Part 15

1.3K 99 21
                                    

Seorang pria sedang duduk di balkon kamar nya sambil menyerup wine merah kesukaan nya dan memegang sebatang rokok yang daritadi menemani nya menatap langit malam. Terlihat berkali-kali pria itu menarik napas cukup dalam, menikmati keindahan lampu dari Namsan Tower yang terlihat cukup jelas dari balkon nya.

"Bukan kah kau sudah berjanji tidak akan merokok lagi,yul?" Ucap seseorang yang muncul dari belakang dengan wajah dingin nya. Terlihat jelas jika orang itu sedang kecewa saat ini pada yul.

"Sica?!" Ucap Yul dengan kaget karena dia tidak sadar jika wanita itu sudah berada di belakang nya. Yul segera mematikan rokok nya dan berdiri menghadap jessica dengan muka yang sangat menyesal karena mengingkari janji nya pada jessica.. dia benar-benar stress sejak kemarin sore ketika mereka berlatih basket bersama..

"Mianhae.." ucap yul menunduk tidak berani menatap jessica yang kesal dan kecewa padanya.

"Wae? Kau tidak biasa nya mengingkari janji mu" tanya jessica yang masih berdiri di hadapan yul dan menatap pria berkulit tanned yang menarik napas cukup dalam dan mengumpulkan semua tenaga nya untuk melihat wajah cantik jessica..

"Aku stress.. aku frustasi.. kau lihat sendiri, aku tidak bisa bermain dengan baik! Team ini pasti kalah karena aku, sica-ah!" Ucap yul yang terdengar frustasi. Jessica mengerti apa yang di maksud oleh yul karena dia selalu berada di sana saat yul melakukan latihan bersama teman-teman nya. Meskipun yoong dan yang lain tidak pernah mengatakan apapun ketika yul banyak membuat kesalahan saat bermain basket dan selalu memberi yul semangat karena mereka pergi yul hanya masih kaku karena sudah lama bermain, padahal yang sebenarnya terjadi adalah yul masih sedikit trauma. Bayangan eunbi yang mengalami kecelakaan selalu muncul saat dia memegang bola basket. Tubuh nya berkeringat sangat banyak, kepala nya fokus pada eunbi.. andai saja dia bisa memutar balikkan waktu, dia tidak akan meminta eunbi untuk datang pada pertandingan nya saat itu dan kecelakaan itu pasti tidak akan terjadi.. eunbi pasti bisa bersama mereka saat ini, bersama tiffany dan jessica yang sangat menyayangi nya..

"Seobang-ah.. apa kau tidak pernah mendengarkan ku?" Ucap jessica mengelus pipi yul dan menatap sedih yul yang juga memasang wajah sendu..

"Ma..maksud mu?" Tanya yul bingung dan jantung nya saat ini merasa sesak melihat jessica tersenyum sedih pada nya..

"Kau memikirkan tentang eunbi lagi kan? Kau berharap bisa memutar waktu?" Ucap jessica yang membuat yul kaget, bagaimana wanita ini bisa tau tentang apa yang di pikirkan nya..

"A..aku...aku hanya berharap bisa menyelamatkannya sica-ah..aku ing.." ucap yul terhenti saat jessica mendorong nya..

PLAK!
Jessica menampar pipi yul, membuat yul terdiam seperti patung..
"Lakukan lah sesuka mu, yul!" Ucap jessica dengan wajah kecewa nya  sebelum meninggalkan yul!

"Kau pikir kau bisa lari kemana setelah menampar ku, princess?" Ucap yul yang langsung mengangkat jessica dari belakang membuat wanita itu kaget tapi kali ini dia tidak mengeluarkan scream dolphin nya mungkin karena rasa kesal nya lebih besar daripada rasa kaget nya!

"Let me go, kwon!" Ucap jessica dengan dingin dan berusaha melepaskan tangan yul di pinggang nya, tapi usaha nya gagal karena yul mengapit kedua tangan jessica, membuat wanita itu tidak bisa bergerak dengan bebas..

"As you wish" ucap yul yang menjatuhkan jessica di atas kasur nya. Membuat wanita itu sangat kesal pada nya dan menatap tajam yul sambil merapikan rambut nya.

"Kau!" Ucap jessica yang ingin berdiri dan mengahar yul tapi pria itu terlihat dingin dan mendorong jessica hingga terjatuh kembali di atas kasur king size milik yul. Yul melepaskan baju nya dan juga celana nya, menyisakan boxer di tubuh kekar nya. Jessica menelan saliva nya dan terlihat mundur saat yul berusaha mendekati nya dengan terus memasang wajah dingin nya.

Best Friend or LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang