, music pun berhenti hingga orang orang mendengar teriakan Chanyeol, dan memusatkan perhatian mereka ke Chanyeol dan Kyungsoo

“Ah jangan lagi” Gumam Xiumin menghela nafas ketika melihat kedua sahabatnya kembali bersitegang

“Dimana Suho hyung, hanya dia yang bisa melerai mereka” Kai memutar kepalanya ke kanan ke kiri mencari Suho

“Itu Suho Oppa” Seulgi menunjuk Suho yang sedang menghampiri Kyungsoo dan Chanyeol

“Seungwan menitipkan sebuah video untukmu sebelum dia dioperasi, dia bilang untuk memberikannya padamu dihari ulang tahunmu, jadi aku kesini untuk menyampaikan pesan itu” Kyungsoo bersikeras untuk tidak pergi

“Berhenti menyebut namanya, kau tidak pantas menyebutnya lagi setelah membunuhnya” Chanyeol mencengkram kerah Kyungsoo

“Park Chanyeol!” Suho melepaskan tangan Chanyeol dari kerah Kyungsoo

“Tolong usir orang ini dari pestaku Hyung” Ucap Chanyeol penuh kemarahan

“Kau harus melihat video itu, maka kau akan tau yang sebenarnya” Kyungsoo mencari keberadaan Irene, lalu matanya menangkap Irene yang berdiri sedang menatap ke arahnya, lalu Kyungsoo melihat ke sebelah Irene ada wanita yang menjadi pemeran utama dibalik pertengkarannya dengan chanyeol sedang menatap ke arahnya juga, dengan mantap Kyungsoo mengangguk kea rah Irene seolah memberi kode pada wanita itu agar membuat Wendy menonton videonya, Irene pun membalas anggukan Kyungsoo dengan anggukan lagi.

“Eonni itu kan pria yang waktu itu menatap ke arahku, lihat dia menatapku lagi, aku harus pergi Eonni” Wendy sedikit panik

“Tidak jangan Wendy-ah, aku mohon tetaplah disini” Cegah Irene

“Eonni sebenarnya ada apa ini? Mengapa sedari tadi kau mencegahku untuk pergi, apa kau merencanakan sesuatu?” Wendy yang mulai merasa ada yang aneh dengan sikap Irene pun mencoba menebak

“Pria itu….Pria yang tinggi pemilik pesta itu…. Adalah….” Irene ragu apakah Wendy akan percaya

“Siapa Eonni? Siapa pria itu?” Wendy melirik kea rah Chanyeol

“Dia adalah… kekasihmu Wendy-ah…” Akhirnya kalimat itu lolos dari mulut Irene

“Mwo?”Wendy menatap Irene tidak percaya

“Emmm dia Park Chanyeol, dia kekasihmu dikehidupan sebelum kau meninggal, dan pria yang menatapmu itu adalah Do Kyungsoo sahabatmu, dia seorang dokter yang mengobatimu, dan mereka semua adalah sahabat sahabatmu, dan namamu ….” Irene menunjuk para sahabat Chanyeol yang masih diam menyaksikan pertengkaran Chanyeol dan Kyungsoo

“….” Wendy tidak bisa berkata apa apa , pikirannya sibuk mengingat orang orang yang dtunjuk oleh Irene

“Namamu adalah Son Seungwan” Sambung Irene membuat Wendy semakin mematung

“Son Seungwan”

“Seungwan-I”

“Seungwan-ssi”

“Yaaa Seungwan-ah”

“Seungwan Eonni”

“Kau pasti sembuh”

“Kau harus sembuh”

“berjanjilah padaku”

“Aku akan menyembuhkanmu”

“Aku mencintaimu”

“Maafkan aku”

“Kau kebahagiaanku”

“Aku akan menemanimu diruangan operasi”

“berjanjilah untuk membuka matamu setelah aku selesai”

“Yaa Park Chanyeol”

“Kyungsoo-ah”

Seungwan memegang kepalanya, kalimat kalimat panggilan itu berputar dikepalanya, bayangan samar samar kenangan semasa hidupnya terlintas saling bergantian dimatanya seperti video rusak,

“Seokjin-ah sekarang” Kyungsoo memberi kode pada Seokjin untuk memutar videonya. Lalu layar besar diatas panggung itu menyala menampilkan seorang wanita yang sedang duduk  menghadap ke kamera yang merekam dirinya. Semua orang termasuk Chanyeol mengalihkan pandangannya ke video itu.

Test Test sudah mulai kah… ehem ehem….Yeoli-ah – Mata Chanyeol membulat ketika melihat video kekasihnya itu

Saengil chukha hamnida… Saengil chukha hamnida… saranghaneun Yeoli-ah… Saengil Chukha hamnida….- Suara lembut seungwan mengalun diruangan hening itu, tanpa sadar Chanyeol meneteskan air matanya, Semua orang yang mengenal Seungwan pun tak kuasa menahan sedihnya

Selamat ulang tahun kekasihku Park Chanyeol, semoga  tuhan memberikanmu umur yang panjang, tubuh yang selalu sehat,  pekerjaan yang lancar, selalu diberkati Tuhan dimanapun dan kapanpun kau berada, semoga kebahagian selalu menyertaimu. Aminnn….

Yeoli-ah jika kau melihat video ini, itu berarti aku sudah tidak ada disampingmu bukan? Maafkan aku, aku sangat menyesal tentang hal itu. Maaf juga aku sudah berbohong padamu, kankerku bukan stadium 1 tapi sudah stadium 4, tak ada yang tau kecuali ayah ibu dan dokter Kim, bahkan kyungsoo pun tidak tau. Aku menyembunyikannya karna tidak ingin kalian semua mengkhawatirkan aku, aku tidak ingin kalian mengasihani diriku,maafkan aku.

Yeoli-ah.. jika nanti Kyungsoo gagal mengoperasiku, aku mohon jangan salahkan dia, dia sudah banyak berjuang untuk diriku, dia sudah mengorbankan banyak hal untuk kesembuhanku, dia mengesampingkan cita citanya demi diriku, jadi tolong jangan membencinya, tanpanya aku tidak akan bertahan selama ini, tanpa bantuannya mungkin aku juga tidak akan bisa memilikimu, aku sangat berterimakasih padanya.

Maafkan aku jika aku tidak sempat mengucapkan selamat tinggal padamu sayang, Terimakasih sudah menjadi salah satu alasan terkuat sehingga aku bisa bertahan, aku juga sangat berterimakasih pada Tuhan karna telah mengirimkan mu dikehidupanku. Dikehidupan selanjutnya aku ingin terlahir menjadi Son Seungwan lagi agar bisa bertemu denganmu lagi. Jika nanti aku terlahir kembali denganh penyakitku aku janji tidak akan menyembunyikannya lagi agar bisa diobati dan aku bisa sembuh. Mari kita bertemu lagi Park Chanyeol….

Sekarang aku harus pergi, bukan karna aku tidak mencintaimu, aku sangat mencintaimu Park Chanyeol, tapi ternyata Tuhanku lebih mencintaiku. Jika di atas sana aku bertemu dengan ibumu, aku akan menceritakan tentang bagaimana dirimu, bagaimana kita bisa bertemu, bagaimana kita bisa saling mencintai, dan bagaimana kau membuatku sangat bahagia. Dan aku juga berjanji akan menjadi bintang paling terang dilangit disebelah ibumu.

Yeoli-ah berjanjilah padaku untuk selalu bahagia, temukan kebahagianmu, aku akan berbahagia disini melihatmu berbahagia. Selamat tinggal Park Chanyeol, sampai jumpa dikehidupan selanjutnya. Aku mencintaimu.

Video itu ditutup dengan senyuman manis seungwan untuk terakhir kalinya. Pesta yang seharusnya meriah itu kini malah berkabung, video itu berhasil menguras air mata para tamu yang merupakan sahabat dari Seungwan juga.

“Seungwan-i…..” Tubuh Chanyeol ambruk sambil menangis keras

“Chanyeol-ah” Suho mengusap punggung Chanyeol menenangkan sahabatnya itu

“Maafkan aku, aku tidak bermaksud mengacaukan pestamu, aku hanya menepati janjiku pada Seungwan” lirih kyungsoo berdiri dihadapan Chanyeol yang duduk dilantai

“Kenapa kau baru memberikan video ini sekarang brengsek….kenapaaaaa” Chanyeol meremas kaki kyungsoo sambil menangis

“Dia yang meminta, kau tau aku tidak pernah bisa menolak permintaannya” Kyungsoo berusaha menahan tangisnya

“kenapaaa kyungsoo-ah” Chanyeol menempelkan kepalanya pada perut Kyungsoo, tangannya kini mencengkram pinggang Kyungsoo

“Kyungsoo-ah” Suara yang sudah lama tak terdengar masuk ke pendengaran Kyungsoo

“Seungwan-I” Kyungsoo menoleh ke sampingnya, Seungwan berdiri dihadapannya, sangat dekat

“Apa kau bilang?” Lirih Chanyeol yang mendengar gumaman Kyungsoo

“Bisakah aku berbicara dengan Chanyeol?” Seungwan memohon dengan wajah sendunya

“Emmm Seungwan-I” Angguk Kyungsoo air matanya sudah tak terbendung lagi ketika wanita yang sangat ia rindukan berdiri tepat dihadapannya.

“Ya Chanyeol-ah ikut aku” Kyungsoo menarik tangan Chanyeol agar berdiri

“Ada apa?” tidak ada penolakan dari Chanyeol, pria Park itu mengikuti langkah Kyungsoo

“Kyungsoo-ah Chanyeol-ah” Suho berniat mengejar mereka namun ditahan oleh Irene

“Biarkan mereka” Cegah Irene, Irene tau bahwa mereka akan berbicara dengan Seungwan.

“Ada apa?” Tanya Chanyeol dengan sinis

“Seungwan ada disini” Ucap Kyungsoo pelan, sekarang mereka ada digudang belakang Bar milik Seokjin, hanya ada mereka berdua

“Mwo? Jangan mengada ngada kau Kyungsoo-ah” Mata Chanyeol kembali merah karna kesal dengan ucapan Kyungsoo yang menurutnya tidak masuk akal

“Sungguh aku tidak berbohong, kau tau kan aku bisa melihat hal hal gaib, seungwan ada disini, aku mengajakmu kesini karna Seungwan ingin berbicara padamu” Kyungsoo meyakinkan Chanyeol

“Kau mau membuatku tambah gila? Video mu itu sudah cukup membuat ku gila, jadi berhenti mengatakan hal hal yang akan membuat ku tambah gilaaaa!” Teriak Chanyeol

“Bisakah kau menunjukan dirimu didepannya Seungwan-I, dia tidak percaya dengan ucapanku” Kyungsoo berbicara pada Seungwan yang berdiri disebelahnya

“KUBIILANG BERHENTI” Sekali lagi Chanyeol berteriak, kesabarannya sudah benar benar habis

“Yeoli-ah ini Aku” Lirih Seungwan dengan suara yang bergetar, namun sayang Chanyeol tidak bisa mendengarnya

“Kau tidak bisa menunjukan dirimu?” Kyungsoo kembali bertanya

“Aku belum pernah menunjukan diriku didepan manusia, aku akan mencobanya” Lirih Seungwan

“Apa kau juga gila karna kehilangannya ? Terimakasih sudah menghancurkan pestaku karna kegilaanmu itu, sekarang pergilah dari sini!” Chanyeol berbicara pelan namun dengan rahang yang mengeras mencoba menahan emosinya

“Chanyeol-ah tidak bisakah kau merasakan kehadirannya?” Kyungsoo terus meyakinkan Chanyeol

“Hah Kau keras kepala juga ternyata Do Kyungsoo-ssi, jika kau tak mau pergi, baiklah biar aku yang pergi” Chanyeol membalikkan badannya karna sudah tak tahan dengan kyungsoo, namun ketika dia mulai melangkahkan kakinya tubuhnya tiba tiba berhenti

“Yeoli-ah” Lirih Seungwan dihadapan Chanyeol, Seungwan menempelkan bibirnya pada bibir Chanyeol berharap Chanyeol dapat merasakannya ternyata benar saja Chanyeol mematung karna merasa ada yang menyentuh bibirnya, Kyungsoo membulatkan matanya melihat adegan itu

“Seung….Seungwan-i?” Nama itu terucap ketika tubuh transparan Seungwan mulai terlihat jelas dan nyata dimata Chanyeol

“Kau..bisa melihatku?” Seungwan melepas ciumannya

“Son Seungwan? Apa ini sungguh Kau?” Chanyeol menyentuh pipi Seungwan memastikan apakah ini semua nyata

“Emmm Ini aku” Seungwan tak kuasa menahan tangisnya, Kyungsoo menghela nafas lega akhirnya Chanyeol bisa melihat Seungwan

“Oh Tuhannn Seungwan-I” Tangis Chanyeol pecah memeluk erat tubuh dingin Seungwan

“Bicaralah aku akan menunggu diluar pintu” Kyungsoo pergi keluar dari gudang itu

“Seungwan-I ini pasti mimpi kan? Aku tidak mau bangun, aku sangat merindukanmu sayang” Chanyeol masih tersedu sedu

“Tidak ini bukan mimpi, dengarkan aku baik baik Yeoli-ah” Seungwan melepaskan pelukan itu dan menatap mata Chanyeol lekat

“Emmm” Lirih Chanyeol

“yeoli-ah aku menjadi hantu dari sejak kematianku, kau tau kenapa aku jadi hantu? Aku tidak pergi dengan tenang karna ada yang belum bisa merelakan kepergianku, jika itu kau bisakah kau merelakan kepergianku sayang? Maafkan aku, sungguh aku tidak ingin pergi, tapi ini semua sudah kehendak tuhan” Ucap seungwan sedih

“mwo? Maafkan aku Seungwan-I, tapi sungguh aku sangat gila karna kehilanganmu, kau kebahagiaanku bagaimana aku bisa merelakanmu” Air mata Chanyeol terus jatuh membasahi pipinya

“Aku menyesal  harus pergi secepat ini, tapi aku tidak bisa melawan takdir Yeoli-ah, masih banyak hal didunia ini yang bisa membuatmu bahagia, kau harus menemukan itu, aku menemuimu hari ini agar kau bisa merelakanku, aku mencintaimu Park Chanyeol. Bisakah aku merelakanku sayang?” Seungwan menatap Chanyeol dengantataapan sendu

“Aku akan mencobanya Seungwan-i…” Angguk Chanyeol pelan

“Berbaikanlah dengan Kyungsoo, dia tidak bersalah, semua ini sudah takdir Tuhan, kita tidak bisa menentangnya Sayang, sekuat apapun kita saling menggenggam, jika Tuhan tidak mengizinkan maka genggaman itu pasti akan terlepas, Aku yakin Tuhan punya rencana indah dibalik perpisahan Kita Yeoli-ah, kau harus percaya itu” Sambung Seungwan

“Nae…..” Chanyeol terus menangis

“Aku mencintaimu Park Chanyeol, aku akan menunggumu dikehidupan selanjutnya, mari kita bertemu lagi, berjanjilah untuk bahagia oh?” Seungwan menangkup rahang Chanyeol dengan kedua tangannya

“Maafkan aku Seungwan-I, aku juga mencintaimu, maaf membuatmu tidak pergi dengan tenang, aku…aku akan terus menyimpan dan mengenangmu dihatiku Seungwan-i….” Chanyeol mengusap lembut tangan Seungwan

“Terimakasih Yeoli-ah, kau adalah kebahagian yang paling besar untukku, Terimakasih… selamat tinggal sayang, aku akan selalu mencintaimu dari atas sana” Perlahan Tubuh Seungwan memudar dari hadapan Chanyeol  dan akhirnya benar benar lenyap, Chanyeol terduduk kembali menangis.

Miracle and Destiny (FINISH✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang