"Haruskah kita hancur dibawah kendali mereka yang tidak suka ?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.“Terimakasih telah membelikanku ponsel ini Suho” Mata Irene berbinar sambil terus menatap ponsel barunya itu
“Kau senang?” Tanya Suho gemas melihat tingkah wanitanya itu
“Tentu saja, sekarang kau tidak perlu pulang hanya untuk menanyakan kabarku, kau bisa menelponku dari kantor” Irene terkekeh mengingat kebiasaan Suho yang selama beberapa hari ini sering pulang di jam jam sibuknya hanya karna merindukan Irene
“Kau benar, merindukanmu membuatku gila Kim Irene, membuatku selalu tidak fokus” Suho menggelengkan kepalanya sambil tertawa
“Kau sangat lebay Kim Junmyeon-ssi” Ledek Irene melihat kelakuan pria itu
“sudah sampai ayo turun” Ajak Suho sambil menghentikan mobilnya diparkiran luas rumahnya
Mereka pun berjalan sambil bercanda, sangat jarang melihat Suho tertawa seperti ini, Suho terkenal akan kearoganannya namun bersama Irene membuatnya menjadi Suho yang ceria dan menghilangkan imej jeleknya itu.
“SUDAH KU BILANG AKU TIDAK MAU APPA EOMMA, APA KALIAN TIDAK MENGERTI????” Teriakan seorang Pria membuat tawa Suho dan Irene menghilang seketika, mereka pun bergegas masuk ke dalam rumah untuk mengetahui apa yang terjadi
“Kau mabuk Kim Jongin, sadarlah” Nyonya Kim dengan suara bergetar menahan tangisnya
“Aku tidak mabuk, aku benar benar dalam keadaan sadar Eomma. BERHENTI MEMINTAKU UNTUK MENGURUS PERUSAHAAN!!!!” Pria yang tak lain adalah Kai itu menekankan ucapannya dihadapan kedua orangtuanya
“PAMANMU SEDANG BERUSAHA MENJEBLOSKANMU KE PENJARA DAN AKAN MENGAMBIL ALIH POSISIMU SEBAGAI CEO DI HONGKONG, KAU PIKIR AKU AKAN MEMBIARKANNYA????” Tuan Kim membalas bentakan putranya itu
“Mwo?” Kai membelalakan matanya tidak percaya
“Dia tau kau menabrak seseorang hingga menyebabkannya hilang ingatan, dan dia menjadikan itu senjata untu menjatuhkanmu, aku tidak akan membiarkan itu terjadi Kim Jongin” Tuan Kim memegang bahu kekar putranya itu
“Ka…ka…kalau begitu berikan saja perusahaan itu pada Heechul Samchoon, dengan begitu dia tidak akan melaporkan aku ke polisi bukan?” Jawab Kai enteng
“Apa kau bilang?” Tuan Kim melepaskan pegangannya dan menatap Kai tidak percaya dengan jawabannya
“Korbankan saja satu perusahaanmu untuk melindungiku Appa, bukannya itu hal yang mudah untukmu? Lagipula aku sungguh tidak tertarik pada perusahaan, maafkan aku inilah alasan mengapa aku tak kunjung menyelesaikan kuliahku, aku tidak bisa menjadi seperti Suho hyung dan Minseok Hyung Appa, aku mohon jangan memaksaku” Jawab Kai sarkas
“Ya Kim Jongin!” Bentak Nyonya Kim yang tidak nyaman dengan jawaban sarkas Kai
“Aku mati matian membangun perusahaan ini untuk masa depan kalian dan kau dengan mudahnya menyuruhku menyerahkan perusahaan pada pamanmu???? AKU TELAH MELIHATNYA GAGAL DALAM MEMIMPIN PERUSAHAAN SAMPAI MEMBUAT NENEKMU MENINGGAL, AKU TIDAK MAU PERUSAHAAN YANG AKU BANGUN UNTUKMU JUGA GAGAL DITANGANNYA” Tuan Kim meninggikan nada bicaranya, dan untuk pertama kalinya Tuan Kim semarah ini pada anaknya
“Tenanglah Yeobo..” Nyonya Kim mencoba menenangkan Tuan Kim yang sudah naik darah
“APA AKU PERNAH MEMINTA SEBUAH PERUSAHAAN PADAMU???? JANGAN MEMAKSAKU UNTUK MENGIKUTI APA YANG KAU MAU, JIKA TIDAK MAU PERUSAHAAN YANG KAU BANGUN JUGA GAGAL DITANGANKU!!!!” Kai terus membalas dengan nada bentakan
“KIM JONGIN TUTUP MULUTMU!” Suho yang sedari tadi memperhatikan pun menghampiri keluarganya
“Apa kau juga akan memaksaku Hyung?? Silahkan, aku sudah muak dengan semua ini, tidak ada yang mengerti aku, Apaa Eomma Minseok hyung bahkan kau sekalipun!!!” Kai menekankan ucapannya
Plak
Tamparan keras mendarat di pipi mulus Kai, matanya membelalak dan tangannya memegang pipinya yang kemerahan, ia tidak percaya dengan apa yang Suho lakukan. Irene menutup mulutnya agar suara terkejutnya tidak kedengaran, Nyonya Kim dan Tuan Kim pun terkejut dengan perlakuan Suho.
“Suho-ah” Lirih Irene sangat pelan
“Junmyeon-ah…” Ucap Nyonya Kim
“Kau menamparku hyung?” Mata Kai mulai berkaca kaca
“Bahkan aku bisa saja membunuhmu jika kau terus bersikap tidak sopan seperti itu pada Appa dan Eomma, Kau pikir darimana kau mendapat kemewahan yang selama ini kau nikmati hah???? Apa kebiasaan mabukmu itu menghasilkan uang? Apa dengan meniduri banyak wanita kau menghasilkan rumah dan mobil mewah? Jawab aku sialan!!!!” Suho berbicara dengan kasar, Kai terdiam dengan rahang yang mengeras dan mata yang memanas menahan emosinya
“Junmyeon-ah cukup” Nyonya Kim menenangkan Suho dengan air mata yang mulai menetes
“Aku pergi!!!” Kai melangkahkan kakinya dengan cepat menuju keluar rumah tanpa membalas kata kata Suho
“Kim Jongin… Jongin-ah kau mau kemana???? Kim jongin” Nyonya Kim mencoba mengejar Kai namun ditahan oleh Tuan Kim
“Biarkan dia menenangkan pikirannya dulu Yeobo” Ucap Tuan Kim menenangkan
“Kau tidak seharusnya menampar adikmu Junmyeon-ah” Lirih Nyonya Kim sambil menangis
“Dia pantas menerimanya Eomma” Jawab Suho dingin
“Lebih baik kita ke kamar Yeobo, Junmyeon-ah kau beristirahatlah” Ucap Tuan Kim lalu pergi membawa Nyonya Kim yangmasih menangis ke kamarnya
“emmm” Suho hanya berdeham
“Kau baik baik saja?” Tanya Irene menghampiri Suho
“apa aku terlalu kasar padanya?” Suho berbalik bertanya dengan wajah dinginnya
“Emmm tidak seharusnya kau menamparnya, baru saja aku melihat pelangi diwajahmu namun sekarang aku sudah harus melihat badai lagi” Irene memeluk Suho dengan lembut namun SUho tidak membalas pelukan itu
“Maksudmu?” Tanya Suho tidak mengerti
“Baru tadi aku melihatmu tertawa ceria, namun sekarang wajahmu berubah menjadi dingin seperti ini, aku tidak suka” Jawab Irene manja sambil terus memeluk prianya itu
“maafkan aku, aku sungguh tidak suka melihat siapapun membentak Eomma dan Appa seperti tadi” Suho mulai membalas pelukan Irene
“Aku mengerti, sekarang ayo kita beristirahat” Irene melepaskan pelukannya, dan kini mereka saling berhadapan
“Terimakasih, aku tidak tau kalau pelukanmu bisa menenangkanku seperti ini Kim Irene” Suho mengusap lembut rambut Irene
“Aku senang bisa memelukmu” Jawab Irene mengulum senyum
……
Tok tok tok
“Yeri-ah…Kim Yeri…” Nyonya Kim mengetuk pintu kamar Yeri dengan pelan
“Yerimiii…” Nyonya Kim terus memanggil namun tak ada jawaban dari kamar Yeri yang terkunci itu
“Sepertinya dia belum bangun” Gumam Nyonya Kim
Tok tok tok
“Junmyeoni…” Giliran Pintu kamar Suho yang diketuk oleh Nyonya Kim
“Kim Junmyeon” Nyonya Kim dengan sabar menunggu jawaban Suho
“Nae Eomma sebentar” Jawaban kecil terdengar dari dalam kamar Suho
“Ada apa eomma?” Pintu putih besar itu terbuka menampilkan seorang pria tampan dengan wajah yang masih mengantuk dan rambut yang berantakan
“Maaf eomma mengganggumu sepagi ini,” Ucap Nyonya Kim yang tidak tega melihat putranya yang masih mengantuk,
“Emm tak apa, ada apa Eomma ?” Jawab Suho sambil mengucek ngucek matanya
“Bisakah kau menghubungi Sehun untuk menanyakan apakah Jongin bersamanya? Eomma sangat khawatir dia tidak pulang semalaman” Ucap Nyonya Kim khawatir
“Emm nanti aku akan mencoba menguhubungi Sehun eomma” Angguk Suho yang nyawanya masih belum terkumpul
“Eomma akan pergi ke bandara sekarang untuk mengantar Appamu, dia harus pergi ke Jepang segera karna ada sedikit masalah disana” Sambung Nyonya Kim
“Haruskah sepagi ini ?” Tanya Suho yang melirik jam di dinding kamarnya menunjukan pukul setengah 6 pagi
“Emmm Appamu sudah siap, Eomma akan menyuruh ahjumma untuk menyediakan sarapan untuk kalian,sepulang dari bandara Eomma akan langsung ke showroom karna akan ada kunjungan dari client Eomma “ Jawab Nyonya Kim
“Baiklah Eomma, hati hati dalam perjalananmu” Jawab Suho
“Ah satu lagi Junmyeon-ah, tolong antarkan Irene jika dia ingin ke showroom ya” Pesan Nyonya Kim
“Baik eomma” Suho kembali mengangguk
“Baiklah kalau begitu, Eomma akan menelpon Yeri jika dia sudah bangun, Eomma pergi ya” Nyonya Kim pun meninggalkan Suho
Suho menutup pintunya, dan kembali melihat jam dinding, ia kemudian meraih ponselnya dan menelpon Sehun
“Nae hyung ada apa?” Suara Sehun dari sebrang sana terdengar parau
“Kau sudah bangun?” Tanya Suho heran, bagaimana bisa seorang Oh Sehun sudah bangun sepagi ini
“Aku bahkan tidak tidur Hyung, karna adikmu mengajakku minum tadi malam” Jawab Sehun frontal
“Jadi Jongin bersamamu sekarang?” Tanya Suho sedikit tenang
“tidak” bantah Sehun
“Apa maksudmu tidak? Tadi kau bilang kau minum bersama Adikku, berarti kau bersama Jong…” Ucapan Suho terpotong ketika sebuah pikiran terlintas dikepalanya
“YAAAA APA MAKSUDMU KAU MINUM BERSAMA YERI??????” SUho menaikkan nada suaranya
“ahahaha mengapa kau marah hyung, Yeri kan kekasihku” Suara tawa Sehun pecah dari sebrang sana
“Ya Oh Sehun kau mau ku hajar ?” Suho mulai emosi
“Ahaha tidak hyung, aku minum bersama Kai setelah aku mengantar Yeri pulang, lalu Kai bilang dia akan menginap di Apartemen Seulgi, jadi dia tidak bersamaku sekarang” Jelas Sehun membuat Emosi Suho mereda
“Mwo? Anak itu menginap di Apartemen Seulgi?” pupil mata Suho melebar
“Kau tau hyung? dia sangat barbar semalam, dia mengoceh tentang banyak hal, tapi aku tidak paham dia bicara tentang apa, sepertinya dia sangat stress” Ucap Sehun membuat Suho menghela nafas
“Baiklah kalau begitu, aku akan menghubungi Seulgi, terimakasih Sehun-ah” Suho mengakhiri panggilan itu
“Nae hyung sampai jumpa” Sehun pun menutup panggilan itu.
Suho kemudian mengetik nama Kang Seulgi di pencarian kontaknya, dan menekan tombol panggil
Tut…..
Tut….
Tut…..
“Apa yang mereka lakukan sampai tidak menjawab panggilanku” Gumam Suho
Tut…
Nomor yang anda tuju sedang sibuk
Suara veronika dari panggilan itu pun membuat Suho geram
“Dia menolak panggilanku????” gerutu Suho dihadapan ponselnya. Lalu dia terdiam sejenak, dan dengan sigap pergi keluar dari kamarnya.
Tok tok tok
“Kim Irene…” Suho mengetuk pintu kamar Irene dengan pelan, matanya terus memindai sekitar khawatir ada Yeri yang memergokinya
“Kim Irene….” Bisik Suho , lalu pintu itu terbuka menampilkan gadis pucat itu
“Suho-ah ada ap…” Belum sempat Irene menyelesaikan ucapannya, Suho langsung mendorong Irene ke dalam kamarnya dan dengan cepat menutup pintu dan menguncinya
“Ya..yaa apa yang kau lakukan?” Tanya Irene gelagapan
“Aku merindukanmu Kim Irene, kemari” Suho dengan santainya meraih tangan Irene dan mengajaknya duduk di tempat tidur berukuran king size itu
“Suho-ah aa…aada apa?” wajah Irene sudah berubah menjadi merah padam, jantungnya pun terasa berdegup kencang karna sikap aneh Suho di pagi hari ini
“Sudah sini, aku ingin memelukmu pagi ini “ Suho memeluk Irene manja, membelai rambut panjangnya membuat darah Irene berdesir dengan sangat cepat, ya bagaimana tidak mereka hanya berdua dikamar besar itu dengan pintu yang terkunci dan piyama yang masih menempel ditubuh mereka, membuat mereka terlihat seperti sepasang suami istri.
“Su..su..Suho bagaimana jika Yeri melihat” Ucap Irene dengan kondisi jantung yang hampir lepas
“Tidak akan, aku sudah mengunci pintunya” Suho mulai menyenderkan tubuh Irene ke dashboard tempat tidur dengan senyum smirk terpancar diwajahnya
“I..iini masih pagi Suho” Irene mencoba mendorong tubuh Suho yang ada dihadapannya
“oh jadi kalau malam boleh Rene?” Goda Suho membuat wajah Irene semakin memerah
“Bu..bukan begitu maksudku” Irene mencoba mengontrol dirinya agar tidak tergoda oleh penampilan berantakan Suho yang terlihat begitu seksi
“Bagaimana kau bisa terlihat sangat cantik setelah bangun tidur seperti ini Kim Irene” Suho mendekatkan wajahnya dengan wajah Irene hingga hanya berjarak beberapa senti saja
“Suho…?” Irene tak bisa menahannya dan menutup matanya menunggu bibir pria itu menyentuh bibirnya, detak jantung yang berdetak sangat cepat dan darah yang berdesir sangat kencang terasa ditubuh Irene
“kau memang good kisser …hyun-ah”
“Kau suka? Aku bisa memberikanmu lebih dari ini bo gum oppa”
“aku menantikannya..”
“Minumlah dulu sampai mabuk oppa”
“aroma tubuhmu saja sudah membuatku sangat mabuk….hyun-ah”
Irene membuka matanya dengan spontan setelah bayangan siluet itu melintas, suara suara dan bayangan samar sepasang kekasih yang sedang bercinta, Irene terkejut dan beribu pertanyaan muncul dikepalanya, apakah itu sebuah memori tentang kehidupannya sebelumnya?
“Bangunlah, aku hanya becanda, aku ingin minta tolong padamu, tolong hubungi seulgi tanyakan apakah dia sedang bersama jongin, dia tidak menjawab panggilanku” Ucap Suho yang sudah berpindah posisi duduk dikursi meja rias Irene
“….” Tidak ada jawaban dari Irene, tatapannya kosong membuat Suho bingung
“Yaa Kim Irene? Apa kau memikirkan sesuatu yang liar? Waah aku hanya becanda maafkan aku..” Suho merasa menyesal telah menggoda Irene seperti tadi
“Apa aku seburuk itu dikehidupan sebelumnya? Bo Gum Oppa? Siapa itu? Wajahnya samar samar, …” Terjadi perdebatan dipikiran Irene
“Irene-ah???” Suho melambaikan telapak tangannya dihadapan wajah Irene namun wanita itu masih belum sadar
“Bo Gum Oppa?” Gumam Irene
“Yaa Kim Irene!!!” Suho mengguuncang tubuh Irene dengan kesal
“Nae Suho-ah?” Jawab Irene Spontan
“Kau memikirkan pria lain??? Siapa Bo Gum Oppa???” Tanya Suho kesal
“Kau mendengarnya?” Irene balik bertanya dengan kikuk
“Tentu saja aku mendengarnya, kau yang tidak mendengarkan aku, kau ini kenapa?” Jawab Suho
“ketika aku memejamkan mataku, aku melihat bayangan diriku dengan seorang pria, dan aku memanggil pria itu… Bo Gum Oppa” Ucap Irene pelan
“mwo? Kau mulai ingat tentang dirimu, apa pria itu kekasihmu?” lirih Suho dengan nada kecewa
“Aisss tidak mungkin, kau kekasihku sekarang kan Kim Junmyeon…” Irene menyadari bahwa Suho kecewa pun memeluk Suho
“Aku tidak ingin kehilanganmu Kim Irene” Suho membalas pelukan itu dengan sangat erat
“Aku mencintaimu Suho” Ucap Irene tulus
“Aku lebih mencintaimu Kim Irene” Suho melepas pelukan itu, dan mencium bibir Irene dengan lembut, menjamahi bibir ranum itu dengan penuh cinta, Irene pun membalas ciuman itu.
Tok Tok Tok
“Eonniiii apa kau sudah bangun?” Teriakan Yeri dari depan pintu membuat Irene dengan cepat melepas ciumannya
“Bagaimana ini?” Bisik Irene
“Aku akan bersembunyi” Suho memutar kepalanya ke kanan dank e kiri mencari tempat bersembunyi
“Bagaimana jika Yeri melihat?” Irene pun ikut panik
“Temuilah dia, aku akan bersembunyi disini” Suho berlari kearah lemari dan masuk kedalam lemari besar itu
“Cepatlah.. dia tidak akan melihat” Perintah SUho yang mulai menutup pintu lemari itu, lalu dijawab anggukan dari Irene
“Nae Yeri-ah” Irene dengan hati hati membuka pintu kamarnya
“eonni belum mandi?” Tanya yeri sambil masuk ke dalam kamar Irene
“Be..belum Yeri-ah, ini baru mau” Jawab Irene sambil menelan ludahnya
“Seperti wangi parfume pria dikamarmu Eonni” Celetuk Yeri membuat Irene membulatkan matanya
“Emmm benarkah? Aku tidak mencium apa apa, ah aku mandi dulu ya Yeri-ah, kau juga harus bersiap kuliah bukan?” Tukas Irene berbasa basi
“Emm baiklah, aku tunggu saat sarapan ya Eonni, Eomma dan Appa sudah pergi ke bandara tadi pagi” Yeri memberi tahu Irene
“Eomma dan Appa mau kemana?” Tanya Irene
“Appa harus pergi ke Jepang Eonni” Jawab Yeri sambil keluar dari kamar itu
“Ahh baiklah” Ucap Irene singkat
“Sampai jumpa Eonni” Yeri memeluk Irene sejenak lalu meninggalkan Irene
“Hahhhh hampir saja” Irene menutup pintunya lalu bersandar dibelakang pintu
“Ahh Suho” Irene berlari menuju lemari tempat Suho bersembunyi
“Suho-ah….” Irene membuka pintu lemari dan menemukan Suho sedang terlelap dibalik pakaian. Irene memandang pria itu sejenak
“Mengapa aku bisa sangat mencintaimu Suho, mengapa hanya kau yang bisa membuatku merasa hidup kembali seperti ini” Gumam Irene sambil membelai rambut Suho sayang
“Suho-ah bangun” Ucap Irene sangat pelan, SUho pun mulai membuka matanya
“Oh Irene-ah apa Yeri sudah pergi?” Tanya Suho
“Emm keluarlah” Irene menarik tangan Suho agar keluar dari lemari
“tadi kau mau minta tolong apa?” Tanya Irene
“Tolong hubungi Seulgi tanyakan apakah Kai bersamanya, dia menolak panggilanku. Aku akan mengirimkan kontaknya padamu” Jawab Suho
“Emm baiklah aku akan menghubunginya setelah mandi nanti, kau kembalilah ke kamarmu dan bersiap, kau kan harus pergi ke kantor” Perintah Irene
“Baiklah, kita bertemu lagi saat sarapan oke?” Ucap Suho gemas
“Naee Kim Junmyeon-ssi” Jawab Irene tersenyum
Cup
“I Love you Kim Irene” Suho mencium bibir Irene singkat kemudian pergi meninggalkan kamar Irene
“I Love you too Kim Junmyeon” Gumam Irene mengulum senyum
……..
“Kau tolak kan panggilan dari Suho Hyung?” Seorang pria berkulit Tan berbaring ditempat tidur
“Emmm aku harus bersiap menerima ocehannya garagara kau Kim Jongin” Jawab Wanita yang masih memakai piyamanya
“Terimakasih Seulgi-ah, kau hebat semalam” ucap kai terkekeh
“Yaaa kita tidak melakukan apa apa semalam, kau terus mengoceh tidak jelas mengganggu tidurku” Jawab Seulgi geram
“Iya terimakasih untuk itu, kau hebat tidak sampai mengusirku sayang” Kai memeluk seulgi dengan manja
“Lepaskan jongin-ah, ayo bangunlah, ceritakan apa masalahmu sampai kau pergi dari rumah” Seulgi terlebih dulu beranjak dari tempat tidurnya
Kai dan Seulgi kini sedang menyantap sarapan paginya, ya hanya sekedar roti dengan selai dan segelas susu namun jika dinikmati berdua dengan kekasih rasanya sungguh enak bukan,ralat tapi disini mereka bukan sepasang kekasih melainkan masih di zona teman dekat, Kai belum mengajak Seulgi untuk berkencan karna Kai memang baru putus dengan mantannya yaitu Kim Jennie. Akan jelek kesannya jika baru saja putus tapi sudah langsung dapat pengganti, tapi sebulan pendekatan dengan Seulgi mungkin sudah cukup bagi Kai untuk mulai mengajaknya berkencan.
“Sebenarnya kau sedang ada masalah apa Jongin-ah sampai mabuk berat dan tidak pulang ke rumah?” Seulgi membuka obrolan dipagi hari itu
“Appa kembali memintaku untuk secepatnya mengambil alih perusahaan dan aku menolaknya, Suho hyung mendengar itu dan menamparku” Jawab Kai sambil mempoutkan bibirnya
“Mengapa kau menolaknya bukankah itu perusahaan memang dibangun untukmu? Dan sekejam itu kah Suho oppa sampai menamparmu?” Tanya Seulgi penasaran
“Aku tidak tertarik pada perusahaan Seulgi-ah, aku ingin mengejar cita citaku menjadi seorang model sepertimu. Aku membentak Eomma dan Appa dan Suho hyung sangat tidak suka jika ada yang membentak Eomma dan Appa seperti itu “ Kai menyuapkan sepotong roti ke mulutnya
“Mwo? Banyak orang yang mempertaruhkan segalanya karna ingin menjadi CEO dari perusahaan besar, dan kau menolaknya??? Pakai otakmu Kim Jongin, aku jika jadi Suho Oppa pun pasti akan menamparmu bahkan bisa saja aku menghajarmu, Kau menolak sesuatu yang berharga sampai menyakiti hati orang tua mu, kau sangat keterlaluan” Seulgi memarahi Kai dengan serius
“Mengapa kau jadi ikut memarahiku sih? Harusnya kau membelaku” Protes Kai
“Membela orang yang tidak bersyukur sepertimu adalah kesalahan besar” Seulgi bangkit dari duduknya dan meninggalkan Kai ke kamarnya
“Seulgi-ah?” Kai mencoba mengejar Seulgi ke kamarnya
“Kemasi barang barangmu dan pulanglah!” Perintah Seulgi yang tersulut emosi karna sikap buruk Kai
“Kau mengusirku?” tanya Kai yang mulai emosi juga
“Untuk apa aku menampung seorang anak yang membangkang pada orangtuanya, selama ini ku kira kau tidak sebrengsek yang aku kira, ternyata kau lebih dari itu Kim Jongin. Minta maaflah pada orang tua mu dan ikuti kemauan mereka Kai-ah” Ucap Seulgi dingin
“Aku kesini untuk mencari ketenangan, tapi aku tidak percaya kau seperti ini padaku, dan apa kau tau aku berencana mengajakmu ke tempat yang indah dan menyatakan perasaanku padamu , namun aku tidak menyangka semuanya akan gagal hanya karna masalah keluargaku” Jelas Kai dengan suaranya yang agak bergetar
“Perbaiki kesalahanmu pada orang tuamu, aku paling tidak suka dengan orang yang membangkang pada orangtuanya, bahkan jika itu orang yang aku sayang sekalipun” Sarksas seulgi
“Baiklah kalau begitu, ku kira kau mimpi indah tapi ternyata kau hanyalah mimpi buruk Kang Seulgi!” Ucap Kai kasar lalu mengambil jaketnya dan pergi meninggalkan Seulgi yang menahan air matanya
“Maafkan aku jongin-ah, aku tidak mau orang yang aku cintai memiliki sifat buruk seperti itu, “ Seulgi meratapi kepergian Kai sambil duduk dilantai bersandar pada tempat tidurnya dengan pipi yang basah oleh air mata.
Drrrtttt
Ponselnya kemudian berbunyi tanda masuknya sebuah panggilan,nomor yang tidak terdapat dikontak seulgi terlihat dilayar ponselnya membuat Seulgi bingung siapa yang menelponnya
“Yeoboseyo” Seulgi mengusap airmatanya lalu menerima panggilan itu
“….” Tidak ada suara dari sang penelpon
“Yeoboseyo siapa ini?” Seulgi mengerutkan dahinya
“…” Masih belum ada jawaban dari sang penelpon
“Yaaa jangan main main ini siapa?” Suasana panik menyelimuti Seulgi dipagi hari itu
“….” Panggilan itu tetap hening
“Baiklah ku tutup” Geram Seulgi mengakhiri panggilan itu
“Aissshh siapa penelpon misterius itu? Pagiku sungguh buruk” Seulgi naik ke tempat tidurnya menutup seluruh badannya dengan selimut.
……..
“Apa Jongin tidak pulang Oppa?” Tanya Yeri sambil menghabiskan segelas susu
“Jaga bahasamu, bagaimanapun dia tetap kakakmu dan kau harus memanggilnya Oppa” Tegas Suho
“Nae Oppa maaf” Jawab Yeri menunduk
“Ah Sehun sudah menjemputku, aku pergi ya Oppa, Eonni” Yeri beranjak dari kursinya setelah melihat sebuah pesan dari Sehun
“Emm segera pulang setelah kuliahmu selesai” Pesan Suho pada adiknya itu
“Hati hati Yeri-ah” Ucap Irene sambil melambaikan tangan
“Nae Oppa, Eonni, daah” Yeri pun pergi meninggalkan Suho dan Irene
“Kau sudah menghubungi Seulgi?” Tanya Suho
“Sudah, tapi dia tidak bisa mendengar suaraku Suho, aku sampai berteriak tapi dia tetap tidak mendengar suaraku” Rengek Irene
“Benarkah? Apa microphone ponselmu rusak? Ah mana mungkin kita kan sudah mengetes semuanya sebelum membeli ponsel itu” ucap Suho ragu
“Aku tidak bohong, coba saja kalau kau tidak percaya” Irene memberikan ponselnya pada Suho
“Coba ku telpon” Suho mencoba memanggil kontak Seulgi
Tut tut tut
“Yeoboseyo,yaaa jika kau ingin bermain main jangan dengan nomorku, aku bisa melaporkanmu ke polisi atas kasus terror kau tau” Teriakan Seulgi sangat keras sampai suho menjauhkan ponselnya dari telinganya
“ini, kau saja yang berbicara” bisik Suho pada Irene sambil menyerahkan ponsel Irene
“Yeoboseyo Seulgi-ah ini aku Irene” Irene berbicara dengan pelan
“oh? Irene eonni? Apa benar ini kau?” Suara Seulgi mulai kembali normal tidak berteriak teriak lagi
“Nae, maafkan aku mengganggumu, aku hanya ingin menanyakan apakah Jongin bersamamu?” ucap Irene tanpa basa basi
“Oh maafkan aku eonni, aku tidak tau kalau ini nomormu, setahuku kau tidak memiliki ponsel,emmm semalam Jongin menginap di apartemenku , dan tadi dia sudah pergi Eonni” Jawab Seulgi
“Menginap?” Tanya Irene spontan
“Nae Eonni, ah tapi kami tidak melakukan apa apa eonni, sungguh” Seulgi yang tau apa yang ada dipikiran Irene pun meyakinkan Irene bahwa tidak ada yg terjadi antara dirinya dengan Kai
“Emm baiklah apa kau tau dia pergi kemana?” Irene kembali bertanya
“Aku tidak tau eonni, ah eonni apa kau ke showroom sekarang? ada yang ingin aku ceritakan padamu” Ucap Seulgi
“Nae aku akan kesana sebentar lagi seulgi-ah” Jawab Irene sambil melirik kea rah Suho
“Baiklah eonni, sampai jumpa” Balas seulgi
“Terimakasih Seulgi-ah, ku tutup ya” Irene mengakhiri panggilan tersebut
“Apa yang dikatakan Seulgi?” Tanya Suho begitu Irene selesai menelpon
“Kai semalam menginap di apartemennya, tapi tadi pagi dia sudah pergi lagi, dia tidak tau kemana Kai pergi” Jawab Irene
“emm baiklah, setidaknya dia ada kabar” Lirih Suho
“Jangan bersikap kasar lagi padanya Suho” Pesan Irene
“Emm” Suho hanya berdeham
“Bersiaplah, aku akan mengantarmu ke showroom” Sambung Suho sambil mengusap lembut punggung tangan Irene
……🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈
![](https://img.wattpad.com/cover/212181388-288-k853214.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle and Destiny (FINISH✔)
Fanfiction"Keajaiban tidak akan pernah bisa mengalahkan takdir" . . . . Surene love story❤ #Surene #Wenyeol #Chanrose #Vrene #baekyeon #redvelvet #exo #bts #blackpink #apink #superjunior #snsd #tvxq #irene #suho #taehyung #jisoo #chanyeol #wendy #rose #baekhy...