14.

1.4K 185 8
                                    

Jungkook sudah menjalankan semua hukuman yang diberikan Yoongi.

Dimulai dari mencuci piring semua orang, buang sampah, bersihkan ruang santai, bersihkan dapur, dan memasak untuk sarapan.

Sedangkan yang lain menikmati waktu mereka bersantai dihunian yang mereka sewa, Jungkook justru sibuk didapur dengan apron biru langit yang melekat ditubuhnya.

Hoseok gemas melihat Jungkook yang sibuk kesana kemari untuk membuat sarapan.

Jungkook bilang dia akan membuat pancake, dan jus buah untuk yang lain. Dan segelas susu untuk ibu hamil.

Jungkook tentu saja lelah, tapi Hoseok selalu menemaninya.

Pagi-pagi sekali Jungkook harus bangun, berniat untuk tidak membangunkan pemuda manis yang masih nyaman dengan tidurnya.

Tapi Jungkook dibuat terkejut saat Hoseok sudah duduk manis dimeja makan, dengan wajah sembab bangun tidur, dan rambut singa yang mencuat naik.

Apa pemuda jung tersebut tidak lelah bersikap menggemaskan?

Semua orang menyantap masing-masing sarapan yang dibuat Jungkook. Lumayan, komentar Yoongi. Sedangkan Hoseok sangat lahap memakan pancake dengan saus strawberry yang disukainya.

Setelah menyelesaikan sarapan, dan Jungkook juga sudah selesai membereskan dapur.

Mereka ber-enam keluar untuk menikmati hangatnya matahari. Hoseok sangat senang, ditemani Jungkook dan teman-temannya.

"sstthhh"

Ringisan terdengar dari Hoseok, membuat lima orang lainnya berlari panik menghampiri Hoseok.

"Ada apa hyung?" tanya Jimin khawatir.

"Tidak, tidak apa-apa Jim. Kurasa baby senang dan menendangku dari dalam"

Usia kandung Hoseok baru akan memasuki bulan ke-enam, tapi si calon jabang bayi sangat aktif.

Ke-lima orang dewasa tersebut menghela nafas lega. Dan mereka kembali mengisi liburan mereka dengan hal-hal yang menggembirakan.

***

Hoseok POV

Kalau aku ditanya apa aku senang?

Apa aku bahagia?

Aku akan menjawab dengan lantang, tentu saja!

Aku memiliki orang-orang yang sangat menyayangiku, perhatian padaku, juga sangat siap siaga untukku.

Karena bayi yang aku kandung sekarang, aku mendapatkan semuanya.

Aku mengusap perutku pelan, memberikan rasa nyaman pada bayi didalam sana.

Hey nak, apa kau mendengar papa?
Terima kasih, kau sudah memberikan banyak hal untuk kebahagiaan papa.
Karena dirimu, luka dihati papa sudah hilang.
Karena dirimu, papa bisa merasakan kasih sayang yang tulus dari ayahmu.
Karena dirimu juga, papa begitu sangat disayang semua orang.

Maafkan papa yang awalnya tidak menerimamu, kau pasti mengertikan sayang.

Usia kandunganku sudah menginjak bulan ke-tujuh. Sisa dua bulan lagi aku akan kehilangan semuanya. Aku ingin egois kalau boleh tuhan mengizinkan aku untuk tetap Bersama anak dan seseorang yang aku cintai.

Semenjak pulang dari liburan dipantai bersama dengan yang lain. Aku mulai sadar, tidak seharusnya aku meragukan Jungkook. Yang rela memikul tanggung jawab sendiri, tanpa memaksaku.

Perasaanku bukan karena iba, tapi perasaan lain yang rasanya seperti tersengat listrik tegangan tinggi. Rasanya berbeda saat pertama kali aku berhubungan dengan Taehyung.

Aku akui, aku jatuh dalam pesona seorang Jeon.

Perasaan ini tulus, sangat tulus.
Sepertinya, sudah waktunya aku akan mengatakan ini langsung kepadanya.

Hari ini aku, Jungkook, Yeonjun, dan Yoongi hyung sudah punya janji untuk makan malam bersama diluar.

Ah, semua kebutuhan ku selama tinggal bersama Jungkook. Ditanggung sendiri olehnya, dia bekerja part time disebuah minimarket.

Aku sudah tidak punya lagi alasan untuk tidak menerimanya kan?

Nanti akan ku ceritakan lagi semua kisah kami berdua, apa yang kami lakukan, dan moment-moment kami berdua.

***

ayo siapkan tenaga untuk membaca part akhirnya nanti.

Stay - Kookhope -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang