Jangan lupa tekan tombol vote!
Suasana ramai para pengunjung cafe seolah menjadi hal lumrah bagi para warga kampus. Entah ada yang membahas soal tugas, seorang crush, atau bercanda ringan dengan ditemani makanan. Segala macam anak dari jurusan apapun seolah berkumpul disini secara bersama tanpa membedakan yang lain. Bahkan tempat ini sudah seperti layaknya gudang para mahasiswa melepaskan penat mereka yang tak berujung.
Lisa, si gadis bersurai panjang yang kini sengaja ia ikat tinggi nampak meminum segelas jus bersama Rosé, sahabatnya. Namun ada yang berbeda dari wajahnya kali ini, seperti terlihat kesal setelah mendapati si gadis blonde yang sejak tadi masih asik aja memainkan smartphone canggihnya tanpa peduli ada dirinya dihadapan gadis itu.
"Apa ada yang begitu seru hingga kau harus menatapnya terus menerus? " tanya Lisa yang dibalas anggukan mantap dari si gadis blonde.
Rosé meneguk minumannya sekali sebelum menunjukkan layar ponselnya kewajah Lisa yang menatapnya bingung.
" Tentu. Lihat, di instagramku sedang hebohnya membahas seorang artis ternama yang mengaku sebagai seorang Elf"
Lisa mengernyit, "Hah? Apa? Ef?"
"Elf Lisa! Elf" ulang Rosé dengan mengejanya pelan-pelan.
"Apa itu? Aku tidak mengerti " balas Lisa seolah tak tertarik membuat Rosé sampai menepuk dahinya sendiri sebab ketidakpedulian sahabatnya ini.
" Setahuku Elf itu artinya adalah peri–"
"Hahahaa kau mau mengatakan kalau si artis yang mengaku peri itu adalah sungguhan? Didunia secanggih sekarang ini? " potong Lisa yang sudah tak tahan dengan tawanya yang membuncah, sementara Rosé nampak cemberut akibat reaksi mengejek yang kentara dikeluarkan dari sahabatnya.
" Tapi dia yang mengaku sendiri, Lisa! "
" Apa buktinya? " balas Lisa lagi menantangnya.
" Aku tidak tahu. Tapi dari yang kubaca, semenjak artis yang mengaku peri ini mengumumkan sendiri identitas aslinya, seluruh dunia seolah pelan-pelan ikut mengaku dengan mengatakan bahwa masing-masing dari mereka juga tahu dan bahkan ada yang berteman dengan mereka secara real" ujar Rosé panjang lebar seraya terus menatap layar ponselnya untuk mencari info berkaitan.
" Bagaimana bisa ada makhluk seperti itu? Bukankah mereka itu mitos? Mereka hanya ada difilm" ujar Lisa masih tak percaya, karena ia merasa itu semua adalah omong kosong atau mungkin sebuah taktik untuk melakukan panjat sosial yang biasa dilakukan seorang artis.
Rosé kembali meneguk minumannya sebelum berseru, "Lihat! Ciri-ciri seorang Elf yang paling kentara adalah bahwa mereka memiliki daya pikat yang kuat, jarang bersosialisasi dan cenderung memiliki kelompok sendiri––"
Lisa masih tetap tak merubah ekspresi datarnya dengan meneguk pelan-pelan jus digelas pesanannya yang sudah tinggal setengah.
"––tidak pernah makan, punya kekuatan yang berbeda-beda, immortal, dan cenderung hidup dihutan atau menutup diri"
" Dan poin terbaiknya? " tanya Lisa dengan tersenyum tipis saat mendengar sahabatnya berhasil menjelaskan panjang lebar yang entah ia tangkap atau tidak dikepalanya.
" Tidak kah kau berpikir kalau ini terlihat sama dengan sosok 'penyihir' yang sempat menggegerkan kampus kita hingga membuat Eunha terkena imbasnya? " ujar Rosé yang kali ini membuat Lisa terdiam hingga tanpa sadar merubah ekspresi kakunya.
Lisa baru tersadar kalau ini terlihat ada hubungannya, terlebih mengenai kekuatan dan hutan. Jika saja kalau ini memang benar, maka sosok 'penyihir' waktu itu bukanlah sosok 'penyihir' yang mereka kira.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUEGRASS || Taelice || ✅
Fanfiction"I like blue" "Why?" "Cause the meaning it's you" Lalisa adalah seorang mahasiswa Skotlandia yang baru saja memutuskan untuk pindah kerumah impiannya. Namun siapa sangka jika ini adalah awal dimana ia akan dibawa untuk lebih dekat dengan seseorang y...