12

98 4 0
                                    


Bila menepuk-nepuk rok nya yang agak basah. Rencananya, dia sedang ijin ke kamar mandi dan ingin sekalian ke kantin.

Tapi siapa sangka ternyata ryan mencegahnya di depan perpustakaan.

Lah ini orang kenapa disini? Jangan-jangan ngikut gue ijin? Utututu ryan. Eh bil! Inget! Lo masih kecewa sama dia!

"Bil",

"Apa?", bila memalingkan wajah, memperlihatkan jika dia tidak minat dengan pembicaraan ini.

"Emm, ada sesuatu yang harus gue jelasin ke lo", kata ryan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ngomong aja",

Astaga tele-tele amat si?! Apa? Lo mau jelasin apa? Kalo gue emang cuma bahan taruhan lo gitu?! Trus habis njelasin lo mau apa? Minta maaf? Nggak segampang itu lah yan!

Mengingat pembicaraan ryan dengan seseorang dibawah tangga tempo hari lalu membuat mata bila kembali memanas.

Tahan bil. Lo nggak boleh keliatan lemah gini di depan ryan! Ayok kita simak dulu penjelasan dia.

Bruuk!

Tiba-tiba seorang siswi dengan beberapa bukunya terjerembab jatuh tepat di depan bila dan ryan.

Siswi itu merintih, mungkin lututnya terlalu keras membentur lantai, membuatnya susah untuk berdiri dan memunguti bukunya.

Ryan yang melihat itu dan tau siapa itu, tanpa pikir panjang langsung membantu.

Anna.

"Na, kamu nggak papa?",

"Eh gapapa ko",

"Sini aku aja yang bawa bukunya. Kumat lagi kan nona ceroboh. Lain kali kamu harus lebih ati-ati lah",

"Bawel banget si lo. Ih sejak kapan panggilnya jadi aku-kamu. Aduh geli sendiri dengernya",

"Kemarin kan udah aku kasih tau. Kamu nya aja yang sok-sok an lupa",

Anna masih tertawa geli.

"Eh lutut kamu gapapa kan? Atau ada yang lecet? Aku anterin ke UKS bentar yuk",

Bila yang sedari tadi seolah melihat sinetron Indonesia, masih melongo tidak habis pikir.

Selain kesal karena ryan mengabaikannya begitu saja, tidak dipungkiri dia juga cemburu.

Dan bila yang sudah tidak tahan, memilih meninggalkan kedua pasangan itu.

"Pacaran si boleh, mesra-mesra an ya silahkan. Tapi seenggaknya jangan di depan gue lah, bege!",

Bila mengusap pipinya yang entah sejak kapan basah.

"Astaga gue udah ga tahaan!", cewek itu melangkah menjauhi arah menuju kelasnya.

Bila sedang kesal, dia butuh tenang. Alhasil cewek itu memutuskan untuk membolos atau bahkan meminta Nu menjemputnya sekarang juga untuk pulang.

~~~

Kepala ryan terus celingak-celinguk mencari keberadaan bila. Ini sudah jam pulang, tapi sedari tadi ryan sama sekali tidak melihat batang hidung cewek itu, terakhir ya di depan perpustakaan tadi.

"Ry, ayok pulang, lagi nyari siapa si?", tanya anna.

"Enggak ko. Eh apa tadi? Manggilnya apa? Coba ulangi? Aku nggak salah denger ni?",

pelikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang