"Kalau begitu kita cerai!"
Kata-kata itu masih terngiang cukup keras dan pedas di telinga Jodha, ketika Jallal suaminya memberikan talak satu dengan kata cerainya. Pertengkarangan mereka memang sudah tidak terelakkan lagi, entah sudah berapa kali mereka bertengkar seperti ini, sejak kedatangan bibi Maham Anga yang notabene adalah ibu susuan Jallal.
"Aku nggak suka kalau kamu menyebut bibi Maham Anga dengan kata-kata seperti itu!" teriak Jallal sambil mengacungkan telunjuknya di depan hidung Jodha, sesaat Jodha terhenyak karena Jallal tidak pernah marah seperti ini.
Selama lima tahun menjadi istri Jallal, Jodha tidak pernah melihat Jallal begitu kasar padanya, bahkan meskipun sampai saat ini Jodha belum bisa memberinya keturunan, Jallal tidak pernah menyindir atau mengata-ngatai Jodha. Jallal termasuk laki-laki yang moderat, Jallal tidak pernah menyalahkan atau menyudutkan Jodha atas apa yang menimpa pada keluarga kecil mereka. Jodha merasa beruntung punya suami seperti Jallal.
Tapi sejak setahun terakhir, ketika bibi Maham Anga masuk ke dalam rumah tangga mereka, semuanya jadi berubah. Jallal tidak seperti dulu lagi ketika mereka baru menikah, hal ini yang membuat Jodha gerah dan berusaha untuk mempertahankan keluarga kecilnya. Namun, usahanya sia-sia, Jallal malah lebih berpihak pada bibi Maham Anga dan mulai tidak peduli akan kehadiran Jodha.
"Aku hanya ingin kamu sadar! Kalau bibi Maham Anga mulai mencampuri rumah tangga kita!" teriak Jodha dengan rasa kesal, ketika mereka berdua berada di dalam kamar. Jodha benar-benar tidak terima ketika tiba-tiba saja bibi Maham Anga meminta Jallal untuk memakan masakan buatannya dan menyingkirkan masakan yang telah dibuat Jodha dengan susah payah.
"Bagaimana bisa dia mencampuri urusan rumah tangga kita? Dia itu ibuku, Jo ... jadi wajar saja kalau dia perhatian pada kita, kamu ini terlalu berlebihan!"
"Dia itu hanya perhatian sama kamu! Cuma kamu! Dia nggak perhatian sama kita! Aku yakin dia malah merencanakan untuk memisahkan kita berdua!"
"Cukup, Jodha! Jangan kamu ulangi lagi kata-kata itu dan jangan paksa aku untuk mengatakan sesuatu yang tidak ingin kamu dengar!"
Jallal selalu saja begitu, selalu tidak mau mendengar hal-hal yang buruk tentang bibi Maham Anga dan selalu Jodha yang kena getahnya. Padahal Jodha hanya ingin Jallal sadar kalau bibi Maham Anga mulai menunjukkan gelagatnya yang tidak suka dengan posisi Jodha sebagai istri Jallal. Entah apa salah Jodha, sehingga bibi Maham Anga mulai menunjukkan kebenciannya. Padahal selama ini, Jodha selalu baik pada bibi Maham Anga dan memperlakukan dia layaknya seorang ibu, sama seperti rasa hormatnya pada bu Hamida, ibu kandung Jallal. Tapi rasanya semuanya itu tidak cukup untuk bibi Maham Anga, Jodha selalu saja dibuat kesal dan marah dengan semua perlakuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA
RomanceBagaimana jadinya kalau sepasang suami istri yang sudah sepakat untuk pisah dan bercerai, tiba-tiba memutuskan menangguhkan kasusnya, setelah adanya sebuah peristiwa yang menyadarkan mereka berdua, kalau mereka masih saling mencintai satu sama lain.