Chapter Nine

59 15 1
                                    

💫 Rasionalitas seringkali kalah akan jerat hati yang mudah tersulut hanya karena tingkah manismu 💫

※※※

Melihat ada seorang murid terkunci didalam kamar mandi membuat sang petugas kaget.

"Nak, ayo bangun." Soya terbangun mendengar suara yang memanggilnya. "Eh?"

"Nak, bagaimana kamu bisa terkunci disini?" tanya Sang petugas. Soya terdiam, ia tak berani mengatakan siapa yang menguncinya.

"Saya juga gak tau, Pak. Terima kasih, ya, Pak, sudah menolong saya," ucap Soya sopan seraya berbohong, cewek itu tidak ingin jika Yuna adalah sang pelaku.

"Iya, lain kali hati-hati ya," ujar petugas itu mengingatkan.

"Baik pak, saya akan lebih berhati-hati," ucap Soya cepat. Setelah itu Soya berlari menuju kelas. Ia tahu bahwa dirinya sudah terlambat. Namun, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

'Semoga pelajaran belum berakhir dan Mam Claire bisa maafin aku,' batin Soya.

Akhirnya ia sampai di depan pintu kelasnya. Soya menghela napas sejenak tak lama kemudian ia mulai memberanikan diri mengetuk pintu kelas.

"Permisi, Mam. Maaf saya terlambat."

Mendengar itu, pelajaran terhenti sejenak.

"Kalian lanjut membaca materi. Saya akan kembali."

Guru itu lalu keluar dan menemui Soya.

"Kenapa kamu bisa terlambat Soya?" tanyanya.

"Maaf, Mam. Saya tadi ketiduran di pespustakaan," bohong Soya. Ia memilih berbohong karena cewek itu yakin akan ada yang percaya dengan perkataanya.

"Untuk kali ini kamu saya maafkan. Saya harap kamu tidak mengulanginya. Sekarang kamu masuk dan duduk di kursi kamu, cepat."

Mendengar itu, Soya lalu mengerjakan apa yang dikatakan gurunya. Ia masuk dan duduk di kursinya. Yuna yang melihat Soya bisa keluar dari sana merasa kesal.

'Liat aja lo, culun. Gue bakal ngelakuin hal yang lebih,' batin Yuna.

Setelah Soya duduk, pelajaran kembali dimulai. "Sekarang buka latihan halaman 59. Kerjakan dan setelah bel berbunyi, kumpulkan semuanya. Kalian mengerti?" tanya Mam Claire.

"Mengerti, Bu," ucap anak murid secara bersama-sama.

Soya mengerjakan soal itu. Ia tak mau membuat gurunya kecewa. Di situasi yang tenang. Chris dan ketiga temannya datang.

"Permisi, Mam. Kami masuk," ucap Chris. Guru itu hanya bisa menghela napas melihat tingkah ke empat muridnya.

"Masuk dan kerjakan tugas jika kalian menginginkan nilai bagus."

Setelah itu ke empat muridnya duduk di tempat masing-masing. Guru mana yang tidak mengingat muridny? Semua guru sudah tau bagaimana cara mengatasi mereka berempat.

※※※

Soya mengerjakan soal itu dengan teliti. Ia memang dikenal sebagai anak yang pendiam di kelasnya, jika ada yang menatap gadis itu lebih dekat maka mereka jelas mendapati raut wajah Soya yang murung. Dan bisa dibilang ia susah berbaur dengan orang lain atau orang yang tidak bisa bersosialisasi, bahkan Audy juga sangat kesusahan untuk mendekati Soya padahal ia ingin sekali akrab dengan cewek itu. Setiap kali cewek itu mengajak Soya ke kantin, Soya selalu menolak dengan halus. Maka sebisa mungkin ia akan terus mendekati Soya, karena ia tahu jika Soya pasti membutuhkan seorang teman meski susah berbaur dengan orang lain.

Conquered Her Love [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang