Pulang larut malam sepertinya menjadi ide yang buruk bagi si gadis berambut coklat yang tengah mengendarai mobilnya seorang diri dengan perasaan sedikit cemas. Ia menyesali kenapa ia harus menerima ajakan para sahabatnya untuk mengadakan sebuah pesta kecil-kecilan dirumah si gadis blonde–Rosé hingga larut malam begini—ralat, hampir tengah malam.
Gadis itu merutuki kebodohannya sendiri dan para sahabatnya yang juga dengan kompaknya tak ingin menemaninya. Bahkan ia sedikit menyesal kenapa tidak mengajak Hanbin ke pesta tersebut, jika saja pemuda itu mau pasti ia tidak akan dirundung rasa cemas seperti ini.
Gadis itu mengenggam erat kemudi dan menatap awas jalanan lurus yang akan membawa dirinya kerumah. Begitu heran jika melihat tidak ada satu pun penerangan yang diletakkan disepanjang jalan hutan ini, padahal tidak ada salahnya membantu penerangan para pengendara lainnya yang harus pulang larut malam seperti dirinya.
Braakk!
"Sial! Apa yang ku tabrak tadi" ucapnya terkejut. Gadis itu melirik ke spion belakangnya dan menghadap kedepan kembali yang melihatkan jalanan lurus beraspal yang sepi.
Lisa merasakan ketakutan. Terlihat ia menarik nafasnya perlahan dan membuangnya lewat mulut dengan perlahan, mencoba berpikir positif dan tidak menduga yang tidak-tidak karena sejujurnya otaknya sejak tadi sudah menakutinya dengan pemikiran gila yang menyeramkan.
Lama ia bergelut dengan pemikirannya sendiri akhirnya ia memutuskan menghidupkan kembali mesin mobilnya dan berniat untuk segera pulang kerumahnya saja sebab jam di mobilnya sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam dan banyak sekali suara hewan yang aneh.
Dan sialnya mesin mobilnya tidak bisa hidup kembali.
"Oh God! " gadis itu menggeram kesal seraya memukul stir kemudinya keras.
Jantungnya berdetak sedikit lebih kencang sebab perasaan takutnya, ia tidak pernah mengalami hal seperti ini selama ia memiliki mobil, kalau boleh diakui pun Lisa adalah orang yang cukup rajin untuk sekedar mengecek segala kinerja mesin didalam mobilnya, seharusnya kejadian mogok seperti ini adalah hal yang sangat mustahil bagi mobilnya tersebut.
Gadis itu mendengus kesal setelah menyerah mencoba menghidupkan mesin mobilnya hingga berulang kali, akhirnya ia memilih melangkah keluar dan menghampiri kap mesin mobil dan membukanya.
Berandalkan flashlight dari ponselnya, ia melihat seluruh mesin mobilnya yang terlihat baik-baik saja tanpa cela. Lisa pun menyadari bahwa mesin mobilnya masih bekerja dengan baik sejauh ini berkat perawatannya tapi kenapa hal seperti ini bisa terjadi.
Krrsskk!
Dengan takut gadis itu menengok kearah sisi hutan setelah mendengar suatu suara asing. Gadis bermata bulat itu mencoba menarik nafasnya perlahan dan berpikiran positif tentang suara asing tadi. Mungkin saja ranting pohon yang jatuh.
Krrsskk!
Lagi.
Krrsskk!
"Siapa disana? " sial, tanpa sadar suaranya sendiri terdengar bergetar untuk mengucapkan kalimat tersebut.
Dan luar biasanya, suara itu tidak muncul kembali, seolah suasana jalanan kembali hening dan sepi seperti semula. Gadis itu sedikit merasa bersyukur sebab kejadian mengerikan barusan mungkin saja muncul sebab khayalan dari kepalanya.
Namun semuanya kembali berubah ketika manik bambi itu melihat segumpal asap hitam menghampirinya bersama sebuah alunan suara merdu yang terdengar mematikan. Tubuhnya bergetar dengan manik yang terus membulat menatap gumpalan asap hitam itu yang terus menghampirinya dari ujung jalan gelap didepan sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUEGRASS || Taelice || ✅
Fanfiction"I like blue" "Why?" "Cause the meaning it's you" Lalisa adalah seorang mahasiswa Skotlandia yang baru saja memutuskan untuk pindah kerumah impiannya. Namun siapa sangka jika ini adalah awal dimana ia akan dibawa untuk lebih dekat dengan seseorang y...