•Chap»19•

294 22 6
                                    

🍉🍉🍉

Fana sudah pulang sejak kemarin malam, Ayla menepati janjinya untuk mengantarkan Fana dengan selamat. Walaupun Fana tau dari raut wajah Ayla, dia pasti mengalami suatu hal yang kurang baik dihari itu.

Sedangkan Ify dan Gevin pulang dengan dijemput oleh Kakak Gevin. Oh ya Kakak yang dimaksud Gevin bukanlah Kakak kandung Gevin, juga Kakak Angkat dan semacamnya. Kakak Gevin bernama Livia Louren—dia adik kandung dari Ayah Gevin.

Dan walaupun demikian Tantenya itu tidak mau jika keponakannya menyebutkan dengan sebutan tante. Dan lebih ingin disebut Kakak karena baginya selisih usia antara Livia dan Gevin tak terpaut begitu jauh.

Sedangkan Fano, kalian tau manusia ini memang sangat menyebalkan. Bisa-bisanya dia ikut dengan Fana dan Ayla saat malam itu. Meninggalkan motornya sendirian dan hanya menanggapi

motor mah bukan apa-apa
bisa suruh orang buat jagain
tapi lo—itu gabisa gw lepasin gitu aja
karena lo berharga.

Coba bayangkan senekat apa cowok itu berbicara pada Fana juga Ayla dengan sangat bangganya. Ingin sekali Fana memberinya pelajaran, namun jika Fana melakukannya. Bukan hanya tubuhnya yang akan kembali sakit, tapi juga kondisi jantungnya yang akan dalam kondisi darurat.

Ayla juga hanya terkekeh kecil saat melihat tingkah Fano yang mulai liar menghibur tanpa tau arah tujuan. Masih banyak hal yang dipikirkan Ayla hari itu, mengakibatkan dirinya harus segera pamit dengan tergesa. Fana yang mengetahui kondisi Ayla kurang baik hanya bisa memahaminya, serta sangat berterimakasih karena Ayla telah sangat baik pada Fana.

Sedangkan Fano. Kalian tau apa yang dia katakan sebelum pergi?

"everything about you, I fall because of you and I rise because you, get well soon my guardian angel, hurry up to like me huh"

Cowok gila.

Mana ada manusia seperti dia. Mengungkapkan perasaan dengan sangat mudahnya, apa dia pikir perasaan hanya permainan? Atau sebuah tantangan? Ah sudahlah, tidak usah membahas yang satu ini, karena hanya bisa membuat kalian kesal sendiri nantinya.

Fana menepis kembali pikirannya tentang Fano, setelah sedikit bersih-bersih. Kini tubuh Fana mulai menagih untuk beristirahat. Dan bagaimanapun kondisi kaki Fana juga belum setengahnya pulih, bila Fana nekat melompat dari lantai atas pun kemungkinan besar kakinya bisa diamputasi.

Ting
08.00 am

Kak Ayla:
Fana kita harus bertemu

Ada apa ka?

Kak Ayla:
Ini tentang adikku

Adik? Oh—kaka memiliki adik? Tentu saja, bagaimana aku tidak tau itu

Kak Ayla:
Sungguh kaka sangat butuh bantuanmu

Selagi bisa, aku akan membantu

Kak Ayla:
Sedang apa? Bisa keluar hari ini? Kaka jemput deh

Aku baru ingin tidur, tapi gapapa ngga lama juga kan ka?

Kak Ayla:
Malam saja deh, kamu istirahat dulu

Aku sudah tidur

Kak Ayla:
Jangan berbohong, Fana. Kaka tau kamu baru tidur dua jam karena merasakan kembali nyeri dikakimu

Fana&Fano [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang