Chapter Ten

56 15 0
                                    

💫Niat melarikan diri dari masa lalu terasa semu, rentetan masa lalu seakan terus mengikutinya layaknya perasaan de javu💫

※※※

"Apakah kamu tahu Soya? Chris memang murid yang agak aneh," kata pustakawan itu.

Soya terkejut dan kembali berbisik pada gurunya itu. "Memangnya kenapa sampai dikatakan seperti itu?" tanya Soya.

"Saat pertama bertemu Yuna, dia juga begitu, lho," Soya kembali terkejut.

"Yuna? Bukannya orang itu yang mengangguku saat pergantian jam pelajaran ke pelajaran Mam Claire?" batinnya.

Soya menatap ibu pustakawan itu dengan serius seolah-olah meminta lagi untuk memberitahukannya lebih lanjut.

"Chris suka melihat orang yang dia sepertinya suka, tapi saat dilihat oleh orang lain dia malah marah. Seperti tadi!" kata pustakawan itu dan untuk kesekian kalinya Soya kembali terkejut.

'Apakah dia menyukaiku? Ah, tidak mungkin, itu mungkin khayalan ibu guru saja,' batinnya mencoba menampik itu semua.

"Mungkin ibu salah mengira, tidak mungkin dia menyukaiku," kata Soya santai dan pustakawan itu pun menghela nafas.

"Baiklah, terserah kamu saja. Jadi, Soya ingin membaca apa di sini? Tidak mungkin, kan, kalau datang tanpa sebab," kata pustakawan itu, Soya menyerahkan buku yang ingin dia baca, kemudian pustakawan mengizinkan Soya untuk membacanya sebentar.

Dari kejauhan, Yuna dan teman-temannya sedang memperhatikan Soya. "Wah, si Malika itu suka membaca buku, ya, ternyata?" kata Frey, teman dari Yuna.

"Anak pintar selalu ... saja membaca buku, membosankan," kata Cate yang datang dari belakang Yuna menghampiri mereka.

"Wah ... mangsa telah ketemu," kata Yuna, lalu Frey dan Cate mulai tertawa jahat.

"Ayo kita nikmati waktu istirahat ini dengan sebaik-baiknya, yuk guys," kata Frey dengan senyum licik, mereka bertiga berjalan menuju seorang cewek yang tengah asyik membaca buku itu.

Soya yang terlalu fokus hingga tak menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan oleh Yuna, Frey dan Cate.

"Heh Malika," ucap Frey. Mendengar ejekan seperti itu membuat Soya menarik napas kasar. Ia mencoba memfokuskan dirinya.

"Songong banget, sih, cuma karena menang lomba kemarin. Orang manggil itu dijawab bego!" kata Cate, lalu ia menghentakkan meja dengan kasar karena tak sabaran melihat Soya yang malah bersikap cuek.

"Kayaknya lo mau gue guyur pakai jus." kata Yuna, lalu memberi kode kepada Frey untuk membeli jus. Frey pergi dan kembali dengan segelas jus di tangannya. Ia memberikan jus itu kepada Yuna.

"Malika, lo budek atau pura-pura gak tau kita ada disini? Lo emang mesti diguyur dulu baru nyaut, ya," Yuna mulai menjatuhkan jus itu tepat di kepala Soya.

Soya kaget dengan hawa dingin akibat jus yang mengalir di kepalanya. Ia tak menyangka Yuna benar-benar mengguyurnya. Soya bangkit dan menatap Yuna tajam, "Kamu sebenarnya mau apa, sih? Kurang cukup kamu ngunciin aku di kamar mandi tadi?" tanya Soya mulai kesal.

"Makanya lo ngaca jadi cewek. Udah jelek aja masih sok mau deketin Chris. Chris itu milik gue," ucap Yuna.

"Aku gak pernah deketin Chris. Kan, aku udah pernah bilang." bela Soya.

"Gue gak peduli, lo itu penyebab putusnya gue dan Chris. Gue gak akan biarin lo hidup tenang."

"Aku bukan penyebab putusnya kalian. Dan stop gangguin aku," ucap Soya, lalu ia segera pergi ke kantin, tempat yang jarang ia kunjungi. Tapi Soya terpaksa pergi ke sana karena ia tak tahan dengan sikap Yuna yang semena-mena.

Conquered Her Love [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang