Tubuh manis itu menunjukkan pergerakkan yang kecil karena sang pemilik yang terusik oleh cahaya matahari yang masuk. Bukannya Ana Salome seorang vampire karena membenci sinar matahari yang jatuh di wajahnya pagi ini, hanya saja ia benar-benar tidak ingin mengawali pagi. Mendadak Ana ingin berhenti dari aktivitasnya yang padat, melupakan tanggung jawab untuk menghidupi dirinya dan adiknya yang berada di kota besar. Oh bisakah pagi yang cerah ini berlalu segera sehingga Ana dapat secepatnya bertemu dengan malam? Matahari kembali menyerahkan tugasnya kepada sang rembulan dan Ana dapat terus bergelung di ranjang Antonio Martinèz yang empuk ini? Selamanya.
Tentu saja tidak, ia tetap harus bangun meskipun tulangnya remuk dan tubuhnya meremang mendambakan sentuhan Antonio lagi dan lagi. Ana tidak dapat bermalas-malasan dan menjadi bangkai di suites yang mewah ini, gadis itu harus segera mengangkat kakinya dari suites Antonio jika tidak pria itu pasti berpikir bahwa ia adalah gadis yang manja.
Tulang-tulang Ana berbunyi ketika ia mengambil posisi duduk dan merenggangkan tubuhnya yang remuk. Ana menatap sisi ranjang yang kosong, seharusnya ditempati oleh Antonio Martinez namun pria itu tidak ada. Apakah Antonio tidak tidur bersamanya tadi malam? Tidak, Ana masih ingat betapa hangatnya dekapan sang senor meskipun ia terlelap dengan begitu nyenyak. Jelas mereka tidur bersama tadi malam.
"Buenos dias, mi amor" selamat pagi, cintaku. Ana terkesiap mendengar suara Antonio yang tiba-tiba muncul. Ia menatap ke samping, tepat ke arah sofa panjang yang menempel di bawah jendela kaca yang besar, pria itu duduk di sana sambil menatap tubuh Ana yang telanjang secara terang-terangan.
Ana bersiaga ketika Antonio bangkit, tatapan penuh intimidasi pria itu selalu berhasil membuat Ana gemetar. Ranjang bergerak kecil ketika Antonio duduk di samping Ana dan menyapu bibir bawah gadis itu dengan ibu jarinya, "Bagaimana tidurmu?"
Sangat bagus!
"Tidak buruk" sahut Ana. Sialan, kenapa dia berbohong?
Satu alis Antonio terangkat dan kekehan kecil keluar dari bibir seksi itu, "oke"
Jemari jantan Antonio terulur menyentuh pipi Ana dengan sentuhan yang ringan dan halus. Antonio merasakan bagaimana panasnya suhu tubuh Ana Salome karena gairah padahal ia sudah menghajar gadis itu habis-habisan 3 jam yang lalu.
"Apa yang membuatmu berubah pikiran dan datang kemari?" tanya Antonio dengan penasaran. Pria itu cukup terkejut mendapati Ana yang tiba-tiba ada suitesnya, well seharusnya Ana datang di waktu yang tepat bukan pada saat ia baru saja menghabisi seseorang.
Ana menangkap jemari Antonio. Menggenggam jemari kasar itu di atas dadanya, "Aku masih belum berubah pikiran Antonio. Aku tidak akan pernah mau menjadi pelacurmu" jawaban Ana membuat Antonio terkejut sekaligus dihantam oleh perasaan kecewa yang begitu besar. Ana Salome masih keras kepala, gadis itu masih pada keputusannya dan Antonio berpikir bahwa Ana datang kemari pasti hanya untuk mengembalikan kartu aksesnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step On Tango (Exotic Dances Collection #1) /Completed√/
RomanceExotic dance collection #1 Berawal dari kejenuhan yang membawa Antonio Martinèz meninggalkan pekerjaan gelapnya dan secara tak sengaja menyaksikan milonga di San Telmo. Bukan Buenos Aires namanya jika tidak punya penari tango yang cantik dan seksi...