20

375 51 0
                                    

Terkadang kita perlu kehilangan untuk kembali mengerti apa arti dari menemukan dan memiliki; Quote by-gambarkatacinta.com
______________________________________

MESKI telah menelepon Kevlar untuk meminta bantuan laki-laki itu, Red tidak bisa tinggal diam di rumah. Ia juga harus pergi mencari Sisil dan menyelesaikan semua masalah ini.

"Red! Kamu mau kemana?" Hanna bertanya saat ia melihat putrinya memakai jas hujan dan berlari keluar rumah. Rafa berlari mengejar Red sampai di pelantaran, "Redita! Lengan kamu masih belum sembuh benar. Ini sudah malam dan hujannya sangat deras!" teriak Rafa, berusaha membuat putrinya berubah fikiran dan kembali.

Namun Red mengacuhkannya dan tetap pergi mencari Sisil menggunakan sepeda miliknya. Rafa mengusap wajah lusuhnya sembari kembali masuk ke dalam rumah.

Saat itu Natha baru kembali dari toilet dan menatap bingung ekspresi wajah orang tua Red. "Ada apa?" tanya Natha. Rafa menghela nafas, wajah pria itu memucat. "Red, dia pergi cari Sisil," jelas Rafa. Seketika itu Natha berlari menyusul gadis itu meninggalkan rumah.

"Bagaimana ini mas? Apa mereka akan baik-baik saja?" Hanna bertanya cemas. Rafa memeluk istrinya dan mengecup singkat dahi Hanna menenangkan. "Ada Natha, dia pasti bisa menjaga Red dan menemukan Sisil," ujar Rafa, terus berdoa dalam hati supaya apa yang di ucapkannya pada Hanna bisa di kabulkan oleh Tuhan.

***

"Maaf. Mulai sekarang, gue akan berusaha mencintai lo." Red melihat dan mendengar semua itu, dari atas pedal sepedanya, ia mencoba mengukir senyuman tipis, pahit dan menyesakkan. Kevlar jauh lebih cepat menemukan Sisil ternyata, dan Red senang Sisil bisa bersama Kevlar sekarang.

Setidaknya dengan adanya Kevlar di sisi gadis itu Red yakin Sisil akan merasa nyaman dan tenang. Tanpa sepengetahun mereka berdua pun, Red menuntun kembali sepedanya menuju rumah.

Tapi Natha tahu. Dia tahu saat Red melihat Kevlar dan Sisil berpelukan dengan pandangan terluka. Dia tahu saat Red kecewa pada kenyataan, ketika dunia telah berhasil melukai segenggam hati rapuh miliknya. Yang kini bahkan hancur tak bersisa lagi.

Mereka kembali ke posisi ini lagi. Di jalan lurus lapangan berumput dekat danau, Natha mengekor di belakang Red dan Red memimpin di depannya.

Apa Natha sudah memiliki kesempatan berjalan disamping Red dan menyapa gadis itu dengan kata hai sekarang? Tidak. Dia tidak boleh seegois itu berfikir jika Red bisa semudah itu melupakan Kevlar dan mengganti nama Kevlar menjadi Natha di hatinya.

Dan kesempatan? Apa Natha barusan memikirkan tentang sebuah kesempatan? Natha tersenyum sendu.

' Siapa yang mau sama anak bejat kayak kamu, hah! '

Entah mengapa begitu banyak hal yang terjadi hari ini. Dan membuat Natha teringat perkataan papanya siang tadi.

Apa laki-laki berengsek seperti Natha cocok bersanding dengan Red? Natha menatap punggung Red, ia tersenyum. Beruntung Red masih bisa berfikir untuk mengenakan jas hujan. Karena jika tidak, dia bisa jatuh sakit karena derasnya hujan malam ini.

Sementara nasib Natha? Natha mengulas senyuman masam. Dia sama sekali tidak pernah merasa beruntung. Ia hanya berharap sedikit keberuntungan besok agar tidak terserang flu karena hujan-hujanan malam ini.

Sesampainya di rumah, dimana Rafa dan Hanna menunggu cemas mereka di pelantaran rumah akhirnya bisa bernafas lega melihat kepulangan Red dan Natha di belakangnya.

Rafa sedikit heran melihat cara berjalan mereka dimana Red berjalan lebih dulu di depan Natha. "Kenapa, kalian nggak jalan bersisihan?" tanya Rafa. Red berdehem tidak mengerti, kemudian mengikuti arah pandang ayahnya.

Most Wanted Vs Most Gangster (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang