Enam belas

16.9K 247 24
                                    

Sudah satu satu minggu aku berada di Jakarta, menjalangkan tugasku untuk melunasi semua hutang yang dimiliki oleh kakakku dengan menjadi budak seks teman-temannya. Sakit hati sudah tidak dirasa, toh, buat apa? Kakakku itu sudah tidak perduli sama sekali terhadapku. Dia hanya menjaga tubuhku, agar teman-temannya tidak kecewa atas tampilan fisik ku bukan hatiku yang sudah remuk redam dibuatnya.

Kakakku berubah kejam setelah mengetahui aku sudah tidak suci lagi, padahal apa urusannya dengan dia soal kesucian yang aku punya. Toh, kalau aku masih suci pun pasti akan di rusaknya seperti waktu itu. Hatiku sekarang sudah beku, aku sudah menjadi boneka. Kebebasan hidupku sudah direnggut oleh kakakku sendiri. Seperti kemarin, ketika aku kabur dari mobil kak Joni. Ternyata, dia berhasil mengejarkanku lalu tanpa segan-segan dia menjambak rambut panjang ku di depan orang-orang yang berlalu lalang di trotoar jalan. Perih  dan malu sudah pasti, dia menyeretku ke mobil bagaikan seorang pencuri. Tidak ada yang berani menolongku, semua orang hanya menonton saja padahal aku sudah meminta tolong agar dibebaskan dari laki-laki sialan ini.

Setelah sampai di mobil dia hampir saja membuatku mati dengan mencekik leher ku hingga aku kehabisan napas. Kenapa Tuhan tidak membuatku mati saja saat itu, buat apa aku hidup kalau hanya untuk menjadi boneka lelaki yang kusebut kakak itu.

Hari ini aku sudah dijemput dari apartemen temannya yang terakhir. Aku sudah mati rasa, tubuhku menjadi sudah sangat biasa dimasuki oleh beberapa pejantan. Terakhir aku digilir oleh kakakku juga temannya yang terakhir. Hidupku sudah hancur, aku sudah tidak memiliki kehormatan sebagai seorang perempuan. Mereka dengan sesuka hati memainkan tubuhku.

Dadaku sakit dan bengkak karena terlalu banyak disesap dan dimainkan oleh mereka, selangkanganku sedikit perih gara-gara digilir. Teman-teman kak Joni memberikan banyak tips tanpa sepengetahuan kakakku. Setidaknya aku bisa menggunakan uang yang mereka kasih untuk mengobati tubuhku yang sudah di buat koyak oleh ulah mereka.
Seminggu sudah aku dilatih menjadi jalang dan hari ini aku sudah resmi menjadi jalang sungguhan yang sudah berpengalaman.

"Ra, Mama dan Papa besok pulang?" Ucap suara orang yang sangat aku benci. Aku tak menjawab, aku muak dengannya .

"Mereka gak bisa menyelesaikan persoalan yang terjadi di cabang luar." Lanjutnya, aku hanya mendengarkan tanpa mau menjawab perkataannya.

"Papa-" Kak Joni menghentikan ucapannya dan melirik ke arahku, lalu aku membuang pandanganku ke luar jendela. Terdengar helaan napas dari dia. Aku tetap menatap ke luar jendela.

"Papa bangkrut. Papa sudah di tipu habis-habisan oleh pegawainya sendiri disana."

APA?!! BANGKRUT!!! Ya Tuhan cobaan apa lagi ini yang menimpaku. Bagaimana bisa keluarga ku sekarang menjadi jatuh miskin.

"Ra, maafin gue yaa ... Gue udah bingung mau cari uang kemana lagi buat bayar hutang-hutang gue. Kemarin-kemarin gue udah tau kalau perusahan Papa diambang kebangkrutan. Jadi itu alasan gue gak minta duit ke Papa, buat bayar hutang-hutang gue." Jelasnya.

Jadi sebenarnya dia tahu kalau perusahan Papa sudah bermasalah bahkan sebentar lagi bangkrut? Kenapa aku baru tahu, apa selama ini aku terlalu cuek terhadap keluargaku sendiri? Tapi, Mama sama Papa juga gak menunjukan kalau ada masalah di perusahaan nya. Bahkan Mama masih mau menuruti semua keinginanku.

"Gue-gue sebenarnya kemarin itu lagi kalut banget, udah buntu gue Ra-"

"Tapi gak menjual aku juga kali kak! Sekarang masa depanku hancur gara-gara kakak." Jeritku. Enak saja dia dengan seenak jidatnya mengorbankan aku untuk jaminan hutangnya.

"Maaf Ra- gue bener-bener kalut banget. Kalau gue gak bisa bayar hutang dalam waktu seminggu, teman-teman gue sepakat penjarain gue."

"Tapi kenapa harus aku? Kenapa harus aku yang harus jadi korbannya kak?!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Darkness WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang