Ana Salome bukanlah gadis nakal atau pun murahan. Sepenjuru San Telmo mengenalnya sebagai pelatih tango yang paling susah untuk dirayu apalagi diajak ke tempat tidur. Tapi malam ini entah kenapa Ana dengan suka rela menyerahkan dirinya kepada pria yang baru saja ia kenal di sepanjang lagu santa maria.Antonio Martinèz....
Bukan harum dari tubuh seksi itu yang membuat Ana menjadi murahan. Bukan pula wajah tampan yang mempesona yang membuat Ana Salome rela dibawa pulang ke suitesnya yang mewah. Hanya ada satu alasan dibalik semua itu, satu alasan yang sederhana adalah karena Ana Salome butuh hiburan. Masalah hidup membuatnya pusing dan lelah, hidup memang tidak pernah adil bagi orang miskin tapi Ana tidak mengeluh.
Demi tuhan dia tidak menyalahkan siapa pun atas nasibnya yang tiba-tiba menjadi buruk. Ana justru merutuki dirinya yang dulu manja dan sekarang berakhir sengsara karena tidak bisa berbuat apa-apa tanpa orang tuanya.
Gadis Salome itu dulunya adalah orang kaya, anak dari pejabat tinggi Argentina yang mati karena narkoba. Namun kini dunia berputar, Ana sekarang tidak lebih dari seorang gadis melarat yang tinggal di rumah susun kumuh di Buenos Aires. Pekerjaannya adalah melakukan apapun yang bisa ia kerjakan kecuali melacur. Menjadi pelatih tango di malam hari, menjaga toko roti di pagi hari sampai menjelang siang kemudian bekerja di pub sebagai pelayan (hanya jika ada panggilan).
Pertanyaannya kapan Ana dapat tidur? Tidur adalah sesuatu yang asing bagi Ana sekarang. Ia mengalami insomnia sejak jatuh miskin karena tidak dapat tidur nyenyak memikirkan perutnya yang akan kelaparan besok.
Saat jatuh miskin Ana Salome tidak dapat berbuat apa-apa. Terlebih lagi ayahnya meninggalkan seorang adik laki-laki yang menjadi tanggung jawab Ana. Adik semata wayangnya yang kini sedang menempuh pendidikan di Harvard University. Yeah adiknya memang pintar, sama seperti Ana namun sayangnya Ana tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya. Kuliah kedokterannya putus di tengah jalan.
Itulah yang membuat Ana dengan suka rela di bawa oleh Antonio ke ranjangnya. Gadis itu ingin bersenang-senang sejenak melupakan adiknya yang meminta lima ratus dolar untuk kebutuhan kuliah. Oh akan Ana pikirkan itu besok, untuk sekarang biarkan gadis bermata hazel itu berbaring di ranjang empuk sang senor. Menunggu pria panas itu menindih tubuhnya yang sudah polos.
"Aku berhasil membuatmu telanjang, Ana" suara Antonio yang parau membuat Ana menggeliat resah menunggu sentuhan dari telapak tangan sang senor yang akan mendarat kasar di kulitnya.
"Antonio...." Ana menarik nafasnya sejenak, "Aku juga ingin melihatmu telanjang" sudut bibir pria itu berkedut. Mata cokelat yang gelap memindai tubuh kecoklatan yang kini berbaring penuh penyerahan di hadapannya. Telapak kaki Ana yang lancang mendarat di dada keras itu dengan sensual, berusaha menyingkirkan mantel biru gelap yang menutupi tubuh seksi Antonio Martinèz.
Ana menggigil ketika Antonio mengambil pergelangan kakinya. Mata yang tampak begitu dingin itu membuat Ana berpikir bawah Antonio akan mematahkan kakinya tapi ia salah. Antonio mengambil kaki jenjang itu untuk ia kecup.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step On Tango (Exotic Dances Collection #1) /Completed√/
RomanceExotic dance collection #1 Berawal dari kejenuhan yang membawa Antonio Martinèz meninggalkan pekerjaan gelapnya dan secara tak sengaja menyaksikan milonga di San Telmo. Bukan Buenos Aires namanya jika tidak punya penari tango yang cantik dan seksi...