Third😵

223 53 19
                                    

Nakyung mengambil seribu langkah cepat. Begitu juga kedua sahabatnya, mengikuti Nakyung. Entah kenapa Nakyung pagi ini. Baru saja sampai di kelas ia melempar tasnya ke bagkunya dan pergi keluar lagi dengan sangat terburu buru, seperti ia harus menyelesaikan suatu masalah.

Dia sampai di depan kelas ipa 1.
" apakah murid yang bernama renjun ada di kelas ini?" tanyanya tiba tiba di ambang pintu kelas ipa 1, tanpa salam ataupun permisi. Semua penghuni kelas itu hanya diam dan melihat Nakyung dengan tatapan 'murid kelas mana dia? Kenapa tiba tiba?

"ya, ada apa kau mencariku?" suara itu berasal dari orang yang merasa terpanggil oleh Nakyung tadi, ia juga bingung ini masih pagi kenapa tiba tiba mencari? Apa dia suka pada ku. Mulai muncul unsur fikiran kepedean dari otak nya .

"bisakah kita bicara sebentar? Ku mohon"
Nakyung benar-benar memohon ia harus mengatakan ini, ia tak bisa menahannya lagi.
Renjun semakin bingung, sebanrnya apa yang ingin ia bicarakan?. Tapi ini suasana yang langka bagi Nakyung yang always cuek But fun.

Melihat renjun yang tak segera beranjak dari duduknya, dengan santainya ia memasuki kelas itu tanpa permisi pula, sepenting itukaDan dengan keberanian Nakyung menarik tangan renjun, itu sangat berani bagi Nakyung karena ia tak kenal dengan baik siapa renjun dan renjun bukan siapa siapanya.

"renjun ku Mohoon....Hhhh" Nakyung mulai kehilangan nafasnya, kenapa ini terjadi lagi?
"ah, Hhhhh... Baiklah... Hhhh, lep.. Hhhh as... Kan hhhh tangan mu!... Dan hhhhhh! Sedikit menjauhlah" renjun berasa ingin mati sekarang kenapa ini lebih sesak dari hari itu.

Nakyung yang juga mulai kehilangan nafas melepaskan tangan renjun dan keluar dari kelas itu.
Hanya beberapa murid saja yang memperhatikan mereka yang lain sibuk dengan urusan mereka masing-masing, salah satunya adalah pria berbadan tinggi dan imut itu. Dia duduk di sebelah renjun.
"kenapa kau? Dan siapa dia? " Tanya pria itu, sepertinya ia pernah melihat gadis ini. aneh kenapa seperti ini. Pria itu bingung sendiri dengan kejadian ini.

"entahlah aku pun tak tau. Baiklah aku akan menemuinya dulu, aku menyayangi mu soobin" ujar nya lalu pergi.
Apa dia harus periksa ke dokter Tht. Pria itu membatu di tempat, huuuueeekkk itulah yang soobin rasakan, dia itu pria cuek tapi kenapa seperti ini jika bersamanya. Untung Best friend.
Kedua sahabat Nakyung ada di depan mereka juga masih bingung di tambah lagi ia kekelas ipa satu dan mencari renjun.

Renjun berada di luar kelas, kini mereka berpegangaan pembatas di depan kelas mereka. Kelas mereka berada di lantai dua karena sama sama ipa 1 dan ips 1.
Tak lupa mereka berjarak 1 meter karena mengingat mereka akan sesak nafas jika berdekatan.

"apa yang mau kau katakan pada ku, Lee Nakyung?. Sampai kau membujukku seperti tadi" tanyanya, ia berbicara lebih keras karena jarak mereka yang sedikit jauh.
"renjun... Aku merasa.." Nakyung menggantungkan ucapannya, melihat situasi yang tak aman. Pasalnya semua murid yang lewat menatap renjun dan Nakyung dengan ekspresi aneh Karena jarak mereka.

Renjun peka kenapa Nakyung menggantung kan ucapannya. Dengan santai dan pedenya ia melayangkan tangan nya kemudian memetikkan jarinya.
Semua berhenti pada posisi nya.

"apa?! Kau merasakan apa?" tanyanya lagi.
"renjun apa kau pendamping ku?"

...


Fuh..
Pria itu membuang nafas lega karena akhirnya latihan bela dirinya telah selesai. Pria itu mempersiapkan pertandingan untuk 7 hari ke depan, maka dari itu setiap hari ia latihan kadang mengambil jam pelajaran atau saat istirahat.

Ia pilih menyendiri di pojok ruang latihan karena rekannya yang juga sahabatnya sedang bersama kekasihnya, dari pada ia jadi obat nyamuk lebih baik ia duduk di pojokan.

From Time To Time MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang