blank🌻

36 2 0
                                    

Sesampainya mereka di puskesmas, ferel pun membopong siska dengan di bantu oleh arman.

"Ini ada apa rel? " tanya arman ke ferel.

"Si siska kakinya ketiban batang pohon di bukit, " jawab ferel.

"Kok bisa sih lo ke sana? Lo bertigaan naik motor?" tanya arman dengan polosnya.

"Gak gitu Bambang! "

"Terus? " tanya arman yang masih dalam kebingungan.

Ferel terdiam dan menatap eca yang mulai memperhatikan percakapan antara arman dan ferel.

"Sori man, tadi gue ajak eca ke danau yang ada di bukit. "

"Bertiga? " tanya arman.

"Dengerin dulu, awalnya gue berdua, terus gue ngedenger suara jeritan dan itu dari siska." jujur ferel.

"Jadi siska ga lo ajak awalnya?"

"Apaan sih lo! Gue sama eca tuh tau ada siska pas kakinya ketiban." jawab ferel.

"Kalau ga ketiban batang pohon? "

"Ya gue ga bakalan tau lah kalau ada siska di situ! " jawab ferel dengan santainya.

Banyak sekali pertanyaan yang ingin arman tanyakan, namun melihat kondisi eca yang sedikit memurung arman pun menghampiri eca.

"Ca, siska gapapa dia udah ditangani dokter. " ucap arman dengan memegang bahu eca.

"Mau makan? " tanyanya.

"Iyaa, lapar. " ucap eca.

"Makan dulu yu, nanti biar ferel yang ngurus siska. Di luar banyak yang jualan makanan pasti lo suka."

Eca berdiri dan menghampiri ferel.

"Gue mau makan dulu di depan, nanti balik lagi. Lo mau nitip ga?" tanya eca.

Ferel hanya terdiam melihat eca, gadis yang di hadapannya kini telah menemukan kebahagian tersendiri.

"Ko lo diem? Ga mau rel? Yaudah gua nitip siska ya! "

Ferel hanya mengacungkan jempolnya dan tersenyum.

***
Tak lama kemudian dokter pun datang dari ruangan tempat siska berada.

"Gimana dok? "

"Tidak apa-apa dia hanya kaget dan ada sedikit sobek di kakinya. Kamu pacarnya?"

"Bukan saya temannya dok, "

"Temen rasa pacar?"

" heheh bisaa aja, nih dokter"

"Saya permisi dulu ya, masih banyak yang harus saya tangani. "

"Terimakasih ya dok, "

"Sama-sama"

Setelah itu ferel menemui siska yang masih saja berbaring dengan memegangi kakinya yang terasa nyeri.

"Nanti pulangnya gue anter ya! " ucap ferel.

"Maaf kak, jadi ganggu kalian pacaran. " ucap siska.

"Pacaran?!"

"Iyaa,"

"Gue ama eca? "

"Iyaa, "

"Gue emang lagi nembak eca saat itu, cuman gue ditolak. Soalnya udah ada arman di hati nya." jelas ferel.

"Loh? Jadi semalem eca cerita sama siska itu pacaran sama ka arman, dikira sama ka ferel."

Perihal Waktu (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang