"Simpan lah rasa peduli mu dan lupakan semuanya" Jimin berujar pada adiknya sesaat setelah mereka baru saja berjalan meninggalkan parkiran belakang kampus yang masih ramai oleh yang lain.
Pemuda bersurai biru itu tak menoleh, namun bahasa tubuhnya seolah mengatakan ia tidak suka pembahasan ini.
"Kau tahu kan hal apa yang menimpanya tadi malam? "
" Itu bukan urusan kita" balas Jimin yang kini dibalas decakan oleh adiknya.
"Tentu, itu memang bukan urusanmu tapi urusanku" ujar V seraya melangkah lebih cepat mendahului kakaknya.
Jimin menatapnya kesal saat itu sembari mencoba menghampirinya kembali dan meraih pergelangan tangan adiknya yang masih mencoba melepaskan diri. Beruntung kali ini koridor terlihat lebih sepi sehingga tidak mengundang rasa curiga mahasiswa lain.
" Aku mengingatkan mu untuk tidak bertindak lebih jauh, kau tahu kan mereka siapa? Aku tidak mau keluarga kita memiliki masalah dengan mereka" ujar Jimin menatap tajam adiknya.
"Dia bisa mati malam itu" balas V tak kalah tajam. Memorinya kembali berputar saat malam dimana ia bisa melihat sendiri betapa ketakutannya gadis itu akibat ulah keterlaluan 'seseorang' yang sedang mereka bahas ini.
"Cukup V! Remember who you are"
"Apa yang salah dengan itu? " tanya V setengah emosi, nafasnya berpacu kuat dengan manik tajamnya menatap sang kakak yang juga tak berpaling darinya.
" Aku tidak mau kau membahayakan dirimu sendiri, mengertilah"
Dan kalimat terakhir itu sudah cukup membuat V terdiam, pikirannya berputar dengan berbagai macam pertanyaan yang ingin sekali rasanya ia layangkan pada sang kakak, namun seluruh penjelasan Jimin tadi seolah menamparnya keras untuk menyadari bahwa siapa dirinya diposisi ini.
xXx
"Apa? Lisa gak masuk?! "
Rosé tersentak dengan kedua tangan yang langsung menutup kedua telinganya saat dengan kencangnya pemuda yang selalu dekat dengan Lisa ini berteriak tanpa berpikir. Hanbin menatap tak percaya pada tiga sahabat dari gadis pujaannya yang seperti tak memberikan respon melegakan.
"Bisakah kau tidak usah berteriak" ketus Jennie sembari mengusap telinganya dan melirik kekanan kekiri melihat situasi.
Baginya Hanbin sudah seperti orang pembuat onar dengan datang tiba-tiba seperti bayi ingin menangis tatkala tahu bahwa pujaannya tak masuk kampus hari ini, bahkan ia tidak segan berteriak dengan tidak elitnya di tengah taman kampus siang ini.
Dikeramaian ini.
"Apa yang terjadi pada Lisa-ku? Kenapa mendadak ia tidak masuk kelas? " tanya pemuda itu pada si gadis blonde, mengabaikan ucapan ketus dari Jennie yang masih memandangnya kesal.
" Aku pun tidak tahu, bahkan Lisa belum membalas pesanku dari tadi malam"
Rosé mendengus lemah seraya memperhatikan ponsel ditangannya yang menampilkan room chat pribadi dirinya dengan Lisa yang masih tak mendapat jawaban dari si sahabat. Bahkan ia sempat tidak menyangka kalau Lisa tak akan masuk hari ini.
" Apa dia pulang sendiri tadi malam? Sehabis dari pesta kalian? "
" Ya? "
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUEGRASS || Taelice || ✅
Fanfiction"I like blue" "Why?" "Cause the meaning it's you" Lalisa adalah seorang mahasiswa Skotlandia yang baru saja memutuskan untuk pindah kerumah impiannya. Namun siapa sangka jika ini adalah awal dimana ia akan dibawa untuk lebih dekat dengan seseorang y...