"I don't believe love at the first sight , but I have to admit, I love what I see at the first sight"
Waktu menunjukan pukul 11 malam, Nyonya Kim dan Tuan Kim belum juga kembali. Begitupun dengan Kai dan Yeri yang masih belum pulang membuat Suho khawatir. Yang makin membuat Suho khawatir adalah keberadaannya dirumah hanya berdua dengan Irene. Kedua Ahjumma keluarga Kim memang tidak tinggal bersama mereka. Hal itu membuat Suho canggung, padahal Irene dan Suho berada dikamarnya masing – masing. Suho membayangkan bagaimana jika Irene masih mengisi kamarnya, itu akan membuat suasana semakin canggung.
Suara mobil terparkir membuat Suho yang berada dikamarnya terperanjat dan segera keluar.
“Kau mau masuk dulu sehun-i?” Yeri dan kekasihnya yang bernama sehun berdiri berhadapan didepan mobil dengan tangan Yeri yang bergelantung di leher Sehun
“Emmmm sepertinya tidak Yerim-i , ini sudah malam” Sehun menggesekan hidungnya ke hidung gadis yang lebih pendek darinya itu
“baiklah kalau begitu Sehun Oppa” jawab Yeri dengan manja dan dengan senyum menggemaskannya. Sehun pun melebarkan senyumannya dan mendekatkan bibirnya ke bibir mungil Yeri, namun Suho menggagalkan suasana romantis itu.
“Yaaa Oh Sehun apa yang kau lakukan!” Bentak Suho mengagetkan kedua sejoli yang sedang bermesraan itu.
“Oh Hyung kau mengagetkanku” Sehun terkejut dan dengan spontan sedikit menjauhkan jaraknya dengan Yeri
“O..oppa ku kira kau belum pulang” Yeri pun terkejut dan berbicara dengan terbata bata
“Dari mana saja kalian jam segini baru pulang?” Suho menghampiri Sehun dan Yeri yang masih canggung dengan keberadaan Suho
“Ahh itu hyung, kami....” Sehun menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil memikirkan jawaban atas pertanyaan Suho
“Sehun-i pulanglah ini sudah malam, terimakasih sudah mengantarku pulang, sampai jumpa” Yeri berlari kecil menghampiri Suho yang masih menatap sinis Sehun
“Oh Nae baiklah Yerimi sampai jumpa. Hyung aku pamit. Selamat malam” Sehun dengan cepat masuk ke dalam mobilnya dan segera melajukan mobilnya.
“YAA OH SEHUN” Suho berteriak lalu menghela nafas kasar
“ayo oppa kita masuk, aku lelah selamat malam Oppa” Yeri mencium pipi Suho dalam sekejap dan berlari meninggalkan Suho yang masih kesal.
“Yaa kau!” Suho berbalik ke arah Yeri yang sudah hilang dibalik pintu.
Lalu ketika Suho hendak menyusul Yeri masuk ke dalam rumah, sebuah mobil kembali masuk ke parkiran rumah mewah itu. Suho menghentikan langkahnya dan menunggu orang yang keluar dari mobil itu menghampirinya.
“Masih ingat pulang Kim Jong In?” Suho menyilangkan kedua lengannya didadanya
“Oh? Hyung kau sedang apa?” Kai tersenyum terpaksa sambil menggaruk kepalanya melihat Suho yang berdiri tepat didepan pintu
“Menurutmu?” Jawab Suho sinis
“Ck berhenti menatapku seperti itu Hyung, aku kan memang terbiasa pulang jam segini” Kai memalingkan wajahnya dari Suho.
“....” Suho menatap Kai beberapa detik dan tanpa menjawab apa apa Suho meninggalkan Kai yang pandangannya entah kemana. Kai pun menyusul Suho dan masuk ke kamarnya. Begitupun dengan Suho.
.....
Tok tok tok
“Eonni apa kau sudah bangun?” Yeri berteriak didepan pintu kamar Irene. Irene mengerjapkan matanya melihat ke arah jam yang ada diatas nakas sebelah tempat tidurnya menunjukan pukul 7 pagi.
“Nae Kim Yeri” Irene pun beranjak dari tempat tidur berjalan ke arah pintu sambil menguap, dibukanya pintu itu dan Yeri tiba tiba memeluk Irene membuat Irene terkejut
“Selamat pagi Eonni, ayo bersihkan dirimu dan kita sarapan ini aku membawa baju untukmu hari ini” Yeri melepaskan pelukannya dan memberikan Irene pakaian
“Terimakasih Yeri-ah kau sangat baik, kau juga bersihkan dirimu, “ Irene tersenyum melihat tingkah laku Yeri yang menggemaskan
“Aku akan kesini lagi, kita ke meja makan bersama Eonni” Yeri menggenggam tangan Irene
“Baiklah” Irene mengusap pipi Yeri, lalu yeri pergi meninggalkan kamar Irene.
Senin pagi menyapa keluarga yang sedang sibuk mempersiapkan diri untuk pekerjaannya masing masing, Suho yang kerepotan memasang dasinya berjalan menuju meja makan sambil menenteng tasnya, Kai dengan wajah mengantuknya berjalan dengan malas ke meja makan.
“Selamat Pagi” Suara berat seorang pria menyapa Suho dan Kai
“Appa kapan kau pulang?” Kai duduk disebelah Tuan Kim sambil menyomot sandwich yang sudah disediakan oleh Nyonya Kim
“Semalam, kalian sudah tidur” Jawab Tuan Kim sambil menyeruput kopinya
“Bagaimana perusahaan Junmyeon-ah?” Tuan kim bertanya pada Suho yang masih sibuk dengan dasinya
“Baik baik saja Appa, sore ini aku akan bertemu client untuk membahas kerjasama dengan perusahaannya” Jawab Suho
“Kau harus bisa meyakinkan mereka bahwa tekhnologi kita sangat aman” Tuan Kim menasehati Suho
“Baik Appa” Jawab Suho singkat
“Sore ini eomma dan appa akan terbang ke Singapore untuk melihat perusahaan disana” ucap Nyonya Kim yang sedang mengoles selai ke sebuah roti
“Baik Eomma” Kai menjawab sambil menguap
“Jaga sikapmu Kim Jong In” protes Tuan Kim
“Appaaaaaa” Yeri berteriak dari tangga dan berlari memeluk Tuan Kim, Irene berjalan pelan dibelakang yeri
“Hallo Sayang “ Tuan Kim mencium pucuk kepala Yeri yang masih memeluknya
“Aku merindukanmu” Yeri mencium manja pipi Tuan Kim
“Aigooo kau seperti tidak bertemu Appa bertahun tahun saja” Tuan Kim terkekeh geli melihat kelakuan Yeri
“ck dia berbohong Appa, dia tidak merindukanmu dia hanya merindukan uangmu” Desis Kai sambil menatap sinis Yeri
“BERISIK KAU!” teriak Yeri yang duduk disebelah Tuan Kim
“Kim Jong In jangan mulai!” Nyonya Kim menatap tajam Kai
“Selamat Pagi” Irene membungkuk menyapa semua orang yang ada di meja makan
“Oh sayang kemari makananmu sudah siap” Nyonya Kim menarik tangan Irene
“apakah kau Kim Irene?” Tuan Kim bertanya dengan suara beratnya
“Nae Ahjussi Annyeong Haseyo” Irene membungkuk sebelum duduk
“Aigo panggil aku Appa Irene-ah, Eomma mu sudah menceritakanmu padaku, tidak udah canggung kau putriku mulai sekarang” Ucap Tuan Kim ramah
“Baiklah A..Appa” Irene masih menunduk malu sambil tersenyum
“Kau benar sayang, dia sangat cantik. ” Tuan Kim berbicara pada Nyonya Kim dan hanya dibalas senyuman
“Heol Kim Jun Myeon kau masih saja sibuk dengan dasimu” Nyonya Kim menghela nafas
“Ini sangat sulit eomma” Jawab Suho yang masih focus dengan dasinya
“Irene-ah bisa kau bantu Junmyeon merapikan dasinya?” Ucap Nyonya Kim santai,
“Nae?” Irene terkejut dan semua yang ada dimeja makan menatap kea rah Irene
“Tidak perlu, aku bisa” Suho pun terkejut dan spontan menolak
“Ck Bisa apa ? lihat dasimu semakin berantakan” decih Nyonya Kim
“Bantu dia sayang” Nyonya Kim kembali menyuruh Irene yang duduk disebelahnya
“N..nae eo..eomma” Irene dengan canggung berbalik kearah Suho yang duduk disampingnya dan mulai merapikan dasi Suho, sang empu hanya pasrah wanita pucat itu menyentuh dasinya
“mendekatlah” Ucap Irene dengan sangat pelan tapi masih dapat didengar oleh Suho, menyuruh pria dingin itu mendekatkan dirinya, suho hanya menghela nafas dan menuruti perintah Irene.
Dengan telaten Irene memainkan tangannya merapikan dasi milik Suho. Perasaan canggung menjalar disekujur tubuh Suho darahnya mengalir sangat cepat, pria itu terus menelan ludah, aroma wangi tubuh Irene pun tersentuh oleh penciuman Suho membuat Suho berbatuk kecil.
“bukankah mereka cocok Appa” bisik yeri pelan ke telinga Tuan Kim sambil tersenyum
“Emm kau benar” Tuan Kim mengangguk sambil ikut tersenyum
“Wah” Kai tertawa kecut melihat momen itu. Dan Nyonya Kim tak kuasa menahan senyumannya.
“Selesai” Ucap Irene mengangkat kepalanya dan pandangannya pun bertemu dengan manik teduh milik Suho
Oh tuhan dia sangat tampan- batin Irene
“terimakasih, sepertinya aku sudah terlambat aku pergi duluan” Suho dengan cepat bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan meja makan memecah keheningan diruangan itu.
“Aku juga pergi ya Eomma Appa” Kai pun menyusul Suho meninggalkan meja makan
“Kau ikut Eomma ke showroom ya sayang” Ajak Nyonya Kim pada Irene
“Nae eomma” Jawab Irene pelan
“Appa ayo antarkan aku ke kampus” Yeri merengek manja pada Tuan Kim
“Baiklah Sayang” Tuan Kim mengusap rambut Yeri pelan
“Irene-ah apa kau sudah bertemu dokter? Bagaimana keadaanmu? Kau terlihat sangat pucat” Tuan Kim mengernyitkan dahinya melihat wajah Irene yang pucat
“Rencananya sepulang dari showroom aku akan membawa Irene ke rumah sakit” Jawab Nyonya Kim
“aku baik baik saja Appa, sungguh” Irene menjawab dengan tegas
“Tetap saja kau harus ke dokter rene, bagaimanapun amnesia itu harus ditangani oleh dokter walaupun kau merasa baik baik saja kau tidak tau bagaimana dengan kondisi kepalamu kan, harus ada pemeriksaan dokter” Tuan Kim bersikukuh
“Tidak perlu Appa, aku akan berusaha memulihkan ingatanku” Irene tersenyum putus asa
“Apa kau sudah menghubungi dokter Cho yeobo?” Tanya tuan Kim pada Nyonya Kim
“Dokter Cho sedang tidak di Seoul” Jawab Nyonya Kim
“Eomma Appa sungguh aku tidak perlu ke dokter” Irene meyakinkan Tuan dan Nyonya Kim dengan raut wajah yang sangat khawatir
“Eonni, mengapa kau tidak mau diperiksa oleh dokter?” Tanya Yeri penasaran
“Aku hanya... Aku.. Aku mohon aku takut dengan dokter” Jawab Irene gelagapan membuat ketiga orang itu heran
“Baiklah sayang kami tidak akan memaksamu, habiskan makananmu dan ayo bersiap kita akan pergi sebentar lagi” Nyonya Kim memegang tangan dingin Irene
“Eonni kami hanya tidak ingin kau kenapa kenapa” Yeri menenangkan Irene
“Terimakasih tapi sungguh aku baik baik saja, aku permisi ke kamar dulu Eomma Appa” Irene tersenyum sambil bangkit dari kursinya
“Silahkan sayang” Nyonya Kim membalas senyuman Irene
“Appa aku akan mengambil tas ku dulu dikamar” Yeri pun beranjak dari kursinya dan berlari ke kamarnya
“Kita harus membawanya ke dokter Yeobo, setidaknya dia harus diperiksa. Wajahnya sangat pucat” ucap tuan Kim khawatir
“Emm, dari awal dia datang sampai sekarang kulitnya masih saja sedingin es, padahal cuaca sedang hangat” Nyonya Kim berbicara dengan pandangan entah kemana
“benarkah? aku rasa dia tidak baik baik saja” Tuan Kim memijat dagunya
“Aku akan memikirkan cara agar ia mau diperiksa oleh dokter, sekarang ayo kita bersiap Yeobo” Nyonya Kim mengakhiri sarapan pagi itu
“emm baiklah” Tuan Kim pun beranjak dari tempat duduknya
Tuan Kim pergi dengan mobil mewahnya mengantar Yeri ke kampusnya. Sedangkan Nyonya Kim pergi dengan Irene ke Showroom Eris Korea juga dengan mobil pribadinya.
.....
“Seulgi-ah lihatlah wajahku mengapa jadi seperti ini ya?” Seorang pria gemulai menatap wajahnya dipantulan cermin
“Apa kau salah memakai krim oppa? Kulit wajahmu mengelupas seperti itu” wanita cantik yang berada disebelahnya ikut menatap wajah pria itu
“aku tidak tau, rasanya gatal aku garuk hingga memerah seperti ini” Pria itu memegang pipinya sambil memautkan bibirnya
“kau harus menemui dokter oppa” wanita bernama kang seulgi itu memberi saran
“Apa kau punya kenalan seorang dokter kulit ?” Tanya pria itu
“Ada, aku akan memberikan alamat prakteknya padamu” Jawab Seulgi
“Baekhyun-ah” Suara nyaring seorang wanita menggema diruangan itu
“Nae?” Pria gemulai itu mencari cari sumber suara yang memanggil namanya
“aku akan ke ruangan ganti dulu ya Baekhun Oppa” seulgi pun pergi dari hadapan pria bernama byun baekhyun itu
“ah nae seulgi-ah” baekhyun masih mencari cari orang yang memanggilnya
“Dimana byun baekhyun?” seorang wanita yang menggandeng seorang gadis pucat masuk kedalam ruangan khusus karyawan
“Eomeonni kau mencariku?” Baekhyun menghampiri wanita itu yang tak lain adalah Nyonya Kim yang datang bersama Irene.
“disini kau rupanya” jawab Nyonya Kim
“Oh? Kau pasti Irene ?” Baekhyun menebak dengan wajah kagetnya
“Nae Anyeonghaseyo” Irene membungkukkan badannya
“Kau mengenalnya?” Tanya Nyonya Kim
“Kai sudah menceritakannya kemarin Eommeoni” Baekhyun memperhatikan Irene dari atas sampai bawah
“Kai benar gadis ini nampak seperti hantu” Baekhyun bergumam kecil
“Apa baek?” Tanya Nyonya Kim yang tidak mendengar ucapan Baekhyun
“Ah tidak, ada yang perlu ku bantu eommeoni?” Baekhyun mengaburkan lamunannya
“Nae, aku mau minta tolong padamu tolong carikan Irene beberapa pakaian yang cocok untuknya, selama ini dia terus memakai pakaian milik Yeri” perintah Nyonya Kim
“baiklah serahkan semuanya padaku” Jawab Baekhyun percaya diri
“Oppa kau tadi menyuruhku memakai baju yang mana aku lupa” Seulgi berteriak lalu menghampiri Baekhyun
“Oh eommeoni anyeonghaseyo” Seulgi spontan membungkuk ketika menyadari keberadaan Nyonya Kim
“Anyeong seulgi-ah” Nyonya Kim tersenyum ramah"Ohhh?" Seulgi berseru kecil
“Oppa sepertinya aku melihat seorang hantu wanita disamping Eommeoni, apa kau melihatnya juga?” Seulgi berbisik kepada baekhyun dengan ekspresi ketakutan
“Dia bukan hantu Seulgi-ah, dia manusia sepertimu, kenalkan dia putriku Kim Irene” Nyonya Kim yang mendengar bisikan seulgi menjawab dengan tegas
“Oh? Maafkan aku eommeoni, kulitnya sangat pucat jadi ku kira dia hantu, sekali lagi maafkan aku, nona maafkan aku” Seulgi membungkukkan badannya berkali kali dengan ekspresi merasa bersalah
“baiklah ku titip Irene pada kalian, aku akan ke ruanganku dulu. Sayang eomma tinggal dengan mereka tidak apa apa ya?” Ucap nyonya Kim
“Nae Eomma” Jawab Irene tersenyum
“Nae Eommeonni” Baekhyun dan Seulgi membungkukkan badannya berbarengan, lalu Nyonya Kim berjalan keluar dari ruangan itu
“Nona sekali lagi maafkan aku, aku kang seulgi, aku salah satu model diperusahaan ini” Seulgi memperkenalkan dirinya dengan canggung
“Aku Byun Baekhyun, fashion stylist untuk Eris Korea” Baekhyun memperkenalkan diri dengan senyuman khasnya
“Aku Kim Irene, senang bertemu dengan kalian” Irene menyunggingkan senyuman lebar kepada kedua orang itu
“Ayo kita pilih pakaian untukmu Kim Irene-ssi, pilihlah sesukamu” Baekhyun mengajak Irene, dan Irene pun mengikuti baekhyun dan seulgi.....
❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle and Destiny (FINISH✔)
Fanfiction"Keajaiban tidak akan pernah bisa mengalahkan takdir" . . . . Surene love story❤ #Surene #Wenyeol #Chanrose #Vrene #baekyeon #redvelvet #exo #bts #blackpink #apink #superjunior #snsd #tvxq #irene #suho #taehyung #jisoo #chanyeol #wendy #rose #baekhy...