Lalisa melangkahkan kakinya memasuki koridor kampus seorang diri. Membawanya pada suasana yang tak biasa, sebab seluruh sapaan hangat yang hampir diucapkan oleh seluruh mahasiswa yang berada disekitarnya.
Ia membalasnya dengan senyuman hangat, tak menyangka jika kedatangannya bisa sangat berpengaruh untuk beberapa orang dikampus.
Langkah berbalut sneakers itu ia tuju kesalah satu pintu loker diantara banyaknya loker yang berjejer. Ia membuka kuncinya, hingga mendapati berbagai amplop berwarna-warni keluar dengan tiba-tiba sebab begitu penuhnya.
Gadis itu terkejut, bersama datangnya sorakan semangat dari ketiga teman perempuannya yang juga baru muncul dari persimpangan.
Kejutan apa lagi ini.
Rosé datang untuk mengambur kembali kedalam pelukan sahabatnya, diikuti oleh Jennie dan Jisoo yang ditonton oleh seluruh mahasiswa yang melintas. Gadis berponi yang masih tak menyangka itu, hanya bisa menatap tak percaya pada apa yang tengah mereka lakukan.
Apa lagi melihat amplop surat yang bertebaran ini, apa mungkin seluruh anak disini yang mengirimkannya?
" Selamat datang lagi kekampus" ujar Jennie seraya melepas pelukannya.
Diikuti oleh kedua temannya yang sedikit menjauh memberi jarak. Terlihat Lisa sedikit ingin menangis, namun malah ganti menjadi tawa saat memandang cinta dari sahabat-sahabatnya.
" Apa aku begitu berpengaruh disini? "
Rosé adalah yang paling semangat memberi anggukan," Tentu"
Disambung oleh tawa dari mereka semua yang memandang senang akan momen hari ini.
Dimana akhirnya salah satu sahabat mereka telah kembali, membawa keceriaan bersama lagi yang sebelumnya hampir membuat mereka tenggelam dalam pemikiran.
Kembalinya Lisa membawa rasa syukur bagi sebagian mahasiswa yang lain, meski tetap membuatnya semakin dibenci bagi sebagian anak yang tak suka padanya. Gadis itu merasa terharu, membayangkan betapa banyaknya dukungan yang ia dapat dari seluruh teman-temannya ini.
Koridor yang tengah ramai untuk menyaksikan kedatangan Lisa, kembali mencuri perhatian tatkala para keluarga Altha juga baru masuk kedalamnya.
Menambah suasana semakin ramai sebab begitu banyaknya penggemar diam-diam yang akan begitu suka untuk menyaksikan mereka berjalan masuk.
Pemuda berkacamata bulat itu sudah memandang dari jauh, sebelum melirik pada sang kakak bersurai biru yang sudah mengukir senyumnya disana.
Jimin tetap bersikap biasa meski ia sendiri tahu apa maksud dari kerumunan disana, hingga membawa mereka lantas berselisih jalan yang membuat Lisa juga lantas ikut mencuri pandang pada kedatangan mereka.
Lisa menangkap senyum itu dari V ketika memandangnya, sebelum akhirnya langkah mereka berlalu semakin jauh dan meninggalkan Lisa yang masih berada diposisinya untuk berbincang dengan yang lain.
Tentu saja, hubungan mereka kan masih termasuk rahasia untuk seluruh orang terdekatnya. Sejauh ini masih tidak ada yang tahu, bahkan Rosé sekalipun.
Dari pintu yang sama, nampak seorang gadis cantik ikut melangkah masuk dengan setengah berlari, membuatnya menjadi pusat perhatian ditengah-tengah ramainya kerumunan.
Irene bisa melihat seluruh orang memperhatikan, termasuk Lisa dan beberapa temannya. Ia hanya melirik sekilas, sebelum melangkah panjang hingga kembali memeluk lengan kokoh seorang pemuda yang jaraknya masih tak jauh darisana.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUEGRASS || Taelice || ✅
Fiksi Penggemar"I like blue" "Why?" "Cause the meaning it's you" Lalisa adalah seorang mahasiswa Skotlandia yang baru saja memutuskan untuk pindah kerumah impiannya. Namun siapa sangka jika ini adalah awal dimana ia akan dibawa untuk lebih dekat dengan seseorang y...