One Step On Tango - Prolog -

15.8K 515 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Air dingin dari pancuran shower jatuh membasahi tubuhnya, menyapu darah dan bau amis yang menempel di sana. Telapak tangannya dengan kasar menggosok perutnya yang keras dan terpahat sempurna guna menghilangkan noda merah yang masih lengket di kulit tembaganya.

Pria itu mendongak, membiarkan air dingin tumpah di wajahnya dalam beberapa detik. Matanya memang terpejam namun kepalanya terus berputar. Memutar ulang pembunuhan yang baru saja ia lakukan.

Antonio Martinèz.

Pria itu muak harus menghadapi omong kosong ini. Sesekali hal yang mengganggu pikirannya ini terjadi apabila ia terpaksa melenyapkan seseorang dengan darah. Antonio benci darah meskipun dia adalah orang kepercayaan mafia terbesar di Kolombia, seseorang yang dipercaya untuk membunuh.

Biasanya Antonio akan membunuh dengan racun atau narkoba, apapun asalkan korbannya tidak berdarah. Tapi Alfaro Diàz, yang kini hanya tinggal nama, adalah pria bermulut besar yang berhasil menyulut emosinya. Sayangnya, Antonio lebih ahli dalam memukul dari pada menembakkan senjata. Bertarung dengan tangan kosong adalah keahliannya mungkin sesekali botol tequilla atau pisau makan akan membantu. Hal itu membuat Antonio pulang dengan banyak darah Alfaro Diàz yang mengotori tubuhnya. Mierda!

Sekarang untuk menghilangkan semua perasaan yang menjenuhkan ini Antonio harus mencari hiburan. Ia berpikir tentang beberapa wanita tapi Antonio langsung menepisnya. Setelah melihat begitu banyak darah dia tidak tertarik untuk melakukan seks. Bagaimana dengan mencoba kokain hasil curian bajingan Alfaro Diàz? Tidak, Antonio bersih dari obat-obatan terlarang.

Lalu apa yang bisa ia lakukan di Buenos Aires?

Keluar dari kamar mandi Antonio mendapati ponselnya berdering. Benda itu hanya dia gunakan untuk pekerjaannya dan hanya ada satu nama di kontaknya, Emmanuel Santiago. Pria itu adalah seseorang yang menarik Antonio dari dunianya yang gelap ke dunia yang lebih gelap lagi. Tapi Antonio tidak pernah mengeluh. Ini murni pilihannya untuk mengabdi kepada El Patron karena Emmanuel pernah menyelamatkannya dari pembunuhan, dan sekarang ia membunuh untuk pria itu.

"Antonio..." suara itu terdengar pelan namun tajam, "Bagaimana tugas yang aku berikan?"

"Dia sudah mati" jawab Antonio, "Dan aku berhasil merebut kembali 80 ton kokain milikmu, El Patron" Emmanuel tertawa puas. Akhirnya Alfaro Diàz mati, orang yang telah mengkhianti kepercayaannya mati.

"kau tidak pernah membuat aku kecewa, Antonio" ucap Emmanuel, "Atur kembali pengiriman 80 ton kokain itu ke Brasil. Ese Bastardo, dia telah membuat pengirimannya tertunda begitu lama!"

Perintah Emmanuel langsung disanggupi oleh Antonio, "Si, El Patron"

"Aku akan mengabarimu soal tugas selanjutnya besok, malam ini bersenang-senanglah kau terdengar jenuh" kata sang bos. Emmanuel tertawa di akhir kalimatnya.

One Step On Tango (Exotic Dances Collection #1) /Completed√/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang