Suara langkah kaki telanjang nampak terdengar dari arah kamar berdaun pintu dengan warna kecoklatan. Matahari belum sampai menampakan dirinya namun gadis satu ini sudah terbangun dan siap dengan pakaian santai dan sebuah celana traning.
Lalisa, si gadis cantik berponi yang hari ini memiliki jadwal untuk jogging dihari liburnya. Gadis itu baru saja keluar dari kamarnya dengan surai terikat menjadi satu hingga menampilkan leher putih bersihnya yang indah. Dan tanpa membuang waktu lama, gadis itu langsung memakai sepatu olahraga miliknya dan segera keluar dari rumah dengan menguncinya terlebih dahulu.
Ia mengawalinya dengan berjalan santai seraya meregangkan otot-otot lengan dan pinggangnya sebelum menuju bagian yang lebih berat, dan jalan beraspal didepan rumahnya menjadi tempat awalan perjalanannya kali ini. Udara yang segar terasa menyejukkan bagi si gadis yang entah mengapa semakin jatuh cinta dengan tempat tinggalnya sendiri mulai sekarang.
Maniknya menatap keatas langit yang menampilkan samar-samar warna biru gelap dengan sedikit cahaya yang sudah menerangi jalanan. Akhirnya ia memutuskan untuk membawa kakinya untuk mulai berlari santai, tidak terkesan buru-buru namun juga tidak menjadikannya pelan. Sementara kakinya berlari, bibirnya ikut terbuka untuk mengontrol keluar masuknya nafas agar lancar.
Hingga lima menit setelah ia berlari tanpa jeda, nafasnya sudah tak tahan dan meminta untuk diistirahatkan. Gadis itu menghentikan larinya dan mengalami nafas tersengal-sengal seraya menunduk dengan kedua tangan dipinggang. Tak terasa keringat ikut mengalir didahi hingga menyusuri pelipis dan berakhir kedagu miliknya.
Gadis itu pun ikut menyadari bahwa matahari sebentar lagi sudah nampak akan bersinar dan disebrang sana pun terlihat ada juga yang tengah berlari seperti dirinya. Apakah tadi itu tandanya ia kepagian? Mengapa orang-orang baru muncul sekarang?
"Hey, kau Lisa ya? "
Gadis yang disebut namanya itu menoleh dan mendapati ada orang asing muncul dari arah belakangnya.
" Siapa kau? " tanya Lisa curiga sebab ia tak mengenal siapa sosok orang tersebut namun orang itu justru mengenal dirinya.
Sosok pria yang memiliki postur tubuh jauh lebih tinggi darinya itu terlihat tertawa kecil sebelum melepas sebuah earphone yang terpasang dikedua telinganya.
"Kau tidak mengenalku? Kita satu kampus loh" ujar pria itu yang semakin membuat Lisa kebingungan.
Kalau memang mereka satu kampus, tapi mengapa ia tak begitu familiar akan sosok wajahnya? Walau harus diakui ia terhitung orang yang tidak peduli sekitar, tapi ia masih bisa mengenali siapa saja orang-orang kampus meski hanya melihatnya sekilas. Tapi mengapa dengan yang ini tidak sama sekali?
"Aku tidak pernah melihat ada orang sepertimu dikampus "
" Kalau memang aku tidak satu kampus denganmu bagaimana bisa aku mengenalmu? Walau kau tak mengenalku tapi aku mengenalimu sebab kau terkenal dikalangan kampus. Kau yang digosipkan dengan Hanbin kan? "
Uhukk. Dada gadis itu seolah merasa tersentil mendengar penuturan salah sangka seperti itu yang entah sudah keberapa kalinya.
" Lalu? "
" Maaf, aku bahkan belum memperkenalkan diri. Namaku Sehun dan rumahku juga disekitar sini, aku tak sengaja bisa bertemu denganmu dan sempat merasa terkejut ketika melihat bahwa sosok gadis didepan ku tadi rupanya adalah kau. Si gadis populer itu" jelasnya panjang lebar membuat Lisa terkekeh malu sebab pria disebelahnya yang tak henti-henti memberikannya pujian.
Lisa nampak mengulum bibirnya bingung seraya melirik sosok itu yang tengah memperhatikan lingkungan sekitar mereka.
" Baiklah, senang berkenalan denganmu. Sepertinya aku akan melanjutkan lariku kearah sana" ujar Lisa hendak menghindar sebab ia tidak mengenali orang asing ini dan ia tidak mengerti bagaimana cara berinteraksi dengan orang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUEGRASS || Taelice || ✅
Fanfiction"I like blue" "Why?" "Cause the meaning it's you" Lalisa adalah seorang mahasiswa Skotlandia yang baru saja memutuskan untuk pindah kerumah impiannya. Namun siapa sangka jika ini adalah awal dimana ia akan dibawa untuk lebih dekat dengan seseorang y...