Chapter Four

74 19 1
                                    

💫Pertemuan adalah suatu takdir yang disengaja.💫

※※※

Jika diibaratkan angka 1 sampai 10, maka dengan lantang Chris akan menjawab 100!

Bagaimana tidak? Yuna alias mantan yang baru diputuskanya tadi malam sudah menunggu di gerbang sekolah seperti cenayang kurang kasih sayang.

Chris berpikir jika mungkin ia akan protes akan keputusan sepihaknya kemarin, tetapi ia mengurungkan niat itu karena secara tiba-tiba Yuna mencium pipi Chris tanpa izin di depan semua orang.

Cowok itu dengan refleks langsung mendorong Yuna hingga jatuh tersungkur kemudian mengusap-usap pipinya yang dicium dengan ekspresi jijik sekaligus kesal.

"Lo udah gila, hah?! Kita udah putus! Jangan ganggu gue lagi!" bentak Chris murka.

"Kita udah pacaran selama dua tahun, tapi lo malah putusin gue gitu aja? Gue gak terima!" bentak Yuna, kemudian ia beranjak.

Chris berdecak sebal, "Lo pikir gue suka pacaran sama cewek matre kayak lo?! Cih, yang ada gue risih, dan nyesel pernah pacaran sama lo!" ucap Chris secara blak-blakan, Yuna yang tak tahan menarik kerah baju cowok itu.

"Gue gak mau putus sama lo! Gue gak terima!" teriak Yuna sembari menunjuk ke arah wajah Chris, tetapi cowok itu langsung menepisnya tangan Yuna kemudian pergi begitu saja.

"Chris! Christopher! Arghh! Cowok bangsat! Bajingan lo!" umpat Yuna habis-habisan, tetapi Chris tak menanggapi dan terus berjalan tak mempedulikan Yuna. Tak menyerah, Yuna segera mengejar Christopher yang mulai menjauh.

Radar Chris seakan mendeteksi musuh seketika menoleh ke belakang, dan benar saja, Yuna mengejarnya, tanpa ba bi bu lagi, Chris lari menghindari cewek itu.

"Christopher jangan lari lo! Bangsat!" panggil Yuna, ia pun mempercepat laju larinya.

Chris tak habis pikir. Sumpah, deh, kenapa sudah jadi mantan, seharusnya minggat, kan, lebih baik. Eh, malah gak terima. Emang dasar mantan gak ada akhlak.

Beberapa kali Chris menyenggol bahu murid dan guru yang berjalan, ia tak peduli lagi, asal ia bisa menjauh dari spesies mantan titisan setan seperti Yuna.

Disisi lain Soya tengah berjalan di koridor memikirkan lomba matematika yang akan diadakan provinsi, ia perlu satu partner untuk ikut lomba itu.

Dalam otak pintarnya terlintas nama Christopher di sana, meski ia tidak benar-benar mengenal cowok itu. Namun, dari rumor yang beredar, Chris adalah anak peraih juara pararel tahun kemarin, membuat Soya jadi mempertimbangkannya.

Mungkin tak ada salahnya berkenalan secara baik dengan Christopher, dengan dalih untuk ikut lomba bersamanya pasti akan jadi mudah.

"Panjang umur," gumam Soya, karena dari kejauhan, ia melihat Christopher yang berlari dikejar oleh seorang cewek.

Karena Soya tak mengerti situasi, ia merentangkan kedua tangannya menghalangi Chris untuk menghindar dari Yuna, seketika Chris berhenti mendadak.

"Heh, cewek aneh, minggir lo," ujar Chris ketus, Soya menggelengkan kepalanya dan malah memberi cowok itu sebuah pertanyaan.

"Kau Christopher, kan? Mau ikut olimpiade Matematika bersamaku?" tanya Soya polos, dan Chris melihat kebelakang, Yuna sudah semakin dekat, kemudian ia menatap Soya garang. "Apaan, sih? Sok kenal banget lo!"

Ayolah, Chris tak memiliki banyak waktu, Chris mencoba mencari celah untuk pergi, tetapi Soya terus menghalanginya.

Chris ke kanan Soya ikut ke kanan, begitupun sebaliknya, membuat cowok itu semakin geram dengan cewek di depannya ini.

Conquered Her Love [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang