9. Something Lost

255 27 0
                                    

"Bukankah aneh bahwa kita telah diputuskan sebelum saling mengikat?"

⏳⏳⏳

Elsa menunduk seraya memegangi tali tasnya, langkahnya terasa amat berat. Siswa-siswi yang berlalu-lalang langsung memerhatikannya begitu ia tiba di koridor kelas X. Berita tentang kecelakaan Kenzie sudah menyebar sampai ke sekolah, tempat duduk Kenzie bahkan dipenuhi notes dan bunga untuk menyemangati pria yang sedang koma tersebut.

Yang Membuat Elsa menjadi pusat perhatian adalah munculnya gosip kalau Kenzie kecelakaan karena Elsa. Gosip yang beredar mengatakan Kenzie kecelakaan di jalan menuju rumah Elsa.

"Bawa sial banget sih,"

"Tau dasar pembawa sial!"

"Eh jangan keras-keras, nanti dia denger."

"Biarin, memang dasar dia bawa sial!"

Elsa meneguk salivanya, ia mendengar dengan jelas kalimat demi kalimat yang terlontar untuk mengumpati dirinya.

"Kasian banget anak baru itu, coba aja dia nggak deket sama Elsa."

"Iya, mana ganteng lagi."

"Gue jadi takut mau deket-deket sama Elsa."

"Eh jalannya jangan deket-deket dong, nanti gue kena sial juga!"

Seseorang mendorong Elsa hingga gadis itu menabrak salah seorang siswi yang berdiri di sisi kiri koridor. Rupanya gadis itu tak terima, ia pun kembali mendorong Elsa hingga menabrak anak pertama yang mendorongnya tadi.

Elsa hanya diam. Itu adalah salah satu kebodohannya. Elsa tak berani berkutik, ia merasa lemah berada di sekolah ini. Saat ia hendak kembali di dorong, seseorang menahan pundaknya sambil berkata, "eits!" dengan suara yang amat khas.

Elsa kenal suara itu. Ia kemudian mendongak, menemukan Satria menatapnya sambil tersenyum.

"Karena gue cowok yang nggak suka adu kekerasan sama perempuan, kali ini lo semua gue bebasin. Tapi kalau sekali lagi gue liat lo gangguin Elsa, gue nggak peduli lagi sama gender kalian. Oke?!"

Anak-anak yang berdiri di sepanjang koridor itu langsung terdiam, lalu mengangguk dengan takut. Satria mengacungkan jempolnya, kemudian menggenggam tangan Elsa dan menuntunnya menuju kelas.

Di tengah lapangan, Aluna dan Anita menatap kepergian Elsa dan Satria tanpa bicara. Beberapa saat lalu, Satria memaksa Aluna untuk membela Elsa. Namun Aluna menolak, jadilah Satria yang harus turun tangan.

"Gue baru tau kalau lo kakak yang buruk. Terlepas dari status kalian berdua, Elsa tetep adik lo kan?" Anita membuka suara. Kalimat yang dilontarkannya dengan senyum miring itu membuat Aluna merasa tersentil.

"Lo kakak yang buruk, anak angkat yang buruk, murid yang buruk, temen yang buruk, semua tentang lo itu buruk. Tau?" Anita tersenyum sinis, kemudian melangkah pergi sambil meloncat-loncat centil, membuat Aluna mengepalkan tangannya.

Ini pertamakalinya Aluna diam dan tak membalas perkataan Anita. Bukan karena Anita sudah pergi, melainkan karena Aluna merasa tak mampu. Sepertinya, sebagian dari dirinya merasa bahwa ucapan Anita tadi ada benarnya.

Time : Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang