Kak Joni merangkul pinggangku dengan erat sampai tubuhku sangat menempel ke tubuhnya.
'Astaga ada apa dengan kak Joni?'
****
Pov Sahira
Aku tidak tahu jalan pikiran kakakku itu, pemikirannya sangat susah di tebak. Setelah dengan emosi meledak-ledak dia membanting telepon genggamku, dan memaksaku melayani nafsunya sekarang dia kembali meledakkan semua emosinya padaku. Sungguh aku tidak mengerti, yang paling menyakitkan adalah dia menyebutku seorang jalang. Aku tidak tahu kenapa dia men cap ku seperti itu, apa hanya karena aku sudah tidak mempunyai sesuatu yang berharga lagi dalam hidupku? Kalau untuk itu aku juga merasa kecewa kepada diriku sendiri karena tidak bisa mempertahankannya, tapi tidak dengan cara dia menyebutku seorang jalang. Aku merasa terhina tapi tidak bisa membela diriku sendiri. Aku terlalu takut melihat kemarahan yang berkobar dalam matanya. Setelah pergi dari rumah dengan kemarahan kini dia datang lagi dan membawaku kemari. Ke tempat yang dulu ingin sekali ku masuki tapi tertahan oleh semua larangannya. Namun sekarang, malah dia sendiri yang mengajakku ke tempat seperti ini. Sekali lagi aku sungguh tidak mengerti jalan pikirannya.
Dalam diam aku berada dalam rangkulannya yang posesif. Aku tidak mampu bergerak bebas karena tangannya memelukku erat. Dengan sedikit kesusahan aku mengikuti langkahnya yang cepat memasuki lorong yang sepi dan gelap, hanya ada lampu temaram yang menyinari lorong ini. Sungguh pengap diujung lorong aku melihat dia sejoli sedang bercumbu dengan penuh hasrat. Iihh, ku palingkan wajahku ke arah lain namun semakin mendekati ujung lorong terlalu semakin banyak orang yang melakukan hal lebih dari sekedar bercumbu.
Apa mereka tidak mampu menyewa hotel?
Setelah melewati itu semua kini aku dan Kak joni masuk ke sebuah ruangan yang sangat kontrak dengan keadaan di lorong sana. Disini terlihat lebih mewah dengan lampu kuning yang membuat suasana seakan romantis, sofa-sofa empuk memanjang mengelilingi meja di tengahnya. Ada banyak pria di sofa tersebut dengan masing-masing wanita yang menggelayutinya. Wanita yang sama sepertiku, yang hanya memakai pakaian yang sangat minim.
Sekarang apalagi rencana kak joni ya Tuhan.
Secara otomatis jantungku berdegup dengan kencang hingga membuat dadaku ngilu karena detaknya yang bertalu-talu. Dengan gugup aku duduk di dekat kak joni dengan pandangan para pria itu seakan hendak menerkam mangsanya. Aku menunduk tak ingin melihat mereka semua. Keringat dingin bercucuran di leher dan keningku.
Ya Tuhan tolong aku, seperti mempunyai firasat buruk yang akan terjadi padaku setelah ini. Aku menoleh pada kak joni. Terlihat dia sedang mematikkan korek api pada roko yang sudah berada dalam mulutnya. Tak lama kepulan asap rokok mengepul di udara.Uhuk uhuk uhuk
Aku menutup hidungku agar tidak asap rokok itu.
"Kak sebenarnya kita mau apa disini?" Dengan susah payah akhirnya kalimat itu keluar dari mulutku yang kelu. Kak Joni memalingkan wajahnya padaku, senyum miring tercetak di wajahnya lalu dia mendekat kemudian berbisik padaku.
"Karena lo udah jadi jalang, sekalian aja lo bayar semua hutang gue dengan tubuh hina lo ini. Oke, cantik!"
Dia menjauhkan wajahnya, lalu menarik bibir sebelah kirinya dan tersenyum sinis.
Seperti ada palu godam yang memukul dadaku dengan keras. Aku tersengat dengan kata-kata kak joni tadi. Tubuhku lemas dan hatiku rasanya sangat sakit, sungguh sakit hingga aku sendiri tak dapat menahannya. Kakakku sendiri tega menjual adiknya demi melunasi semua hutang-hutang nya. Ku tatap nanar tepat di kedua bola mata kak joni.
Aku sungguh kecewa terhadap kakak yang kubanggakan itu. Air mata menggenang dipelupuk mataku. Dia tertegun, kala mataku menatapnya. Lalu dengan cepat dia mengalihkan pandangannya ke depan. Menatap teman-temannya yang sedang bersorak riuh dengan kartu-kartu yang berada di tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Darkness World
RomanceCERITA INI SEQUEL DARI KAKAK IPARKU SI BRENGSEKKU YAA... MATURE 21+ HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN. Semua berawal dari pergaulanku yang bebas, yang mengakibatkan aku harus mengalami pahitnya hidup ini. Kakak angkatku memperlakukanku layaknya wanita mu...