Chapter Nineteen

41 15 1
                                    

💫 Pada akhirnya logika kembali kalah oleh perasaan, aku akan selalu kembali jatuh dihadapanmu. 💫

※※※

Masa ujian akhir semester telah selesai. Bagi siswa dan siswi yang nilainya tidak memenuhi standar nilai KKM, maka  mereka wajib melaksanakan remidi atau pemberian tugas dari guru setiap mata pelajaran agar nilai ujian dapat tertolong.

Bagi murid-murid pintar, mungkin bisa saja mereka mendapat salah satu nilai dibawah KKM, seperti Yuna, ia lemah di mata pelajaran bahasa Indonesia.

Untuk standar nilai tuntas, ia harus mendapatkan nilai 75, sedangkan Yuna mendapatkan nilai 70.

Sedangkan dua siswa paling jenius di SMA Gemilang, Chris dan Soya semua nilainya berada diatas KKM, para guru tidak memberitahukan nilai mereka, karena semua akan diumumkan pada perangkingan nanti, hanya siswa yang tidak tuntas nilainya dibeberkan pada siswanya.

Dibawah pohon mangga yang sangat rindang dan terdapat bangku serta kursi, ketiga teman Chris tengah berkutat dengan banyak lembaran kertas dengan ponsel yang menunjukkan aplikasi pencarian sebagai referensi mencari jawaban dari tugas remidi yang diberikan guru.

Chris? Ia tak peduli akan teman-temannya dan bermain game.

"Woy Chris, bantuin, njing!" Umpat Sandy kesal, pasalnya ia hampir disemua mata pelajaran remidi kecuali Seni Budaya dan Sejarah wajib, kadang Chris tak paham, baginya Sandy lebih cocok menjadi anak IPS dibandingkan anak IPA, karena ia sangat-sangat bodoh dalam perhitungan dan segala tetek bengeknya.

"Salah sendiri gak belajar geblek! Udah tau otak-otak kentang malah kencan teros!" ucap Chris sarkas, ia masih berfokus pada game-nya.

"San, lo  parah juga njir, remidi hampir semua mapel," sahut Rendy.

"Untung gue cuma 3 yang remidi," ucap Darren santai, karena ia telah menyelesaikan rumus matematika-nya, kemudian ia menunjukkannya pada Chris.

Chris melirik sebentar pada jawaban Darren, ia tetap melanjutkan permainannya, "Bentar Dar, mau push rank dulu," ujar Chris, Darren langsung mengambil alih ponsel Chris dan memberikan semua jawaban remisinya pada Chris.

"Gue yang mainin, Lo koreksi dulu, bener apa kagak," ucap Darren.

Chris mengendikkan bahunya acuh, kemudian ia memeriksa lembar jawaban Darren.

"Grafik fungsi turunan Lo salah, di titik (1, 1)  gradiennya f ’(1) = 1/2, dan di titik (4, 2), gradiennya f ’(4) = 1/4," komentar Chris, Darren yang terfokus pada game di ponsel Chris mengangguk paham.

"Tolong perbaikin, nanggung bentar lagi mau menang," ucap Darren, Chris yang malas berdebat segera memperbaiki dan mengembalikannya pada Darren.

"Yes Victory!" girang Darren. kemudian menunjukkannya pada Chris dan mengambil jawabannya.

"Lah Lo kok selesai duluan njir, bantuin gue!" sambat Sandy.

"Gue juga selesai, San. Chris koreksiin jawaban gue," ucap Rendy memberikan jawabannya pada Chris, ia pun segera memperbaiki jawaban yang salah tanpa berbicara. Entah ada apa dengannya hari ini, Chris menjadi sedikit pendiam.

"Muka Lo senyum dikit kek, datar terus cem triplek," komentar Sandy dan dihadiahi pelototan gratis dari Chris.

"Kerjain yang bener dulu, gue mau ke rooftop, nyebat. Kalo udah selesai dan mau koreksi cari aja gue disana," jelas Chris, ia pun segera beranjak dari sana meninggalkan banyak pertanyaan bagi ketiga temannya di benak masing-masing.

Conquered Her Love [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang