Ana terkekeh pelan ketika Antonio meremas kuat pinggulnya. Bukannya Ana tidak tahu kalau pria ini sudah bergairah sejak tadi namun sangat menyenangkan rasanya mempermainkan Antonio dan membalas permainan tarik ulur yang sering pria itu lakukan ketika mereka berada di ranjang.
"Antonio seharusnya kau berputar ke kanan bukannya ke kiri" omel Ana.
Antonio menghembuskan nafas jengah, "Apa bedanya, kanan dan kiri sama saja mi amor"
Ana mendengus sebal, "Berbeda!" sahutnya. Antonio memutar bola matanya. Jika saja bukan Ana Salome yang sedang mengomelinya mungkin orang itu akan mati sekarang juga. Tapi ini sialan adalah Ana, Antonio tidak bisa berkutik sama sekali.
"Oke kita ulangi sekali lagi" ucap Ana, mau tidak mau Antonio menurut dan mereka pun kembali mengatur posisi. Kedua lengan Antonio berada di pinggang Ana dan kedua telapak tangan Ana merangkum wajah Antonio, "Dan jaga tanganmu baik-baik" peringatan itu mendapat kekehan kecil dari Antonio. Jelas Ana sudah mulai kesal padanya.
Latihan di 4 menit terakhir pun di mulai. Antonio mengikuti semua gerakan yang Ana ajarkan bersama dengan hitungan yang keluar dari bibir penuh gadis itu. Ia memutar Ana, memeluk, bahkan di bagian terakhir Antonio dapat menciumnya dengan panas. Itu adalah bagian terbaik dan buruknya Antonio tidak dapat menghentikan ciuman yang ia mulai sampai seorang wanita datang menghampiri mereka dan berkata, "permisi Senor, Senorita, tango akan segera di mulai"
Dengan berat hati Antonio pun harus melepaskan Ana. Mereka berjalan menuju ke air mancur lola mora yang di kelilingi oleh peserta tango yang lain. Di sana Antonio dan Ana bertemu dengan Sasha dan Juan yang punya nomor urut sebelum mereka.
"Aku lihat kau punya teman baru" sindir Antonio. Juan hanya membalasnya dengan kekehan kecil.
Tango pun di mulai, setiap peserta maju sesuai dengan nomor urut masing-masing. Tak butuh waktu yang lama dan Ana mulai tenggelam di dalam tango para peserta. Jiwa gadis itu melayang membaca setiap gerakan yang disuguhkan oleh penari. Antonio yang menyadari keheningan Ana sejak tadi membuat pria itu menoleh menatap gadisnya. Mata Ana berbinar tanpa kedip menyaksikan tarian itu, apa yang Ana lihat? Itu hanyalah sebuah tango bagi Antonio. kenapa Ana seolah-olah seperti melihat hal yang paling menakjubkan di dunia?
Bibir pemuh Ana bergerak tanpa mengeluarkan suara, terlihat seperti wow dan Antonio pun terkekeh geli. Ana yang menyadarinya langsung melemparlan tatapan sebal kepada pria itu, "Apa yang lucu?"
"Kau" sahut Antonio.
"Itu menakjubkan, kau ini tidak mengerti seni" cetus Ana. Ah ya, bagaimana Antonio dapat mengerti seni? yang ada di kepalanya hanyalah benda benda tajam, teknik tinju, pembunuhan, rencana-rencana pembasmian, dan Ana tentu saja. Jika bercinta adalah seni maka Antonio dapat dikatakan sebagai seorang ahli karena dia paham betul cara memuaskan gadis-gadis.
"Boleh aku tanya sesuatu?" tanya Antonio. Ana menatapnya sejenak, entah kenapa Antonio dapat melihat ketakutan dibalik mata hazel itu namun merasa keliru Antonio pun mengabaikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step On Tango (Exotic Dances Collection #1) /Completed√/
RomanceExotic dance collection #1 Berawal dari kejenuhan yang membawa Antonio Martinèz meninggalkan pekerjaan gelapnya dan secara tak sengaja menyaksikan milonga di San Telmo. Bukan Buenos Aires namanya jika tidak punya penari tango yang cantik dan seksi...