US 35 - Worried

770 39 3
                                    

Unknown Status
Chapter 35
- Worried -

Unknown StatusChapter 35- Worried -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


----- 🥀 -----

Bella menatap Derren yang sedang berkutat dengan kemudinya dari samping. Senyuman tipis terukir di wajah cantik Bella, "Derren.. makasih ya untuk yang tadi."

Derren mengangguk, menoleh sekilas ke arah Bella, lalu kembali fokus menatap jalanan di depannya.

Bella menatap desain interior mobil Derren dengan kagum, ini baru pertama kalinya Bella menaiki mobil Derren.

Derren melirik sekilas ke arah Bella, lalu tatapannya jatuh pada pergelangan tangan gadis itu yang terlihat merah. "Tangan lo gak papa?"

Bella melirik tangannya sekilas, lalu menutup bekas cekalan Vano disana dengan tangannya yang satu lagi. "Uhm.. gak papa, kok."

Derren memutar kemudi mobilnya, menepi di depan sebuah mini market. "Tunggu." setelah berkata demikian, Derren beranjak keluar dari mobil dan masuk ke dalam minimarket membuat Bella kebingungan.

Setelah beberapa menit, Derren kembali dengan sekantung plastik belanjaan yang tadi ia beli.

Bella menatap bingung Derren yang duduk di sebelahnya. Pandangannya lalu beralih pada kantung kresek yang berisi beberapa es krim, obat merah, kapas dan juga plester.

"Tangan Bella gak sakit, kok. Derren gak usah repot-repot oba--"

"Ini buat luka gue. Gak usah kepedean."

Bella mengatupkan bibirnya, lalu mengangguk pelan, agak malu. Bella meraih kapas yang sudah ditetesi obat merah dari tangan Derren, menghentikan pria itu yang hendak menempelkan ke sudut bibirnya.

"Biar Bella aja, kamu pasti gak bisa liat letak lukanya."

Derren menaikan sebelah alisnya, lalu ia menahan nafasnya saat perlahan Bella memajukan tubuhnya, jarak wajahnya dengan wajah gadis itu hanya beberapa senti.

"Sakit, ya?" Bella berkata pelan, masih dengan wajah yang di dekatkan pada wajah Derren. Dengan perlahan Bella ditempelkannya kapas itu pada sudut bibir Derren, lalu Bella sesekali meringis membayangkan rasa sakit itu.

Derren menatap Bella dalam diam, entah mengapa dirinya menjadi gugup seperti ini. Padahal, ini bukan pertama kalinya ia berdekatan dengan seorang wanita.

Bella menghentikan pergerakan tangannya saat merasa ia sedang ditatap lekat seseorang, menaikan tatapannya, Bella menatap mata Derren yang juga sedang manatapnya lekat.

Beberapa detik mereka bertatapan, saling menelisik pada manik mata masing-masing.

Derren menggeleng, mendorong bahu Bella kebelakang, tidak kasar namun sedikit membuat gadis itu terkejut. Huft, akhirnya Derren bisa kembali bernafas lega.

Bella mendelik, terkejut saat Derren tiba-tiba mendorongnya hingga ia duduk seperti semula. "Derren apaan, sih? Main dorong-dorong aja! Bukannya makasih udah Bella obatin lukanya!"

Unknown Status [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang