Fifth😪

139 42 7
                                    

Have... Funnn 😘

"Umhh..Nakyung, apa kau yakin kalau Hyunjin pendamping mu?"

.

.

.

.

"kenapa tidak? Lagi pula sudah ada bukti nya" ujarnya, Nakyung yakin, pastinya ia sangat mengagumi Hyunjin.
"apa buktinya cukup?" tanya Jeno lagi. Ia masih belum yakin entah mengapa.

"kenapa kau banyak tanya?! Lagi pula itu pendamping siapa?. Pendamping ku bukan?"
Nakyung sangat sensitif, jika kak Jeno tak suka ya sudah tak usah ikut campur, lagi pula Hyunjin kan tampan.

"iya, baiklah maafkan aku" ada benar nya juga, tapi apa salah nya jika Jeno hanya meyakinkan, Jeno kan juga kakak Nakyung jadi wajar saja. Jeno hanya ingin yang terbaik untuk adiknya.

"biar ku panggilan mama untuk mengganti perban mu ya" lebih baik Jeno mengalihkan perhatian, sebenarnya bukan perban. Ah, sudah lah Jeno tak bisa menjelaskan nya.

Nakyung hanya mengannguk dan duduk di pinggir ranjang nya.
Jeno keluar dari kamar Nakyung, ia bisa melihat sang mama dari atas.
"ma, mama naik ke atas ya, sekalian bawa p3k!"
Patinya Jeno teriak.

Sang mama mendongak ke atas, ia bertanya tanya kenapa? Siapa yang sakit.
"apa kau sakit Jeno?! " tanya sang mama, juga berteriak.
"tidak, bukan aku. Nakyung kepalanya bocor, dan perbannya harus di ganti agar bisa cepat membaik"
Sang mama hanya mengangguk.
"ohhhh, kepala Nakyung bocor, ya sudah"

Mulut Jeno terbuka sedikit, seriously? Itu kah ekspresi sang mama.
"mom? Come on! Kepala maaa! Bocor"
Jeno gemas sekali. Jeno ngegas.

"iya kepala Nakyung bocor"
Tunggu... Apa! Kepala Nakyung bocor?, baru nyadar bukkk!!
"HA! BOCOR?!!!" kini ada dua suara yang sama sama teriak, sang ayah dan mama.

"Ya! Kenapa kau diam saja dari tadi?! Putri mu kepalanya bocor!"
Tukas baekhyun, ia juga gemas. Saat ia mendengar Jeno berkata p3k ia cepat cepat merapikan meja kerja nya, ia fikir sang istri sudah menangani nya ternyata hanya bengong di tempat.

"maafkan aku, maklum aku sudah semakin tua!" ucap taeyeon pasrah.
"dasar tua!" ledek baekhyun.
Berani nya baekhyun mengatakan itu pada taeyeon awas saja.
"hey! Banyak kaca di rumah ini! Bahkan sangat besar!"
"setidak nya aku tak separah diri mu"

Jeno mengacak rambutnya kasar, bukannya segera menangani malah berdebat, astaga sabar Jeno.

"baiklah kalau begitu kau tidur di luar!" lanjut taeyeon.
"baik.. Ak"

"AYAH, MAMA!!!! ASTAGA KU MOHON PENTING KAN ANAK MU DULU JANGAN BERDEBAT TEERUSS!!"

"oh iya Nakyung!" ujar mereka bersamaan.
Baekhyun segera naik dan taeyeon mengambil p3k.
Bodoh! Ingin sekali Jeno melontarkan kata kata itu, tapi bagaimana mereka adalah orang tuanya.
.

.

.

Perban Nakyung selesai di ganti. Nakyung merasa pusing karena mendengar perdebatan yang baru saja terjadi.
"Nakyung lain kali hati hati ya, kenapa bisa seperti ini?" tanya sang ayah lembut. Taeyeon tengah mengelus pelan rambut Nakyung.

Jeno? Ada di sana, duduk di meja studi nya Nakyung, menenangkan dirinya gara gara kedua orang tua nya.

Nakyung jadi sedikit merasa bersalah karena telah menjahili sang ayah.
"aku sendiri tak tau kenapa ini bisa terjadi. Pada awalnya aku merasa badan ku remuk kemudian kepala ku mengeluarkan darah"
Hanya itu saja yang bisa Nakyung katakan.
"kenapa bisa seperti ini ya? Taeyeon mulai curiga sepertinya ada yang salah, tapi entah apa itu.

From Time To Time MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang