twelfth

101 26 4
                                        

Ya aku tau kalian marah kan?
Maap ya tugas ku banyak banget. 😉😉😉😉
Mungkin kalean bingung sama ini cerita, ya ini emang cerita yang penuh dengan misteri. Jadi setiap part masih susah buat di sambung.







Nakyung tersentak kaget ada yang menepuk pundaknya dari belakang.

.

.

.

"Oh Felix" bukan Nakyung yang berujar melainkan salah satu sahabat nya, Saeron.
Nakyung hanya diam dengan tatapan bertanya tanya.

"Ku dengar tangan mu sakit?" Tanya Felix pada Nakyung. Tanpa menghiraukan Saeron yang telah menyapanya tadi.

Nakyung hanya mengangguk.

Berbeda dengan Saeron yang hanya menatap Felix dengan wajah datar.

"Hey kau Renjun pergilah" usir Nakyung sembari memajukan kepalanya membelok ke arah pintu keluar.
"Dan terimakasih" lanjut nya.

"Iya, aku keluar sekarang". Sahut Renjun. Kemudian ia mulai melangkahkan kakinya untuk keluar.

Nakyung cepat cepat saja menjauh dari depan pintu tanpa menghiraukan Felix.

Felix menaikkan satu alisnya, Mengisyaratkan bahwa ia bingung.
"Kenapa begitu?".
Tanya Felix heran, Entah pada siapa ia bertanya. Yang jelas ia berharap ia akan mendapat jawaban.

"Mereka memang aneh", sahut yeji.
Felix sadar akan hal itu, kemudian ia mengangguk, ia tidak ingin tau lebih dalam lagi.

.

.

.

Suasana yang sangat hening saat itu bagi Nakyung. Ia hanya berdua dengan sang kakak yang tengah berbaring di ranjang nya orang sakit.

Hanya suara alat bantu yang terpasang pada sang kakak, memastikan bahwa jantung kakak Nakyung masih berdetak.

Entah sudah berapa kali ia menarik nafas. Berharap suatu keajaiban akan datang pada orang yang sekarang ada di depannya.

Rasanya, Nakyung tidak ingin Jeno merasakan ini sendiri. Nakyung juga ingin merasakan nya.

Ia ingin tau apa di sana sakit? Sepi?. Ya walau kakaknya ini sangat menyebalkan tapi, semenyebalkan apapun, Nakyung akan tetap menyayangi nya.

"Kak..."

"Ayolah, kau ini sangat jahat.."

"Kau membiarkan ku sedih, bahkan kau tidak menghiburku sekarang..."

"Baiklah, jika kau tidak bangun juga. Aku akan marah dengan mu. Mau seperti apapun kau membujukku aku tidak akan memaafkan mu..".

ucap Nakyung. Memang terdengar seperti anak kecil. Pertama kali ini Nakyung bersikap seperti ini, mau secuek apapun Nakyung juga lah seorang gadis yang memiliki rasa kehilangan.

Nakyung tidak menangis sama sekali, ya walaupun rasanya sangat sesak di dada karena ingin menangis.

Nakyung tau kalau Jeno pasti merasakan bahwa Nakyung tengah sedih sekarang. Makannya ia tak ingin membuat Jeno tambah sedih.
Mengapa begitu?. Hanyalah perasaan seorang kakak dan adik yang kuat dapat merasakan ini.

From Time To Time MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang