sekula🌻

38 2 0
                                    


"Ecaaaaa! " teriakk siska yang nampak dari depan gerbang sekolah.

Eca sedang berjalan cepat untuk menemui asal suara, mulai sekarang dirinya menyuruh ferel untuk tidak menjemput dan mengantarnya lagi. Eca kembali seperti semula, berjalan setapak demi setapak setiap harinya.

Eca melambaikan tangannya dan berlari menghampiri siska.

"Gue mau cerita, semalem lupa kan! "

"Oiyaa di kelas deh, kaki lo gimana sis? "

"Yaa masih gini kondisinya "

Mereka pun bergandengan dan berjalan ke ruang kelasnya.

"Ayoo cerita sebelum bel,"

"Gue malu tapi ca, tapi gue udah ga tahan mau curhat. "

"Sis, Buru cerita ga! " tegas eca dengan menyodorkan pulpen yang tengah ia ambil dari tas nya.

"Jadi, gue itu kemarin ga sengaja ngeliat lo sama ferel naik motor ke danau perbukitan itu. Terus gue ngikutin lo! "

"Neh? Kenapa ga manggil? "

"Ca!  Waktu lo cerita ke gue tentang lo udah jadian, gue kira lo jadiannya sama ferel! "

"Terus? "

"Gue sebenernya sedikit ada rasa ca sama dia. Lo tau itu kan?" ungkap siska.

"Iya gue tau itu kok." ledek eca dengan meremas tangan siska.

"Sakit! "

"Seorang siska kalo cemburu itu menggemaskan. Lo beneran suka sama ferel?"

"Ferel ga suka gue, " singkat siska.

"Kata siapa? "

"Kan dia nembak lo kemarin, "

"Kan gue tolak. " jawab eca.
"Coba dulu, gue bantu, " terusnya.

Siska pun tersenyum dan memeluk erat eca.

***
Selama jam pelajaran eca sibuk sekali menceritakan kejadian saat dirinya bisa dengan arman kepada siska. Mereka asik dengan dunianya sendiri tanpa memperhatikan seorang guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran di depan kelas.

Hingga akhirnya spidol pun melayang ke arah muka eca dan siska, mereka langsung menghentikan perbincangannya .

"Kalau masih mau ngobrol diluar ya, kasihan teman-temannya yang mau belajar" ucap guru yang sedang mengajar di kelas eca.

"Maaf bu, " ucap siska dan eca berbarengan.

"Sini balikin spidol nya, ibu hanya punya satu, "

Satu kelas menahan tawa sampai jam istirahat.

***

Setelah menyelesaikan aktivitas belajarnya di sekolah mereka pun memutuskan untuk langsung pulang.

Namun,sebelum pulang mereka memutuskan untuk ke kantin sebentar untuk membeli air mineral.

Eca mengantarkan siska yang sedang menunggu angkutan umum di halte yang tidak jauh dari gerbang sekolahnya.

"Ca, bareng yu! " terdengar ucapan pengendara vespa merah.

"Eh ferel, kebetulan banget nih. Boleh minta tolong ga? " jawab eca.

"Apa? "

"Anterin siska ya, sejalan kan rumahnya udah gitu satu komplek, "

"Caa, " ucap siska.

"Gue kan ngajak lo ca. " jawab ferel.

"Gue bisa jalan, liat coba kakinya siska belum begitu sembuh. Siska aja gak bisa bawa motor hari ini. Lo tega? " jelas eca.

Perihal Waktu (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang