US 21 - pensi [pt. 2]

453 28 0
                                    

Unknown Status
Chapter 21
- Pensi [pt. 2] -

----- 🥀 -----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


----- 🥀 -----

"She's mine, only mine."

Setelah membisikan kalimat itu, Azka menggandeng tangan Bella, menarik gadis itu untuk segera pergi dari sana.

Tanpa Azka ketahui Bella sedang terkejut disana, jantungnya berdebar kencang. Entah mengapa perkataan Azka tadi malah jadi terngiang.

"Lepasin tangan sialan lo dari tangan cewe gue!"

Cewek gue?!

Apa maksud Azka "pacar gue" ?!

Apa Azka menganggap Bella sebagai pacarnya?!

Azka yang menyadari keanehan Bella menghentikan langkahnya, membuat gadis yang dari tadi sibuk geleng-geleng tanpa alasan itu berhenti berjalan.

"Lo kenapa?"

Bella terperanjat, lalu menggeleng, lagi. "Uhm.. itu... Bella mau ke toilet dulu."

Azka mengangguk, melepaskan genggaman tangannya pada lengan Bella. "Oh, yaudah. Gue ke temen-temen gue dulu kalau gitu,"

Bella mengangguk, lalu berjalan setengah berlari menuju toilet wanita. Meredakan debaran jantungnya di toilet yang kosong mungkin ide yang bagus.

"Bella!!!"

Bella menoleh saat teriakan melengking itu terdengar. Nampak Hana yang berlari heboh ke arahnya.

"Bel, sumpah lo keren banget tadi!" Hana tersenyum lebar, berdiri di hadapan Bella dengan kedua tangan menggenggam tangan sahabatnya itu erat.

"Terus tadi suara lo bagus banget! Keren, deh!" lanjut gadis itu masih antusias.

Bella terkekeh, lalu tersenyum lebar. "Lebay banget,"

Hana melepaskan genggaman tangannya itu, lalu mencebik. "Ih, orang beneran, kok!"

Bella terkekeh lagi, "Iya, deh. Makasih Hana."

"Eh, mending sekarang kita ke bazar aja, yuk! Gue laper,"

Setelah mengatakan itu, Hana menggiring Bella ke lapangan, lebih tepatnya ke tempat bazar. Di sebelah kanan menjual berbagai pakaian, aksesoris, dan di sebelah kiri menjual beragam makanan.

"Duduk sini aja, Bel." Hana menunjuk kursi jajaran ke empat dari panggung.

Tangan kedua gadis itu penuh dengan makanan manis, dari mulai es krim, cup cake, sampai minumannya.

"Bel, gue liat-liat, lo makin sini makin deket aja sama si Azka." Hana berkata dengan mulut yang asik mengunyak makanan.

Bella mengedikan bahunya. "Kita kan temenan,"

Hana mendengus, melahap es krim nya lebar-lebar. "Halah, temen tapi mesra, iya kan?"

Bella mendelik, "Temen do-- "

Ucapan Bella terhenti saat seseorang duduk di sampingnya. Di susul dua pria lain yang duduk di kursi sebelah kiri Hana.

"Wah... ada Mba Bella." Juan tersenyum, lalu tangan pria itu terulur menuju minuman milik Hana.

Belum sempat tangan itu menyentuhnya, lengan lain lebih cekatan mencubit lengan Juan.

"Main ambil aja, lo!" Hana berdecak, mengambil minumannya cepat sebelum pria rakus di sebelahnya itu mencoba mengambilnya lagi.

"Duh... lo pelit banget sih, beb." Juan terkekeh, mengusap lengannya yang panas sehabis di cubit Hana.

"Gak usah pake bab beb bab beb!" Hana mendelik, menatap Juan kesal.

Bella yang melihat interaksi kedua orang itu mengerutkan keningnya. "Kalian saling kenal?"

"Iya, kita pacaran." Celetukan Juan membuat mata Bella melebar, lalu Bella mengalihkan tatapannya pada Hana meminta penjelasan.

"Dih, enggak! Gak sudi gue pacaran sama lo," Hana menggelengkan kepalanya, lalu ber akting seperti orang ingin muntah.

Darren yang duduk di sebelah Juan hanya sesekali terkekeh melihat kelakuan kedua manusia di samping nya itu.

"Jadi?" Tanya Bella masih penasaran.

"Gue baru kenal dia aja seminggu yang lalu. Tau deh, tiba-tiba ngintilin gue mulu." Hana mendengus, lalu melotot galak pada Juan yang masih berusaha mengambil makanan kepunyaannya.

Mereka berdua memang baru saja kenal seminggu yang lalu. Karena seringnya bertemu saat mempersiapkan acara pensi. Namun entah mengapa memang Juan sering sekali mengikuti Hana. Seperti anak ayam yang mengikuti induknya.

Dan karena Bella dan Hana itu sama sibuknya, mereka jadi jarang bertemu, jarang bercerita pula.

"Mereka cinlok." bisik Azka pada Bella, membuat Bella menoleh pada pria di sebelahnya itu.

Bella membulatkan matanya, "Kalian cinlok?!"

Hana menggeleng cepat, "Kagak, lah."

Bella mengangguk, "Oh... " jeda sejenak,

Sedetik kemudian pertanyaan terlontar dari mulut Bella. Pertanyaan yang membuat siapapun gemas ingin menenggelamkan gadis itu ke akuarium kecil di rumah Hana.

"Tapi... cinlok itu apa, ya?"

----- 🥀 -----

- UNKNOWN STATUS -

Unknown Status [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang