double date¿ 🌻

12 1 0
                                    

Aku duduk di samping Arman yang kelelahan setelah bermain basket. Nafasnya yang tak beraturan, keringatnya yang berjatuhan, dan rambutnya yang mulai berantakan.

Aku terus mengamati pria tampan disampingku yang masih saja sibuk mengibas-ngibaskan Jersey dari tubuhnya.

Arman beranjak dari tempat duduk dan berdiri di hadapan ku. Ia mengangkat tanganya dan melepasi Jersey nya persis di depan wajah ku.

Dengan segera aku pun menutupi kedua mataku dan sedikit mendorong  Arman agar sedikit menjauh dari tubuhku.

"Eh kenapa si? " tanya arman pada Eca.

"Kamu mah gak sopan sayang, masa ganti baju di depan aku. " ungkap kekesalan Eca.

"Aku pakai baju double sayang, coba buka mata kamu." ucap Arman dengan menarik kedua tangan Eca.

"Eh iya deh,maaf gak terlalu perhatiin aku nya."

Arman menutup wajah Eca dengan jerseynya yang masih dengan keringat yang basah dan lari menjauhi wanita lucu itu.

Dengan perlahan aku pun menyingkirkan Jersey itu agar menjauh dari wajah ku.

"Arman, muka aku!" teriak Eca dengan berlari mengikuti jejak Arman pergi.

"Maaf sayang, " teriak Arman dengan tetap berlari.

Satu lapangan melihat aksi lucu mereka. Tidak ada satu pun yang tidak tertawa dengan kehebohan mereka.

Semua heran dengan tingkah Arman yang ternyata seorang humoris dari wajahnya yang dingin.

Berbeda dengan Ferel yang hanya mengamati keduanya dengan tatapan kosong. Sedangkan Siska yang ikut mentertawai tingkah temanya yang memang sudah absurd.

Siska mencoba untuk menghampiri pacarnya yang mulai memasang raut wajah kesal.

"Ferel. "

"Iya? "

"Ke kantin yu, Siska haus"

"Aku temenin kamu. " jawab Ferel dengan cepat.

Dengan perasaan yang masih kesal Ferel meraih tangan Siska dan menggandengnya dengan pede di hadapan teman-temannya.

Hingga jejak mereka pergi semua orang yang di lewati mulai membicarakannya.

"Siska pacaran sama Ferel? "

"Kayanya sih?!"

"Coba tanya Eca, "

"Ferel bukannya suka sama si Eca ya? "

"Move on kali, "

Masih banyak sekali celotehan mereka yang tak ada henti-hentinya.

Mereka sangat iri dengan Eca dan Siska yang dengan mudahnya bisa menarik perhatian kedua pria idaman, bahkan sampai sudah pacaran.

Sedangkan yang lainnya sudah ada yang bertahun-tahun menunggu salah satu pria idaman itu tapi tidak pernah ter respon.

"Gue sama Eca cantikan siapa? "

Celotehan salah satu wanita yang dulunya pernah sama-sama berjuang untuk mendapatkan pria idaman itu.

"Menurut gue ga cocok deh Eca sama Arman apalagi Ferel sama si Siska. "

"Gue setuju."

"Setuju. "

Geng julid itu terus saja membicarakan kedua pasangan yang lagi viral-viralnya di lingkungan mereka.

Perihal Waktu (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang