Antonio harus menguasai dirinya, dia bisa mengurus Ana nanti tapi sekarang ia harus mengatasi Paulo Brytiago terlebih dahulu. Dengan geraman rendah Antonio menolak wine yang Ana tawarkan lalu gadis itu pergi dan ia terus memindai Ana melalui ekor matanya. Mengawasi para tamu yang dilayani oleh gadis itu.
"Jadi apa maumu, Senor?" tanya Antonio yang tidak mau berlama-lama lagi setelah melihat Ana.
"Aku ingin membeli kokain dari El Patron dengan harga yang bersahabat. Kita sudah bekerja sama sejak lama, aku juga kenal El Patron sejak dia masuk ke dalam dunia gelap ini. Tidak bisakah aku mendapatkan sedikit potongan harga?" tanya Paulo penuh harap.
Batin Antonio tertawa geli, potongan harga, apa pria itu pikir dia sedang berbelanja baju untuk natal? Dasar konyol. Namun mengingat kalimat El Patron yang mengatakan bahwa Antonio harus menuruti keinginan pria tua ini membuatnya tidak bisa berkutik. Yeah, apa boleh buat lagipula potongan harga itu menjadi sia-sia karena Paulo tidak lagi bernyawa besok.
"Kau mendapatkannya, Senor" kata Antonio. Mata Paulo bersinar senang. Ia tak menyangka Antonio yang ia kira perhitungan ternyata begitu murah hati.
"Terima kasih, terima kasih Antonio!"
Sekali lagi Antonio melirik Ana yang sedang digoda oleh tiga orang bajingan yang harus ia layani. Mierda, Antonio harus segera menyelesaikan urusannya dengan Paulo agar bisa membawa Ana keluar dari tempat terkutuk ini.
Tangan Antonio merogoh saku mantelnya, mengambil setengah kilogram kokain yang ia bawa. Melihat apa yang ada di tangan Antonio saat ini membuat Paulo bersiul senang.
"Wow, Antonio apa yang kau bawa?"
"Hadiah. Dari El Patron untuk sahabat lamanya" jawab Antonio seraya menyerahkan kokain itu kepada Paulo. Pria itu menerimanya dengan cepat, sangat rakus, dan Antonio hanya tersenyum kecil melihatnya. Malam ini Antonio akan membuat Paulo tidak dapat berhenti menghisap kokain yang ia bawa, sampai pria itu mati karena overdosis.
Paulo menyeringai lebar, "Ah, terima kasih El Patron benar-benar murah hati. Aku sangat senang dengan hadiah ini, mungkin aku juga harus memberikan sesuatu untukmu Antonio?"
Antonio tidak peduli dengan ocehan Paulo, pria itu kini justru menatap Ana yang sedang berusaha menepis sentuhan-sentuhan sialan dari para pria yang menggodanya. Paulo yang menyadari itu pun langsung tersenyum miring.
"Kau menginginkan gadis pelayan itu, Senor?" tawaran Paulo membuat Antonio kembali menatap pria tua itu. Sebelum Antonio sempat memberikan jawabannya Paulo yang sudah sakaw lebih dahulu menepuk tangannya, memanggil Ana untuk datang ke meja mereka.
Langkah kaku yang masih kelihatan anggun itu tertuju pada Antonio meskipun sang pemilik langkah kini berdiri di hadapan Paulo, "Anda ingin wine, Senor?"
Paulo menatap tubuh Ana, memindai kemolekan tubuh gadis tango yang kini beralih menjadi pelayan telanjang. Antonio berdeham pelan, ia sialan sangat ingin membunuh Paulo sekarang juga tapi ia tidak bisa gegabah.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step On Tango (Exotic Dances Collection #1) /Completed√/
RomanceExotic dance collection #1 Berawal dari kejenuhan yang membawa Antonio Martinèz meninggalkan pekerjaan gelapnya dan secara tak sengaja menyaksikan milonga di San Telmo. Bukan Buenos Aires namanya jika tidak punya penari tango yang cantik dan seksi...