Chapter Seven

55 15 2
                                    

💫 Kamu hanya sebagai alat untuk menghindar, jangan pernah berpikir lebih. 💫

※※※

Mereka menuju lapangan karna akan ada pembukaan dari panitia pelaksana Olimpiade. Acara pembukaan berjalan dengan lancar.

"Baiklah silahkan para peserta memasuki ruangan masing-masing. Olimpiade akan kita mulai 15 menit lagi. Terima kasih," ucap sang pembawa acara.

Setelah mendengar itu mereka pergi mencari ruangan mereka. Mereka berpisah sesuai dengan mata pelajaran. Chris dan Soya ditemani Pak Bayu berjalan menuju ruangan mereka.

Mereka semua berjalan dan akhirnya sampai. Mereka memasuki gedung tempat olimpiade akan dilaksanakan.  Terlihat sudah hampir semua terisi. Hanya tinggal beberapa yang kosong.

"Kalian cari tempat kalian sesuai kartu ini. Setelah selesai kita bertemu di parkir," ucap Pak Bayu sambil memberikan kartu peserta. Chris dan Soya segera berjalan mencari posisi mereka.

"Ah ini dia." Soya menemukan posisinya begitu pula dengan Chris. Mereka berdua duduk dan mempersiapkan keperluan mereka.

'Banyak saingan, aku harus fokus supaya gak mengecewakan sekolah yang sudah memilihku.' batin Soya. Soya memantapkan hatinya dan membuka buku selagi menunggu olimpiade itu dimulai. Sedangkan Chris memilih memainkan ponsel pintarnya dibanding belajar.

Bel yang menandakan Olimpiade akan segera dimulai. Para pengawas masuk dan memberikan pengarahan mengenai peraturan, lalu membagikan soal tersebut.

"Baik semua, silahkan mengerjakan soalnya. Waktu kalian hanya 100 menit dimulai dari sekarang."  Mendengar itu semua peserta langsung mengerjakan soal, begitu pula dengan Soya dan Chris. Soya langsung mengerjakan 30 Soal matematika. Soya sangat fokus dengan soal. Sedangkan Chris terlihat tenang sekali. Ia masih sempat bermain sedikit.

"Ini ... dikali ini terus dibagi sama atasnya," gumam Soya.

'Soal ini ... Gue lupa rumus lagi. Ini pakai yang mana lagi. Gue yakin si Soya kebingungan.' batin Chris.

Waktu berlalu begitu cepat hingga bel tanda waktu pengerjaan sudah selesai berbunyi.

'Alhamdulillah kejawab semua, setidaknya aku sudah berusaha,' batin Soya.

'Bagus keisi semua ya walau gue gak yakin bener semua,'  batin Chris.

"Baik silahkan kalian keluar. Ditinggal saja lembar jawaban kalian, soal boleh kalian bawa pulang. Harap diperiksa dahulu barang-barang kalian sebelum keluar dari ruangan ini. Terima kasih," ucap pengawas.

Soya dan Chris lalu membereskan barang-barangnya dan keluar dari ruangan itu. Mereka menuju parkir karena para guru  sudah menunggu.

"Chris gimana? Kamu nyelesaikan berapa soal?" tanya Soya mengawali pembicaraan.

"Semua," jawab Chris singkat. Mendengar balasan singkat dari Chris membuat Soya terdiam.

Akhirnya mereka sampai di parkiran, terlihat juga anak-anak yang lain sudah berkumpul. Ada pula Yuna yang sedang memandangi Chris.

"Gimana Chris dan Soya? Semua berjalan dengan lancar?" tanya Bu Mita.

"Lancar, Bu," jawab Soya.

Yuna yang melihat Chris diam saja, langsung mendekati Chris. Cowok itu menatap Yuna risih, 'Dasar ulet bulu, main nempel terus. Risih gue,' batin Chris.

Chris mulai menjaga jarak dari Yuna, "Jangan deketin gue. Lo itu kayak ulet bulu. Jijik gue." Cowok itu melepaskan tangan Yuna yang memeluk tangan kekarnya. Yuna menatap Chris sebal.

Conquered Her Love [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang