5.

1.8K 254 22
                                    

hola, aku up untuk nemenin kalian yg dalam masa karantina.

Jungkook menghela nafas untuk kesekian kalinya. Namja tampan bergigi kelinci tersebut sedang mengistirahatkan tubuhnya di kamar flat kecilnya. Saat matanya akan terpejam, ponsel dinakasnya menandakan 1 notifikasi pesan masuk.

Hoseok
12.13 KST

anak mu minta jjajamyeon, sekarang

Ternyata itu pesan dari Hoseok yang ingin memakan jjajamyeon malam ini.

Tunggu!?

Ini sudah tengah malam, kedai jjajamyeon mana yang masih buka tengah malam seperti sekarang?

12.17 KST

besok aku akan belikan ya
read

Hoseok
12.13 KST

SEKARANG!?

Jungkook memijat pangkal hidungnya pelan, kepalanya tiba-tiba saja berdenyut membaca pesan masuk dari Hoseok. Setelah menenangkan pikirannya, akhirnya Jungkook keluar.

Angin malam ini sedikit kencang, Jungkook merasa dingin saat berjalan-jalan kecil disekitar flatnya. Dia sudah mendatangi warung, yang tidak jauh dari flatnya. Tapi tidak satupun masih menjual jjajamyeon, beberapa bahkan sudah menbereskan warung dan bersiap untuk menutupnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.

Setelah jauh berjalan kaki, Jungkook menemukan warung makanan yang masih buka. Dengan sedikit memohon pada pemilik kedai.

"Tuan apa tidak bisa membuatkan ku 1 porsi saja?" Jungkook memelas.

"Anak muda, ini sudah malam. Dan warung ku sudah tutup" tolak pelan pemilik kedai.

Jungkook memiliki ide, tapi sedikit ragu saat akan mengatakan apa yang ada diotaknya sekarang "emm begini tuan, istriku dirumah sedang ngidam. Dan dia menyuruhku untuk membelikannya jjajamyeon" Jungkook sudah merasa putus asa. Jika alasannya kali ini di tolak lagi, dia bingung harus mencari kemana lagi.

"kenapa kau tidak mengatakannya sejak tadi anak muda?" Jungkook mengedipkan matanya karena bingung.

"aigoo, pasangan muda yang menggemaskan. baiklah aku akan membuatkan 1 porsi untuk istrimu" dalam hitungan detik, wajah Jungkook berubah sumringah mendengar ucapan pemilik warung.

"Terima kasih tuan, aku akan membayar lebih"

Pemilik kedai menggeleng cepat. "Tidak, tidak perlu nak. aku memberikan ini secara gratis, agar istri dan anakmu sehat" Jungkook tersenyum sendu. Andai saja hubungannya bisa jauh lebih baik dengan Hoseok.

Jungkook menghentikan lamunan, dan fokus menunggu pesanannya selesai. Setelah jjajamyeon pesanannya sudah selesai, Jungkook kembali berbungkuk untuk mengucapkan terima kasih. Dan segera pergi kerumah Hoseok.

Membutuhkan waktu 15 menit untuk perjalanan menuju rumah Hoseok. Ini sudah tengah malam, tidak transportasi umum yang lewat. Jungkook pun memutuskan untuk berjalan kaki menuju rumah Hoseok.

Sesampainya dirumah Hoseok.

Jungkook menghubungi Hoseok, tidak enak untuk membunyikan bel rumah. Tidak lama pintu kayu mahoni bercat putih tersebut terbuka, menampilkan wajah berisi Hoseok yang menatap berbinar pada kantung yang dibawa Jungkook.

"Ini pesananmu" Jungkook memberikan kantung tersebut, dan bergegas pergi. Tapi sesuatu menahannya.

"emm malam ini kau disini sajaㅡ" Jungkook mengernyit heran, menunggu Hoseok melanjutkan ucapannya. "anak mu minta untuk ditemani tidur denganmu" rona merah terlihat samar di pipi gembil Hoseok, yang masih bersikap angkuh dengan memalingkan wajahnya.

Jungkook menjerit gemas dengan tingkah Hoseok.

"hentikan muka bodohmu, ayo masuk diluar dingin" ucapan sarkas Hoseok kembali menyadarkan Jungkook.

Jungkook akhirnya menemani Hoseok makan malam, sedangkan dirinya dibuatkan coklat hangat oleh Hoseok.

Hoseok terlihat sangat lahap menghabiskan jjajamyeonnya, dan saat selesai mereka memutuskan untuk tidur.

"emm aku sebaiknya tidur di kamar tamu" lirih Jungkook, dia tidak mungkin sekamar dengan Hoseok yang jelas masih menyimpan kekesalan.

"tidak"

Jungkook memperhatikan gerak gerik Hoseok yang segera menyamankan tidurnya di tempat tidur.

"kau mau tidur tidak?"

"eh?" Jungkook lagi-lagi dibuat bingung dengan tingkah Hoseok.

'Apa mood ibu hamil selalu berubah?' pikir Jungkook.

Hoseok jengah melihat Jungkook yang masih berdiri mematung didepan pintu kamarnya. Tangannya meraih satu bantal bergambar kuda lucu, dan melemparkannya ke muka Jungkook.

"tidur disini" Hoseok menepuk pelan sisi kosong disebelahnya. Jungkook dengan gerakan gugupnya mulai menaiki tempat tidur Hoseok.

Tidur terlentang dengan kepala miring menghadap Hoseok, yang telah memejamkan matanya. Malam ini sepertinya namja bunny tersebut akan bermimpi indah. Mimpi tentang keluarga kecilnya, yang semoga saja bakal terwujud.

***

Keesokan paginya, nyonya jung mengernyit bingung saat melihat Hoseok yang tidur lelap dalam dekapan Jungkook.

Merasa heran melihat Jungkook yang sepertinya datang tengah malam tadi. Senyum lembut terlihat pada wajah cantik nyonya jung, hatinya merasa hangat melihat mereka yang saling memberikan kehangatan lewat pelukan.

Nyonya jung memutuskan kembali menutup pintu kamar sang anak, memilih membuatkan sarapan untuknya dan untuk kedua orang yang masih bergelung nyaman dikamar.

***

selamat membaca!
terima kasih yg sudah menunggu cerita ini.

Stay - Kookhope -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang