ILY🌻

22 1 0
                                    

Sedari pagi eca menemani mamahnya berburu sayuran segar di salah satu pasar tradisional di daerah tempat tinggalnya.

Eca yang mulai memucat karena benar-benar kehilangan banyak energi dan dirinya yang lupa untuk menyantap hidangan paginya yang sudah sania siapkan di atas meja makan.

Hingga akhirnya sania menyadari bahwa putrinya yang sudah lemas lunglai dengan wajah memucat dan belanjaan pun satu persatu mulai berjatuhan dari tangannya.

"Ca! " teriak sania yang melihat eca mulai kehilangan keseimbangan.

Teriakan sania mampu menguatkan keseimbangan tubuhnya yang hampir saja terjatuh.

"Kamu kenapa gak bilang sama mamah si kalau udah cape."

Tanpa jawaban eca pun mendudukan dirinya dalam kursi yang tersedia di depan pertokoan.

"Belum makan kamu ya? " ucap sania yang hanya di balas dengan anggukan singkat oleh eca.

"Sini belanjaannya mamah yang bawa, kita makan dulu. "

Sekitar 7 kantong belanjaan yang sania dapati dari tangan gadisnya. Memang lumayan berat isi dalam setiap kantongnya.

Karena jarak antara parkiran dengan keberadaan mereka cukup jauh. Sania pun mengajak eca untuk hanya sekedar makan nyemil jajanan pasar.

Sekiranya eca mulai mendingan mereka kembali berjalan ke parkiran.

Sesampainya, Sania mulai menata segala belanjaannya di bagasi, sedangkan eca yang sudah merebahkan dirinya dalam mobil.

"Kamu kenapa gak sarapan? " ucap sania membangunkan eca yang mulai tertidur.

"Lupa mah,"

"Apalagi kita ke pasar dari subuh sampai sekarang tengah hari gini. Inget ca sarapan itu penting. "

"Iya maaf ya mah. "

"Kita nyari tempat makan dulu deh ca, mamah juga laper. "

"Ke McDonald's aja mah. "

Sania memutar balikan arah laju mereka ke restoran yang sudah eca tunjuk sebagai tempat makan siang mereka.

***

Kondisi nya lumayan ramai karena sudah masuk dalam jam makan siang.

Setelah memesan beberapa menu, eca memutuskan untuk mengambil tempat di bagian teras depan.

Sambil menunggu hidangan sampai eca memutuskan untuk ke toilet. Toilet pun tak kalah ramai dengan situasi di dalam dengan menunggu eca pun mulai memainkan ponselnya. Karena memang eca dari pagi tidak melihat chat yang masuk. Ia pun memutuskan untuk menengok sedikit chat yang masuk.

Banyak sekali spam chat dari pria pujaannya yang bernama Arman. Pria itu tak henti-hentinya spam chat bahkan menelfon dirinya. Hingga di ujung chat arman menuliskan.

From : pacar

Aku lagi di McDonald's kamu mau nitip ga? Mau mampir ke rumah aku.

Eca hanya membacanya tanpa membalas pesan terakhir dari Arman.  Dia pun buru-buru menyelesaikan aktivitasnya di toilet dan kembali ke meja yang di tempati oleh dirinya dan juga Sania.

Meja yang ia duduki itu pun terisi dengan wanita yang umurnya tak jauh dari Sania. Terlihat Sania pun akrab dengan wanita paruh baya itu.

Aku pun menghampiri mamah dengan perasaan canggung, sebelum menghampiri mamah aku menyemprotkan beberapa kali parfum ke baju, menebalkan lipstick yang mulai luntur, menepuk wajah beberapa kali dengan bedak agar terlihat fresh.

Perihal Waktu (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang